Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja Kinerja Tutor

30 Pendidik atau tutor adalah mitra dan pembimbing warga belajar yang menempatkan dirinya sebagai sumber belajar, yang berarti pula pengelolaan pembelajaran berpusat pada warga belajar Tri Joko, 2005: 16-17. Berdasarkan hal tersebut, pendidik atau tutor pada warga belajar adalah orang yang mampu berperan sebagai pembimbing belajar, bukan guru yang cenderung memperlakukan warga belajar sebagai objek pengajaran dan dan cenderung menggurui sebagaimana pada proses pembelajaran yang berlangsung di lembaga pendidikan persekolahan. Karakteristik tutor menurut Tri Joko 2005: 17 adalah : 1 Memiliki ijazah dari Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan LPTK. 2 Menguasai substansi yang diajarkan. 3 Sehat jasmani dan rohani, artinya tidak memiliki penyakit menular dan cacat fisik yang dapat mengganggu tugasnya. 4 Menguasai teknik pembelajaran partisipatif. 5 Mampu mengelola pembelajaran sesuai dengan yang diajarkan. Menjadi pendidik kursus dan pelatihan yang profesional harus memiliki kualifikasi dan kompetensi minimum yang dipersyaratkan. Persyaratan tersebut mengacu pada standar yang ditetapkan pemerintah atau standar yang ditetapkan oleh lembaga kursus. Pendidik kursus dan pelatihan harus kompeten di bidang tertentu yang relevan dengan bidang yang diajarkan, memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang ilmu 31 mendidik, serta menyenangi profesi sebagai pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja tutor adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh tutor dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan berdasar standarisasi atau ukuran dan waktu sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan. Hasil kerja tersebut ditunjukan dengan indikator kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, kerjasama, disiplin, dan watak kepribadian.

3. Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga

a. Pengertian Persepsi

Menurut Sugihartono 2012: 8, persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterpretasi stimulus yang masuk dalam alat indera. Bimo walgito 2003: 53 berpendapat bahwa persepsi adalah proses yang didahuli dengan penginderaan. Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera yang diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf yang selanjutnya terjadi proses persepsi. Menurut Sugihartono 2012: 8, ada banyak stimulus yang terdapat di sekitar manusia, namun tidak semua stimulus tersebut berhasil untuk diindera. Suatu stimulus akan berhasil untuk diindera karena memiliki syarat-syarat sebagai berikut ukuran stimulus yang cukup besar untuk