Uji Hipotesis Kedua Pengujian Hipotesis
116
Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis Ketiga V.
bebas V.
terikat r hitung
r tabel f hitung f tabel
Sig α
Ket X
1
dan X
2
Y 0,696
0,361 12,699
3,34 0,000 0,05 Positif
dan signifikan
Keterangan: X
1
adalah Persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga, X
2
adalah Motivasi kerja, dan Y adalah Kinerja tutor Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R
hitung
adalah 0,696. Artinya korelasi antara variabel persepsi gaya kepemimpinan
situasional kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
dengan variabel kinerja tutor Y adalah 0,696. Hal ini menunjukan korelasi yang kuat antara
variabel X
1
dan X
2
dengan variabel Y. Dari hasil korelasi tersebut, dapat diketahui sumbangan variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional
kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
adalah sebesar: KP = r hitung
2
x 100 = 0,485 x 100
= 48,5 Artinya sumbangan 48,5 variabel kinerja tutor Y ditentukan oleh
variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
. Sisanya 51,5 ditentukan oleh variabel lain.
117
Dari hasil output correlations dihasilkan nilai signifikasi sebesar 0,000
. Jika dibandingkan dengan α = 0,05, nilai signifikasi lebih kecil daripada α Sig. ≤ α , yaitu 0,002 ≤ 0,05. Diketahui pula bahwa nilai f
hitung 12,699 f tabel 3,34, Artinya, Ho ditolak dan Ha diterima. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 182 - 188.
Uji hipotesis ketiga diketahui bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara gaya kepemimipinan kepala lembaga dan motivasi kerja
dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta karena R hitung lebih besar dari R tabel 0,696
0,361, f hitung lebih besar dari f tabel 12,699 3,34 dengan N = 30 pada taraf signifikansi 5.
Persamaan regresi yang digunakan untuk memprediksi kinerja tutor berdasarkan persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga dan
motivasi kerja adalah Y = 38,338 + 0,398 X
1
+ 0,105 X
2.
Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien regresi X
1
bernilai positif sebesar 0,398 yang berarti bahwa persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga
X
1
meningkat satu satuan maka nilai kinerja tutor Y akan meningkat 0,398 satuan dengan asumsi X
2
tetap, nilai koefisien regresi X
2
bernilai positif sebesar 0,105 yang berarti bahwa motivasi kerja X
2
meningkat satu satuan maka nilai kinerja tutor Y akan meningkat 0,105 satuan dengan
asumsi X
1
tetap.
118
Gambar 9. Histogram regresi linier ganda X
1
dan X
2
terhadap Y