118
Gambar 9. Histogram regresi linier ganda X
1
dan X
2
terhadap Y
D. Pembahasan Hasil Peneitian
Pembahasan hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
baik secara masing-masing maupun secara bersama terhadap kinerja tutor Y. Data penelitian yang telah dianalisis kemudian dilakukan
pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut :
1. Korelasi Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga
X
1
dengan Kinerja Tutor Y
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi gaya kepemimipinan situasional kepala
119
lembaga X
1
dengan kinerja tutor Y di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta.
Dari hasil analisis dengan korelasi product moment diperoleh harga koefisien r hitung sebesar 0,520 kemudian hasil tersebut dibandingkan
dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5, harga r
tabel
pada N=30 adalah 0,361. Karena r hitung r tabel maka menunjukan korelasi yang positif dan
signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang relevan dari
Khaniatul Maslakhah 2011 dengan judul hubungan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi kerja guru di SMK Negeri 1
Wonosobo. Penelitian ini menggunakan teknik analisis product moment dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
yang positif dan signifikan antara variabel X dan Y dengan koefisien korelasi sebesar 0,550 r hitung r tabel 0,244 pada taraf signifikan 5.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hadari 2006: 115, yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara
yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggotabawahannya. Hal tersebut berarti
bahwa gaya kepemimpinan sangat penting untuk mengefektifkan organisasi dengan cara mempengaruhi anggotabawahannya. Menurut Hadari 2006:
92, tidak mungkin setiap organisasi hanya dipimpin dengan perilaku atau gaya kepemimpinan tunggal. Hal Berdasarkan hasil analisis di atas
menunjukan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan situasional yang
120
digunakan untuk
memimpin dan
mengelola, maka
kinerja anggotabawahannya semakin baik. Gaya kepemimpinan situasional yang
sesuai di LKP Alfabank adalah participatting, karena ini karena situasi anggotabawahannya tidaklah sama kepribadian, latar belakang, tingkat
kecerdasan, dan lain-lain. Organisasi yang efektif tidak terlepas dari adanya kinerja anggotabawahan. Sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya
dengan efektif dan efisien. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang didapatkan di LKP Alfabank bahwa gaya kepemimpinan yang situasional
berorientasi pada participatting akan memacu kinerja tutor menjadi lebih baik.
2. Korelasi Motivasi Kerja X
2
dengan Kinerja Tutor Y
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja X
2
dengan kinerja tutor Y di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta.
Dari hasil analisis dengan korelasi product moment diperoleh harga koefisien
r
hitung sebesar 0,692 kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5, harga r tabel pada N=30 adalah
0,361. Karena r hitung r tabel maka menunjukan korelasi yang positif dan signifikan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang relevan dari Rochayatun 2010 menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan dengan koefiien korelasi r xy sebesar 0,549 sedangkan r tabel pada taraf signifikan
121
5 sebesar 0,361. Berarti r hitung lebih besar dari r tabel 0,549 0,361 sehingga hubungannya positif dan signifikan.
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Pandji Anoraga 2006: 35 mendefinisikan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan
semangat atau dorongan kerja. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang tinggi secara intern maupun ekstern
dari para anggotabawahannya akan menghasilkan kinerja yang baik pula. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang didapatkan di lapangan
bahwa motivasi kerja tutor yang baik akan memacu kinerjanya sehingga menjadi semakin baik juga.
3. Korelasi Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga
X
1
dan Motivasi Kerja X
2
dengan Kinerja Tutor Y
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala
lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
dengan kinerja tutor Y di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta.
Pada pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan analisis korelasi ganda dengan dua prediktor, dan perhitungannya menggunakan SPSS 17.0
for Windows. Berdasarkan hasil analisis program tersebut dihasilkan koefisien korelasi R 0,696 atau R
2
=48,5 serta f hitung sebesar 12,699 dan f tabel sebesar 3,34 pada taraf signifikansi 5. Hasil ini menunjukan
kedua variabel mempunyai korelasi yang signifikan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan diterima, hal ini