113
2. Uji Hipotesis Kedua
Uji hipotesis kedua yaitu menguji variabel motivasi kerja X
2
dengan kinerja tutor Y. Uji hipotesis kedua ini menggunakan
analisis korelasi product moment
dan diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows. Hipotesis tesebut berbunyi :
Ho : Tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi
kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta.
Ha : Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP
Alfabank Semarang dan Yogyakarta. Hasil uji hipotesis kedua dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 21. Hasil Uji Hipotesis Kedua Variabel
bebas Variabel
terikat r hitung
r tabel Sig
α Ket.
Motivasi kerja
Kinerja tutor
0,692 0,361
0,000 0,05
Positif dan signifikan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R
hitung
adalah 0,692. Artinya korelasi antara variabel motivasi kerja tutor X
2
dan variabel kinerja tutor Y adalah 0,692. Hal ini menunjukan korelasi yang kuat antara
variabel motivasi kerja tutor X
2
dengan variabel kinerja tutor Y. Dari
114
hasil korelasi tersebut, dapat diketahui sumbangan motivasi kerja tutor X
2
adalah sebesar: KP = r hitung
2
x 100 = 0,692
2
x 100 = 47,88
Artinya sumbangan 47,88 variabel kinerja tutor Y ditentukan oleh variabel motivasi kerja tutor X
2
. Sisanya 52,11 ditentukan oleh variabel lain.
Dari hasil output correlations dihasilkan nilai signifikasi sebesar 0,000
. Jika dibandingkan dengan α = 0,05, nilai signifikasi lebih kecil daripada α Sig. ≤ α , yaitu 0,000 ≤ 0,05. Artinya, Ho ditolak dan Ha
diterima. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 188 - 194.
Uji hipotesis kedua diketahui bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus
dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta karena menghasilkan r hitung 0,692 lebih besar dari harga r tabel 0,361, nilai
signifikasi lebih kecil daripada α Sig. ≤ α , yaitu 0,000 ≤ 0,05 dengan taraf signifikansi 5 dan N=30.
Persamaan regresi yang digunakan untuk memprediksi kinerja tutor berdasarkan motivasi kerja adalah Y = 41,738 + 0,443 X
2.
. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar
115
0,443 yang berarti bahwa motivasi kerja X
2
meningkat satu satuan maka nilai kinerja tutor Y akan meningkat 0,443 satuan.
3. Uji Hipotesis ketiga
Uji hipotesis ketiga yaitu menguji variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga X
1
motivasi kerja X
2
dengan kinerja tutor Y. Uji hipotesis ketiga ini menggunakan analisis korelasi
ganda dan diolah menggunakan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows. Hipotesis tesebut berbunyi:
Ho : Tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi
gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga dan motivasi kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP
Alfabank Semarang dan Yogyakarta. Ha : Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi gaya
kepemimpinan situasional kepala lembaga dan motivasi kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank
Semarang dan Yogyakarta.
116
Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis Ketiga V.
bebas V.
terikat r hitung
r tabel f hitung f tabel
Sig α
Ket X
1
dan X
2
Y 0,696
0,361 12,699
3,34 0,000 0,05 Positif
dan signifikan
Keterangan: X
1
adalah Persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga, X
2
adalah Motivasi kerja, dan Y adalah Kinerja tutor Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R
hitung
adalah 0,696. Artinya korelasi antara variabel persepsi gaya kepemimpinan
situasional kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
dengan variabel kinerja tutor Y adalah 0,696. Hal ini menunjukan korelasi yang kuat antara
variabel X
1
dan X
2
dengan variabel Y. Dari hasil korelasi tersebut, dapat diketahui sumbangan variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional
kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
adalah sebesar: KP = r hitung
2
x 100 = 0,485 x 100
= 48,5 Artinya sumbangan 48,5 variabel kinerja tutor Y ditentukan oleh
variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga X
1
dan motivasi kerja X
2
. Sisanya 51,5 ditentukan oleh variabel lain.