76
Suharsimi, 2010: 192. Dokumen-dokumen yang dihimpun sesuai dengan tujuan dan fokus masalah penelitian.
Fokus penelitian ini berkenaan dengan kinerja tutor, sehingga data- data yang diambil difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja. Dalam hal ini peneliti menentukan dua variabel yang mempengaruhi kinerja, yaitu persepsi gaya kepemimpinan situasional
kepala lembaga dan motivasi kerja tutor. Selain itu dokumentasi juga digunakan untuk melihat profil lembaga.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono 2010: 306, instrumen penelitian berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya.
1. Instrumen Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga
Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh data persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga di Lembaga Kursus dan
Pelatihan LKP Alfabank. Alat ukur variabel gaya kepemimpinan ini adalah angket. Menurut Suharsimi 2010: 194, angket atau kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
hal yang diketahui. Angket pada penelitian ini dilengkapi dengan skala Likert sebagai skala pengukuran. Skala Likert digunakan dalam penelitian
77
ini karena gaya kepemimpinan merupakan ranah afektif. Menurut Davies Dimyati, 2006: 205 ranah afektif berhubungan dengan perhatian, sikap,
penghargaan, nilai-nilai, perasaan, dan emosi. Menurut Sugiyono 2010:134, skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang dan fenomena sosial. Fenomena sosial yang dimaksud telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti yang diukur menggunakan instrumen. Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup. Angket tertutup adalah
angket yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal memilih Suharsimi, 2010:195.
Skor dalam penelitian ini yang diberikan pada setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likert dengan skor 1-4 yang
menggunakan pilihan jawaban selalu SL dengan skor = 4, sering SR dengan skor = 3, Kadang-Kadang KD dengan skor = 2 dan tidak pernah
TP dengan skor = 1 untuk butir positif. Sedangkan untuk butir negatif berlaku sebaliknya, yaitu selalu SL dengan skor = 1, sering SR dengan
skor = 2, Kadang-kadang KD dengan skor = 3, dan tidak pernah TP dengan skor = 4. Pemberian skor penilaian tersebut digunakan untuk
menjaring data yang diperoleh dari responden. Selanjutnya dianalisis menggunakan rumus statistik yang digunakan dalam analisis data.
Langkah –langkah penyusunan instrumen ini adalah dengan
menjabarkan variabel penelitian. Setiap variabel dalam instrumen, diturunkan beberapa indikator yang secara menyeluruh dapat menjadi
78
tolak ukur dari butir instrumen yang akan digunakan. Setelah indikator disusun maka perlu dikembangkan ke dalam butir-butir instrumen yang
berbentuk pernyataan. Indikator untuk mengukur variabel persepsi gaya kepemimpinan
situasional dalam penelitian ini adalah telling, yaitu cara mengatakan atau memerintah bawahaan, selling yaitu cara menawarkan keputusan kepada
bawahan, participatting yaitu cara mengikutsertakan bawahan, dan delegating yaitu cara pendelegasian wewenang yang berorientasi pada
perilaku tugas dan perilaku hubungan pimpinan-anggota. Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepala Lembaga Responden
Ruang lingkup yang diamati
Indikator Nomor butir soal
Positif Negatif
Tutor Persepsi pola
atau perilaku kepala lembaga
sebagai pemimpin dalam
mengatur, mengontrol dan
membuat keputusan terkait
sumber daya manusia, sumber
daya alam, dana, sarana dan
prasarana, serta hubungan
kerjasama sesuai dengan gaya
kepemimpinan situasional.
Telling cara mengatakan atau
memerintah kepada bawahan
1,2,3,5,6 4
Selling cara menawarkan
keputusan kepada bawahan
7,8 9,10,11
Participatting cara
mengkutsertakan bawahan
12,13,15,16 14
Delegating cara pendelegasian
wewenang kepada bawahan
18,19,20 17
Jumlah 20
79
2. Instrumen Motivasi Kerja
Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh data motivasi kerja tutor di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP Alfabank Semarang dan
Yogyakarta. Alat ukur variabel kinerja tutor ini adalah angket. Menurut Suharsimi 2010: 194, angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Angket
pada penelitian ini dilengkapi dengan skala Likert sebagai skala pengukuran. Skala Likert dipilih karena motivasi kerja merupakan ranah
afektif. Menurut Davies Dimyati, 2006: 205 ranah afektif berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai-nilai, perasaan, dan emosi.
Menurut Sugiyono 2010: 134, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang
dan fenomena sosial. Fenomena sosial yang dimaksud telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang diukur menggunakan instrumen.
Instrumen yang digunakan berupa angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden tinggal
memilih Suharsimi, 2010: 195. Skor dalam penelitian ini yang diberikan pada setiap alternatif
jawaban dengan menggunakan skala Likert dengan skor 1-4 yang menggunakan pilihan jawaban selalu SL dengan skor = 4, sering SR
dengan skor = 3, Kadang-kadang KD dengan skor = 2 dan tidak pernah TP dengan skor = 1 untuk butir positif. Sedangkan untuk butir negatif