Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP

23 Dengan demikian kinerja = apitude x training x resources x desire x commitment. Kinerja merupakan hasil perkalian dari kemampuan dan motivasi yang dimiliki oleh seseorang. Melalui sikap, pelatihan, sumber daya, keinginan dan komitmen, akan tercipta suatu kinerja dari individu. Kinerja merupakan fungsi dari interaksi antara ability kemampuan dasar dengan motivation motivasi. Sehingga dalam melakukan kerja, seseorang memerlukan komunikasi dan keterampilan untuk melakukan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki yang didasari dorongan- dorongan dalam bertindak. Menurut Gibson dalam penelitian Zulham Andi 2010, secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga kelompok variabel tersebut memengaruhi kelompok kerja yang pada akhirnya memengaruhi kinerja personal. Perilaku yang berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas. Gambar teori perilaku dan kinerja Gibson dalam Zulham Andi 2010 digambarkan sebagai berikut: 24 Gambar 1. Skematis Teori Perilaku dan Kinerja dari Gibson. Berdasarkan kedua teori di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam kinerja tutor dalam penelitian ini dapat terjadi karena adanya interaksi antara aptitudeability yaitu kemampuankecerdasan, training yaitu kepemimpinan kepala lembaga, resources yaitu sumber daya, desiremotivation yaitu keinginankebutuhan, dan commitment yaitu usaha.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mathis 2006 : 113 , faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kemampuan karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi yang diterimanya. Sehubungan dengan fungsi manajemen, aktivitas manajemen sumber daya manusia harus dikembangkan, dievaluasi, dan diubah apabila perlu sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif organisasi dan individu di tempat kerja. Tiga faktor meliputi kemampuan karyawan, usaha dan dukungan organisasi perlu diperhatikan oleh pemimpin untuk meningkatkan kinerja bawahan.