Aspek-Aspek Standar Penilaian Kinerja

29 keterampilan, sikap, dan mampu serta mau mengalihkan apa yang dimiliknya kepada warga belajar melalui proses pembelajaran. Menurut Mustofa 2011: 65 Salah satu sumber belajar yang paling utama dalam pendidikan nonformal adalah guru pendidikan nonformal, yang disebut tutor, fasilitator, pelatih, dan lain-lain. Sumber belajar ini merupakan salah satu sumber penting yang menunjang keberhasilan peserta kursus dan pelatihan. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39, pendidik dalam hal ini tutor merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan terdari atas pengajar, pembimbing, pelatih atau instruktur, dan penguji. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia http:kbbi.we.id, tutor adalah orang yang memberi pelajaran membimbing kepada seseorang atau sejumlah kecil siswa di rumah, bukan di sekolah. Tutor bertugas membimbing peserta kursus dan pelatihan agar memiliki keterampilan khusus atau berkompeten di bidangnya. Sejalan dengan pendapat di atas, Umberto 2000: 163 menyatakan bahwa tutor sebagai fasilitator, orang yang harus diikuti, maka kini telah dikembangkan strategi yang menekankan kualitas, berorientasi pada kebutuhan pasar dan lingkungan. 30 Pendidik atau tutor adalah mitra dan pembimbing warga belajar yang menempatkan dirinya sebagai sumber belajar, yang berarti pula pengelolaan pembelajaran berpusat pada warga belajar Tri Joko, 2005: 16-17. Berdasarkan hal tersebut, pendidik atau tutor pada warga belajar adalah orang yang mampu berperan sebagai pembimbing belajar, bukan guru yang cenderung memperlakukan warga belajar sebagai objek pengajaran dan dan cenderung menggurui sebagaimana pada proses pembelajaran yang berlangsung di lembaga pendidikan persekolahan. Karakteristik tutor menurut Tri Joko 2005: 17 adalah : 1 Memiliki ijazah dari Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan LPTK. 2 Menguasai substansi yang diajarkan. 3 Sehat jasmani dan rohani, artinya tidak memiliki penyakit menular dan cacat fisik yang dapat mengganggu tugasnya. 4 Menguasai teknik pembelajaran partisipatif. 5 Mampu mengelola pembelajaran sesuai dengan yang diajarkan. Menjadi pendidik kursus dan pelatihan yang profesional harus memiliki kualifikasi dan kompetensi minimum yang dipersyaratkan. Persyaratan tersebut mengacu pada standar yang ditetapkan pemerintah atau standar yang ditetapkan oleh lembaga kursus. Pendidik kursus dan pelatihan harus kompeten di bidang tertentu yang relevan dengan bidang yang diajarkan, memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang ilmu