123
akan memacu kinerja tutor menjadi semakin baik juga, serta motivasi kerja yang baik juga akan memacu kinerja tutor menjadi semakin baik juga.
Selain faktor persepsi gaya kepemimpinan situasional dan motivasi kerja tutor, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja tutor adalah budaya
organisasi, kompensasi, kepuasan kerja, dan lingkungan kerja.
124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi gaya
kepemimpinan situasional kepala lembaga dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Penelitian LKP Alfabank Semarang dan Yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang dianalisis menghasilkan r hitung 0,520 lebih besar dari harga r tabel
0,361 dengan taraf signifikansi 5 dan N = 30. Oleh karena itu dapat dimaknai bahwa semakin kepala lembaga
di LKP Alfabank menerapkan gaya kepemimpinan situasional participatting gaya kepemimpinan yang berorientasi pada cara mengikutsertakan
bawahan, maka akan menghasilkan kinerja tutor yang lebih baik. 2.
Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Penelitian LKP Alfabank Semarang
dan Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dianalisis menghasilkan r hitung
0,692 lebih besar dari harga r tabel 0,361 dengan
taraf signifikansi 5 dan N=30. Oleh karena itu dapat dimaknai bahwa semakin tutor dapat terpenuhi lima kebutuhan dasarnya kebutuhan
125
fisiologis, rasa aman, rasa memiliki, harga diri dan aktualisasi diri, maka motivasi kerja tutor akan tinggi sehingga kinerja tutor menjadi lebih baik.
3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara persepsi gaya
kepemimpinan situasional kepala lembaga dan motivasi kerja dengan kinerja tutor di Lembaga Kursus dan Penelitian LKP Alfabank Semarang dan
Yogyakarta. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji korelasi ganda yang dalam perhitungannya menggunakan program SPSS 17.00 for Windows
diperoleh koefisien korelasi R 0,696 atau R
2
=48,5 dan nilai f hitung
sebesar 12,699 jika dibandingkan dengan nilai f tabel 3,34
pada taraf signifikansi 5 dan db 227, maka nilai f
hitung f tabel
12,699 3,34. Oleh karena itu dapat dimaknai bahwa semakin kepala lembaga menerapkan
gaya kepemimpinan situasional participatting dan motivasi kerja tutor tinggi karena lima kebutuhan dasarnya telah terpenuhi, maka kinerja tutor akan
semakin baik karena memiliki hubungankorelasi kuat.
126
B. Saran
1. Kepala Lembaga di LKP Alfabank hendaknya lebih intensif dalam
memberikan pembinaan kepada tutor. Gaya kepemimpinan situasional participatting mengikutsertakan tutor dalam membuat keputusan atau
kebijakan diperlukan dalam menyikapi kinerja tutor, karena tutor di LKP Alfabank memiliki karakteristik yang berbeda-beda tingkat pendidikan,
kepribadian, usia dan tempat tinggal, sehingga kurang sesuai apabila menggunakan gaya kepemimpinan sentraltunggal.
2. Tingkat kesiapan readiness dan tingkat kematangan maturation tutor
sebaiknya diperhatikan dalam menerapkan gaya kepemimpinan situasional yang digunakan agar kinerja tutor menjadi lebih baik.
3. Tutor hendaknya selalu menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan
harmonis dengan saling menghargai sesama rekan, mau menerima dan tidak segan memberikan masukkan kepada kepala lembaga.
127
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara M. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT
Refika Aditama. _____________. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Abdul Aziz Wahab. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan.
Bandung: Alfabeta. Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills Education. Bandung:
Alfabeta. Ardiansyah. 2012. Analisis Gaya Kepemimpinan Situasional Situational
Leadership sebagai Model Kepemimpinan di Era Modern. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Vol.4 No.2.
Dikutip melalui
http:kopertis11.netjurnalsosialVol.420No.220Juni202012Ardiansyah 20editan.pdf pada Hari Senin, tanggal 15 Desember 2014 jam 18.27 WIB.
Arep dan Tanjung. 2003. Manajemen Motivasi, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Bimo Walgito. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2014. survey LEMBAGA KURSUS DAN
PELATIHAN di Indonesia. Diakses melalui http:infokursus.net pada Hari
Selasa, tanggal 11 November 2014 jam 15.56 WIB. Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia. H. Djaali. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: bumi Aksara.
H. Hadari Nawawi. 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hadari Nawawi dan M. Martini H. 2004. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.