Variabel Kinerja Tutor Deskripsi Data Penelitian

107

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Shapiro-Wilk yang dibantu dengan program komputer SPSS 17.0 for Windows terlampir pada lampiran 8 halaman 170 – 175, penerimaan distribusi bersifat normal apabila hasil menunjukan nilai Sig uji Shapiro-Wilk Sig 0,05, dan sebaliknya. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 17. Hasil Uji Normalitas : Variabel Asymp Sig. α Keterangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga 0,177 0,05 Normal Motivasi Kerja 0,761 0,05 Normal Kinerja Tutor 0,183 0,05 Normal Pada tabel di atas didapatkan nilai significance pada masing-masing variabel, yaitu variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional X 1 sebesar 0,177 0,05 maka dinyatakan berdistribusi normal, variabel motivasi kerja X 2 sebesar 0,761 0,05 maka dinyatakan berdistribusi normal, dan variabel kinerja tutor Y sebesar 0,183 0,05 maka dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas ini bertujuan untuk menguji apakah keterkaitan antara dua variabel penelitian yang bersifat linier. Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows. Data 108 variabel dikatakan mempunyai hubungan linier jika taraf signifikasi pada Deviation from Linearity 0,05. Berdasarkan hasil uji linearitas dengan bantuan program komputer SPSS 17 for Windows dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan terlampir pada lampiran 9 halaman 176. Tabel 18. Hasil Uji Linearitas No Variabel Sig. Linearity Sig. Devitiation from Linearity Ket. 1 Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga 0,001 0,097 Linier 2 Motivasi Kerja 0,003 0,970 Linier Berdasarkan hasil uji linieritas dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows dan tabel 18 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa : a. Pada variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga X 1 dengan kinerja tutor Y, nilai taraf signifikasi Linearity sebesar 0,001, dan nilai signifikasi pada deviation from linearity sebesar 0,097 0,05, maka hasil tersebut menunjukkan antara dua variabel tersebut linier. b. Pada variabel motivasi kerja X 2 dengan kinerja tutor Y, nilai taraf signifikasi Linearity sebesar 0,003, dan nilai signifikasi pada deviation from linearity sebesar 0,970 0,05, maka hasil tersebut menunjukkan antara dua variabel tersebut linier. 109

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikatnya. Uji multikolinearitas menggunakan metode teknik Variance Inflation Factor VIF yang mempunyai VIF 10, supaya hasil perhitungan tersebut dapat mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara masing-masing variabel bebas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 19 berikut: Tabel 19. Hasil Uji Multikolinearitas No Variabel VIF Keerangan 1 Persepsi Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Lembaga 1,801 Tidak multikolinier 2 Motivasi Kerja 1,801 Tidak multikolinier Berdasarkan hasil uji mutikolinearitas dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows, maka dapat diketahui bahwa: a. Pada variabel persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala lembaga X 1 diperoleh nilai tolerance sebesar 0,555 dan nilai VIF sebesar 1,801. Hasil dari tabel pengujian multikolinearitas tersebut tidak terjadi multikolinearitas antar variabel karena hasil dari VIF 1,801 10,00.