Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Hasil perhitungan statistik dari rata-rata hasil
post-test
kelas kontrol 64,29 dan rata-rata hasil
posttest
kelas eksperimen 69,82 diperoleh perhitungan menggunakan program SPSS dengan
signifikansi
α atau 0,034 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti proses belajar mengajar dengan memberikan perlakuan berupa
pemberian pembelajaran
group investigation
lebih efektif daripada model konvensional untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi. a.
Persamaan penelitian Penelitian Ferry Adinata ini memiliki kesamaan juga yaitu sama-sama
menggunakan variabel metode
Group Investigation
sebagai variabel bebas. Penelitian ini juga ingin mengetahui apakah metode
Group Investigation
bisa meningkatkan hasil belajarprestasi belajar peserta didik. Selain itu, penelitian ini mengunakan jenis penelitian yang sama
yaitu penelitian eksperimen dengan jenis eksperimen yang dilakukan adalah eksperimen semu
Quasy Experiment
dan juga menggunakan tes awal kepada peserta didik
pre-test
, serta memberikan tes evaluasi di akhir siklus
pos-test
. b.
Perbedaan penelitian Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Ferry Adinata adalah
pada penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel terikat adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi dan prestasi belajar
sedangkan penelitian Ferry hanya menggunakan satu variabel yaitu
prestasi belajar sebagai variabel terikatnya. Selain itu untuk penelitian yang ini melakukan penelitian pada mata pelajaran ekonomi sedangkan
penelitian saya pada mata pelajaran Kewirausahaan.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Kewirausahaan di SMK PGRI 2 Prabumulih di lakukan
secara konvensional yaitu menggunakan metode ceramah yang kurang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, peserta didik hanya
mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh pendidik sehingga mengakibatkan peserta didik kurang mandiri dan hanya berpusat
pada informasi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu pendidik tidak terlalu banyak menggunakan metode diskusi secara berkelompok dan juga
peserta didik kurang mampu mengeksplor kemampuan berpikir tingkat tinggi mereka dikarenakan peserta didik hanya menggunakan pemikiran
hanya sampai level pengetahuan saja. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik selama proses
pembelajaran rendah, peserta didik belum dapat menggunakan dan mengembangkan ide-ide atau gagasannya. Masih terdapat beberapa peserta
didik yang diam dan hanya menerima materi yang disampaikan pendidik. Hal tersebut berdampak pada prestasi belajar peserta didik yang berada di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan oleh pendidik. Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan prestasi belajar peserta didik ialah
dengan penggunaan metode
group investigation
, dengan menerapkan metode ini diharapkan peserta didik dapat mengkongkritkan teori dan bisa
menjadikan pengetahuan yang abstrak menjadi pengetahuan yang nyata, sehingga memudahkan peserta didik dapat mempelajari mata pelajaran
kewirausahaan. Dengan demikian kemampuan berpikir tingkat tinggi dan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran kewirausahaan dapat
meningkat. Dalam penelitian ini akan dilakukan eksperimen dengan mengambil
dua kelas. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran
Group Investigation
, dan kelas kontrol dalam proses pembelajarannya
menggunakan pembelajaran
konvensional. Data
kemampuan awal diperoleh dari
pre-test
pada kedua kelas sedangkan data pemahaman materi pelajaran Kewirausahaan diperoleh dari pemberian
post- test
setelah sebelumnya diberikan perlakuan. Dari hasil
post-test
inilah dapat diketahui dari kelas manakah pemahaman materi pelajaran Kewirausahaan
lebih baik. Bila nilai
post-test
dari kelas eksperimen lebih tinggi berarti pelaksanaan metode pembelajaran
Group Investigation
lebih efektif digunakan dalam pembelajaran Kewirausahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, kaitan teoritis, penelitian-penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dikemukakan
hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan, sebagai berikut:
Kelompok Eksperimen KE Kelompok Kontrol KK
Pre-Test
Post-Test
Pembelajaran dengan metode pembelajaran Group
Investigation Pembelajaran dengan
metode pembelajaran
Konvensional Proses KBM
Pre-Test
Pembelajaran Kewirausahaan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pretasi belajar Peserta Didik KE KK
1. Metode pembelajaran
Group Investigation
efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada pembelajaran
kewirausahaan. 2.
Metode pembelajaran
Group Investigation
efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran kewirausahaan.
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan
metode
Group Investigation
lebih tinggi dari pada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pembelajaran kewirausahaan.
4. Prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode
Group Investigation
lebih tinggi dari pada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pembelajaran kewirausahaan.
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah termasuk jenis penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Quasi Experimental Design
, karena kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi pelaksanaan
penelitian. Pengontrolan ketat tidak dapat dilakukan secara penuh karena tidak semua variabel dapat dikontrol, mengingat kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan prestasi belajar peserta didik dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Dasar pertimbangan ini, maka desain yang digunakan adalah
Control Group pre-test-post-test desain
, yakni dengan format sebagai berikut :
Tabel 2. Format
Control Group pre-test-post-test
KE O
1
X O
2
KK O
3
- O
4
Keterangan : KE
: Kelompok Eksperimen KK
: Kelompok Kontrol O1
: Kemampuan awal
Pre-test
Kelompok Eksperimen O2
: Kemampuan akhir
Post-test
Kelompok Eksperimen O3
: Kemampuan awal
Pre-test
Kelompok Kontrol O4
: Kemampuan akhir
Post-test
Kelompok Kontrol