Hipotesis I Pengujian Hipotesis

Ho : Rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran group investigation kurang dari sama dengan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Ha : Rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran group investigation lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dengan ketentuan kesimpulan probabilitas : Jika P ≤ 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima Jika P 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak Tabel 26. Rangkuman Hasil Uji Independent t-test Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi KBTT Peserta didik Sumber : Data primer yang diolah Tabel 26 menjelaskan nilai t-hitung kemampuan berpikir tingkat tinggi awal sebelum perlakuan sebesar -1,049 dengan nilai Sig 1-tailed sebesar 0,150. Dengan demikian P ≥ 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak. Kenyataan ini menunjukan bahwa rata- No Variabel Mean t-hitung Sig 2-tailed Sig 1-tailed 1 KBTT Awal a. Kel. Eksperimen 5,4333 b. Kel. Kontrol 4,9667 2 KBTT Akhir a. Kel. Eksperimen 8,2667 b. Kel. Kontrol 6,4667 -1,049 0,299 0,150 -3,687 0,001 0,0005 rata kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik sebelum diberikan perlakuan tidak terdapat perbedaan. Sedangkan nilai t- hitung kemampuan berpikir tingkat tinggi akhir setelah diberikan perlakuan sebesar -3,687 dengan taraf Sig 1-tailed sebesar 0,0005. Dengan demikian P 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan hipotesis yang ketiga terbukti kebenarannya bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran group investigation lebih efektif daripada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Yakni dengan melihat nilai mean kemampuan berpikir tingkat tinggi pada kelompok eksperimen sebesar 8,2667 kelompok kontrol sebesar 6,4667.

d. Hipotesis IV

Pada hipotesis keempat akan menguji kebenaran bahwa prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode group investigation lebih tinggi daripada yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Ho :Rata-rata prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran group investigation kurang dari sama dengan rata-rata prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Ha :Rata-rata prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran group investigation lebih tinggi daripada rata-rata prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dengan ketentuan kesimpulan probabilitas : Jika P ≤ 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima Jika P 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak Tabel 27. Rangkuman Hasil Uji Independent t-test Prestasi belajar Peserta didik Sumber: Data primer yang diolah Tabel 27 menjelaskan dengan nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen sebesar 29,33 sedangkan rata-rata pre-test kelas kontrol sebesar 31,50 dengan nilai t-hitung pre-test sebelum perlakuan sebesar 1,081 dengan nilai Sig 1-tailed sebesar 0,142. Dengan demikian P ≥ 0,05 maka, Ho diterima dan Ha ditolak. Kenyataan ini menunjukan bahwa rata-rata pre-test peserta didik sebelum diberikan perlakuan tidak terdapat perbedaan. Sedangkan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen sebesar 72,16 sedangkan nilai rata-rata post-test kelas kontrol sebesar No Variabel Mean t-hitung Sig 2-tailed Sig 1-tailed 1 Pre-test a. Kel. Eksperimen 29,3333 b. Kel. Kontrol 31,5000 2 Post-test a. Kel. Eksperimen 72,1667 b. Kel. Kontrol 61,0000 1,081 0,284 0,142 -3765 0,000 0,000