keterampilan yang penting dan sangat diperlukan dalam masyarakat.
e. Macam-macam Metode Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mempunyai metode pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari
beberapa metode. Metode-metode tersebut di antaranya adalah
Student Teams-Achievement Division STAD
,
Teams-Games- Tournaments
TGT
,
Jigsaw II
, dan
Teams-Assisted- Individualization TAI
Borich, 2000: 328,
Group Investigation, Learning Together, Complex Instruction,
Slavin, 2009:24. Masing-masing metode dapat dijelaskan secara singkat sebagai
berikut: 1
Student Teams-Achievement Division STAD
: merupakan metode umum dalam mengatur kelas untuk kegiatan
pembelajaran. 2
Teams-Games-Tournaments TGT
: Metode TGT pada awalnya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith
Edwards. Metode ini dilakukan dengan cara kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari empat anggota
sebagaimana yang dilakukan pada metode STAD. 3
Jigsaw II
: Pada metode Jigsaw II ini kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari empat anggota dengan
latar belakang yang berbeda.
4
Teams-Assisted-Individualization TAI
: Metode ini pada dasarnya hampir sama dengan STAD dan TGT.
5
Group Investigation
: merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan pengaturan peserta didik berkerja dalam
kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif Slavin,
2009: 24. 6
Learning Together
: Metode
Learning Together
ini dikembangkan oleh David dan Roger Johnson Slavin, 2009:
25. 7
Complex Instruction
: Metode
Complex Instruction
dikembangkan oleh Elizabeth Cohen dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek yang berorientasi penemuan
Slavin, 2009: 25.
4. Metode Pembelajaran
Group Investigation
a.
Pengertian Metode Pembelajaran
Group Investigation
Miftahul Huda 2013:292 Menyatakan metode
Group Investigation
GI yang pertama kali dikembangkan oleh Sharan dan Sharan 1976 ini merupakan salah satu metode kompleks
dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan peserta didik untuk menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada
prinsipnya, strategi GI sudah banyak diadopsi oleh berbagai bidang pengetahuan, baik humaniora maupun saintifik. Akan tetapi, dalam