pendidik membuktikan contoh-contoh soal. Sedangkan peserta didik harus duduk rapih mendengarkan, meniru pola-pola yang diberikan
pendidik. Peserta didik di sini menjadi pasif dan peserta didik yang kurang memahami terpaksa mendapat nilai kurang atau jelek dan karena
itu, mungkin sebagian dari mereka tidak bisa naik kelas.
4. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi di penelitian ini adalah kemampuan yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat
saja, namun membutuhkan kemampuan lain yang lebih tinggi, Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat diketahui dari kemampuan
kognitif peserta didik yaitu pada tingkat analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat diketahui dari nilai tes
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan didukung dengan observasi meliputi keterampilan analisis, keterampilan sintesis dan keterampilan
evaluasi selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Prestasi Belajar
Dalam pelajaran kewirausahaan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai peserta didik, dalam usahanya untuk menguasai materi
kewirausahaan setelah jangka waktu tertentu yang ditunjukan dari nilai tes atau angka yang diambil oleh pendidik kewirausahaan setelah materi
pelajaran selesai diajarkan. Prestasi belajar kewirausahaan dalam penelitian ini adalah dalam ranah kognitif berupa
pre test
dan
post test
.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik kelas X SMK PGRI 2 Prabumulih yang mengikuti mata pelajaran
Kewirausahaan. Populasi penelitian ini terdiri dari 6 kelas dengan jumlah peserta didik seluruhnya sebanyak 178 peserta didik. Tetapi
dalam penelitian hanya menggunakan 2 kelas dengan jumlah 60 peserta didik.
2. Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
purposive sampling
. Menurut Sugiyono 2013:218-219 mengatakan bahwa “
Purposive sampling
adalah teknik pengambilan sampel sumber dengan pertimbangan tertentu”. Selain itu dengan alasan karena
penelitian eksperimen harus sama karakteristiknya. Jadi, untuk kelas eksperimen adalah kelas X Teknologi Komputer dan Jaringan 1 TKJ1
sedangkan kelas kontrol adalah kelas X Teknologi Komputer dan Jaringan 2 TKJ2. Dalam hal ini kedua kelompok diberikan perlakuan
yang berbeda dengan materi pelajaran yang sama. Pada kelompok eksperimen menggunakan metode
group investigation
, sedangkan pada kelompok kontrol hanya menggunakan metode konvensional.