Ciri-ciri Berpikir Tingkat Tinggi

individu dalam melaksanakan sesuatu kegiatan pasti memiliki tujuan. Demikian juga seorang peserta didik, dalam kegiatan belajaranya juga mengharapkan suatu tujuan yaitu memiliki prestasi belajar yang baik. Nana Syahodih Sukmadinata 2003: 102 menyebutkan bahwa “Prestasi belajar sama halnya dengan hasil belajar. Hasil belajar atau achievement merupakan pemekaran dari kecakapan- kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Penilaian hasil belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Sumadi Suryabrata 2006: 297 mengemukakan yang dimaksud dengan “Prestasi belajar adalah nilai-nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh pendidik terkait dengan kemajuan prestasi belajar peserta didik selama waktu tertentu. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes dalam ranah kognitif peserta didik yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu. Prestasi belajar kewirausahaan dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar yang dilakukan dalam bentuk tes prestasi.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam prestasi belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor ini tidak dapat dipisahkan dan sangat berperan antara satu faktor dengan faktor lainnya karena, masing- masing faktor saling ketergantungan dan melengkapi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Muhibbin Syah 2013: 129 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya faktor pendekatan belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi pada peserta didik. Isjoni 2012: 16 menggungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Menurut Slameto 2010: 54-61 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah: 1 Faktor Intenal meliputi: a Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif motivasi, kematangan dan kesiapan. c Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2 Faktor Eksternal meliputi: a Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b Faktor sekolah meliputi metode mengajar pendidik, kurikulum, relasi pendidik dan peserta didik, disiplin sekolah, keadaan gedung dan tugas belajar. c Faktor masyarakat meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Sedangkan Ngalim Purwanto 2007: 102 menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada macam- macam faktor. Adapun faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1 Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, yang disebut faktor individual. Yang termasuk dalam faktor individual meliputi faktor kematangan atau pertumbuhan, ketegasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2 Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial. Yang termasuk faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, pendidik dan cara mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang tersedia serta motivasi sosial. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Yang mana faktor internal meliputi faktor yang ada dalam diri individu. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor yang ada di luar individu yaitu, keluarga, sekolah, masyarakat.