Kemampuan kerjasama yang baik dengan orang lain sangat diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan di perusahaan. Tanpa
adanya kerjasama yang baik, sepandai apapun seorang pekerja tidak dapat maksimal dalam melaksanakan pekerjaanya.
Borich 2002: 312, mengatakan pembelajaran kooperatif sangat bermanfaat dalam :
1 Membentuk sikap dan nilai.
2 Menyiapkan model tingkah laku prososial
3 Menunjukan alternatif perspektif dan sudut pandang
4 Membangun identitas yang koheren dan terintegrasi
5 Mendorong perilaku berpikir kritis,
reasoning
, dan memecahkan masalah.
Jadi manfaat pembelajaran kooperatif ini apabila dilakukan dengan baik maka dapat menimbulkan saling ketergantungan
positif antar peserta didik satu dengan yang lainnya dalam anggota kelompok. Sehingga secara otomatis akan terjalin kerjasama yang
saling menguntungkan dan akan terjadi interaksi langsung dengan cara bertatap muka antar peserta didik satu dengan peserta didik
yang lainnya.
c. Komponen Pembelajaran Kooperatif
Borich 2000: 313 dalam merancang
cooperative learning
, seorang pendidik hendaknya mempertimbangkan aspek-aspek
sebagai berikut : interaksi pendidik dengan peseta didik, interaksi peserta didik dengan peserta didik, spesialisasi materi dan tugas,
harapan dan tanggung jawab yang harus dilakukan
Menurut Sutirman 2013: 31 Pendidik tidak boleh mengabaikan pentingnya interaksi antar peserta didik dan dirinya.
Intensitas komunikasi antara pendidik dengan peserta didik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Kedekatan hubungan
emosional peserta didik dan pendidik akan menjadi payung yang menyejukan bagi diri peserta didik untuk belajar dengan lebih
percaya diri. Interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya juga menjadi aspek penting yang harus diciptakan agar suasana
belajar menjadi aktif dan penuh dengan suasana kerjasama yang positif.
Dalam komponen pembelajaran kooperatif ini, pendidik harus sering berinteraksi kepada peserta didik agar mengetahui
potensi yang ada dalam diri peserta didik. Kemudian interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya bisa dilakukan dengan
cara aktivitas kelompok yang dilakukan bersama-sama sehingga terjadi interaksi langsung dengan cara tatap muka antar peserta
didik. Selain itu, pendidik harus menuntut peserta didik bersikap partisipasi dalam menyelasaikan tugas karena, sikap partisipasi itu
tak hanya untuk tugas semata, tapi juga melatih agar suatu saat kelak mampu berpartisipasi dalam realitas kehidupan masyarakat.
d. Karakteristik Metode Pembelajaran Kooperatif
Pada umumnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok, oleh sebab itu banyak pendidik yang mengatakan tidak