Hipotesis III Pengujian Hipotesis

61,00 dengan nilai t-hitung post-test setelah diberikan perlakuan sebesar -3,765 dengan Sig 1-tailed sebesar 0,000. Dengan demikian P 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Kenyataan ini menunjukan bahwa rata-rata post-test peserta didik sesudah diberikan perlakuan terdapat perbedaan. Tabel 28. Rangkuman Uji Paired Sample T-test prestasi belajar pre-test post-test peserta didik No Variabel Mean t-hitung Sig 2- tailed 1 Kel. Kontrol a. Pre-test 31,50 -15,107 0,000 b. Post-test 61,00 Kenaikan KK 28,17 -5,508 2 Kel. Eksperimen a. Pre-test 29,33 -22,936 0,000 b. Post-test 71,16 Kenaikan KE 42,17 -5,508 Sumber: Data Primer yang diolah Tabel 28 menjelaskan kelas kontrol dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 31,50 dan post-test sebesar 61,00 dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan nilai t- hitung sebesar -15,107 dengan nilai Sig 2-tailed sebesar 0,000. Dengan demikian P 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Kenyataan ini menunjukan bahwa rata-rata antara pre-test peserta didik sebelum diberikan perlakuan dan rata-rata post-test peserta didik sesudah diberikan perlakuan terdapat perbedaan. Sedangkan kelas eksperimen dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 29,33 dan post-test sebesar 71,16 dengan menggunakan metode pembelajaran group investigation dan nilai t-hitung sebesar -22,936 dengan nilai Sig 2-tailed sebesar 0,000. Dengan demikian P 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Kenyataan ini menunjukan bahwa rata-rata antara pre-test peserta didik sebelum diberikan perlakuan dan rata-rata post-test peserta didik sesudah diberikan perlakuan terdapat perbedaan. Sedangkan untuk kenaikan antara pre-test dan post-test kelas kontrol sebesar 28,17 dan kenaikan antara pre-test dan post- test kelas eksperimen sebesar 42,17 dengan nilai t-hitung sebesar - 5,508 dengan nilai Sig 2-tailed sebesar 0,000. Dengan demikian P 0,05 maka, Ho ditolak dan Ha diterima. Kedua kelas ini memiliki peningkatkan antara pre-test dan post-test tetapi, terdapat perbedaan antara kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan metode pembelajaran group investigation . D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat quasi eksperimen t atau eksperimen semu. Desain yang digunakan adalah control-group pretest-posttest design , dengan teknik pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan angka-angka dalam menyimpulkan hasil penelitiannya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum optimalnya penggunaan metode group investigation dalam pembelajaran kewirausahaan serta masih rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi dan prestasi belajar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran group investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran kewirausahaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan prestasi belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran group investigation dan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians, didapatkan bahwa sampel untuk kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan Sig 0,05. Varians dari masing-masing kelompok bersifat homogen dengan nilai Sig 0,05. Dengan demikian semua prasyarat analisis sudah terpenuhi, sehingga penggunaan statistik untuk menguji hipotesis yang dikemukakan menggunakan uji-t dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan signifikansi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini diperoleh sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode group investigation terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi sebab terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata