Macam-macam Metode Pembelajaran Kooperatif

3 Implementasi Peserta didik menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan peserta didik kepada jenis- jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Pendidik secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. 4 Analisis dan sintesis Peserta didik menganalisis dan menyitensis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas. 5 Presentasi hasil final Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikan dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar peserta didik yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh pendidik. 6 Evaluasi Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang sama, peserta didik dan pendidik mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. Dengan langkah-langkah pembelajaran metode Group Investigation di atas maka peserta didik akan melakukan kerjasama dalam kelompoknya masing-masing. Peserta didik akan melakukan pembelajaran yang sangat panjang. Sebab, metode ini tidak hanya memakai pemikiran yang hanya menghafal atau mengingat saja melainkan peserta didik akan menggunakan pemikiran kemampuan berpikir yang tinggi.

5. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

a. Pengertian Berpikir tingkat tinggi Ketika seseorang melakukan aktivitas yang terkait dalam jasmani dan rohani, maka aspek berpikir tidak dapat dilepaskan, terlebih jenis aktivitas tersebut melibatkan unsur persoalan yang harus dicarikan jalan keluar. Dengan demikian, berpikir dapat dikatakan memegang peran dalam melakukan, memecahkan dan memutuskan persoalan yang sedang atau telah dihadapi. Berpikir terjadi karena suatu aktivitas untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang ingin dikehendaki. Berpikir juga erat hubungannya dengan daya kemampuan yang lain seperti tanggapan, ingatan, pengertian dan perasaan. Berpikir merupakan aktivitas psikis yang intensional terhadap suatu hal atau persoalan dan tetap berupaya untuk memecahkannya, dengan cara menghubungkan satu persoalan dengan yang lain, sehingga mendapatkan jalan keluar. Bentuk proses berpikir yang dilakukan oleh setiap orang dalam memecahkan masalah tidak harus sama, tetapi dapat disesuaikan dengan persoalan yang sedang dihadapinya. Menurut Solso dalam Sugihartono, dkk 2007: 13 menyatakan bahwa “Berpikir merupakan proses yang menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan intreraksi yang kompleks antara