Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
90 yang dipublikasi melalui Direktori Putusan yang beralamat di
http:putusan.mahkamahagung.go.id . Publikasi putusan pada
tahun 2013 ini merupakan yang tertinggi jumlahnya sejak dimulainya usaha publikasi putusan pada tahun 2007.
Jumlah total publikasi putusan sejak tahun 2007 adalah sebanyak 685.406 dokumen putusan yang berasal dari 4 lingkungan
peradilan serta putusan Mahkamah Agung RI sendiri. Dokumen- dokumen tersebut dapat diakses oleh para pihak maupun
masyarakat umum untuk kepentingan akademis dan penelitian.
Para pencari keadilan dapat memantau proses berjalannya perkara di Mahkamah Agung RI dengan mengakses http:
kepaniteraan.mahkamahagung.go.idperkara. Sistem Informasi Perkara ini memuat informasi perkara, antara lain identitas
para pihak, proses yang sedang berjalan dan selanjutnya akan memuat tanggal putusan beserta amar singkat putusan perkara
tersebut.
2. Publikasi Informasi Perkara
i. CaseTracking System CTS di Pengadilan Negeri
Pengembangan Teknologi Informasi di Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum pada tahun 2013 mengalami kemajuan yang
sangat signiikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Momentum kemajuan ini diawali sejak 2012 ketika Mahkamah Agung RI bekerja sama dengan C4J–
USAID untuk mengembang-kan aplikasi berbasis web yang dinamakan Sistem Informasi Penelusuran
Perkara SIPP atau
Case Tracking System CTS yang diperuntukan bagi Pengadilan Negeri dalam
melakukan penelusuran tracking perkara.
Pada tanggal 17 Desember 2012 Ketua Mahkamah Agung RI meluncurkan SIPPCTS versi 2 yang
merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya. SIPPCTS versi 2 ini mengakomodir kebutuhan
penelusuran perkara gugatan perdata dan perkara-
perkara khusus. Dalam SIPP versi 2 ini juga ada kemudahan- kemudahan lain karena sudah dilengkapi dengan dokumen
template dan sistem pelaporan yang lebih lengkap dan terpadu untuk kebutuhan Pengadilan Tinggi, Ditjen Badan Peradilan
Umum dan Mahkamah Agung RI.
Bagian 2 : Akses Terhadap Keadilan
91 Untuk mendukung percepatan capaian penerapan SIPPCTS di
pengadilan negeri, Ketua Mahkamah Agung RI mendeklarasikan pernyataan bahwa “Sebelum matahari terbit di tahun 2014,
seluruh pengadilan tingkat pertama pada peradilan umum
sudah harus menerapkan SIPPCTS”. Hasilnya, mulai tanggal 9 September 2013 seluruh pengadilan negeri di Indonesia sudah
menerapkan aplikasi SIPPCTS.
ii. Sistem Informasi Administrasi Perkara SIADPA di Peradilan Agama
Pengadilan Agama, juga telah memiliki sistem layanan informasi perkara yang dinamakan SIADPA Plus. Dalam memberikan
pelayanan yang cepat dan eisien kepada pencari keadilan, seluruh Pengadilan Agama menerapkan aplikasi SIADPA PLUS Sistem
Informasi Administrasi Perkara Peradilan Agama. SIADPA PLUS yang diterapkan pada tahun 2011 merupakan versi baru Aplikasi
SIADPA yang telah diterapkan di peradilan agama sejak tahun 2000. Selain itu, Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
Badilag juga mengembangkan Sistem Informasi Administrasi Perkara pada Pengadilan Tinggi Agama SIADPTA.
Untuk memaksimalkan implementasi Aplikasi SIADPA Plus pada Pengadilan Agama di seluruh Indonesia, DitjenBadilag
MA RI membentuk Tim Nasional Implementasi Aplikasi SIADPA Plus. Tim ini bertugas melakukan pemetaan implementasi
aplikasi SIADPA Plus, mengiatkan kembali pemanfaatannya dan memberikan solusi-solusi terhadap permasalahan-permasalahan
internal yang terjadi pada satuan kerja di daerah. Tim tersebut juga berkoordinasi dengan Tim SIADPA Plus Daerah yang juga
dibentuk oleh Pengadilan Tingkat Banding.
Tim Nasional Implementasi SIADPA Plus DitjenBadilag MA RI
membuat sebuah aplikasi yang menyatukan data perkara dari seluruh pengadilan agama di Indonesia. Aplikasi tersebut diberi
nama Sistem Pelaporan Perkara Online yang dapat diakses baik oleh admin satker pengadilan maupun masyarakat luas.
Akses tersebut dapat dilakukan melalui
http:infoperkara.badilag. net
. Dengan sistem ini, publik dapat mengetahui perkembangan perkara yang sedang ditangani oleh pengadilan.
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
92
iii. Sistem Informasi Administrasi Perkara di Peradilan Militer SIAD-DILMIL dan Peradilan Tata Usaha Negara
SIAD-PTUN Sejak tahun 2012 Ditjen Badilmiltun membuat kebijakan
mengenai pengembangan IT terpadu untuk seluruh satker di lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara
yang diintegrasikan dalam Portal Sistem Data Statistik Perkara Ditjen Badilmiltun.
Dengan adanya kegiatan ini maka Pengadilan Militer dan Pengadilan Tata Usaha Negara mempunyai sistem administrasi
yang efektif, eisien dan andal dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas untuk mewujudkan azas hukum acara, yaitu
pelayanan yang cepat, sederhana dan biaya ringan.
Pada tahun 2012 direalisasikan anggaran sebesar Rp 100.000.000,- per satker untuk pengadaan aplikasi sistem
informasi dan administrasi perkara pola Bindalmin dan ditunjuk 7 tujuh satker sebagai pilot project yaitu Pengadilan Militer Tinggi
III Surabaya, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, Pengadilan Militer
II-08 Jakarta, Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta, dan Pengadilan Tata Usaha
Negara Surabaya.
Sampai dengan saat ini, secara keseluruhan satker dibawah Ditjen Badilmiltun yang sudah menggunakan aplikasi SIAD
sebanyak 53
satker dan tinggal 2 satker yang belum memperoleh alokasi anggaran yaitu Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak
dan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang.
3. Pelayanan Meja Informasi
Penyediaan meja informasi di setiap pengadilan merupakan langkah pembaruan yang memberikan dampak positif dalam
beberapa hal, antara lain untuk: 1 memperkecil kesempatan pihak yang beperkara bertemu dengan hakim maupun panitera,
2 memudahkan pihak yang beperkara dan pengguna pengadilan bila ingin mencari dan mendapatkan salinan putusan, dan 3
menekan biaya karena situs Mahkamah Agung RI bisa diakses dari mana saja.
Pada 2013 ini jumlah pengunjung meja informasi di Mahkamah Agung RI mencapai 7.512 pengunjung atau 2 kali lebih banyak
dibanding pengunjung pada 2012 lalu yang mencapai 3.934.
Bagian 2 : Akses Terhadap Keadilan
93 Informasi yang paling sering dicari oleh pengguna meja informasi
adalah tentang “informasi perkara” sebanyak 6.500 pengunjung, “informasi pengaduan perkara” sebanyak 725 pengunjungdan
untuk alasan lain-lain sebanyak 287 pengunjung 12. Catatan menarik adalah turunnya jumlah pengaduan perkara di Meja
Informasi MA yang tahun lalu.
Selain Meja Informasi yang terdapat di Mahkamah Agung RI, pengadilan-pengadilan juga memiliki Meja Informasi sebagai
pintu terdepan pelayanan informasi di pengadilan. Hingga akhir tahun 2013, tercatat 398 pengadilan seluruh Indonesia telah
memiliki Meja Informasi.
4. Komunikasi Kebijakan
Penerbitan Majalah Cetak Mahkamah Agung RI
Salah satu variabel yang menjadi tolak ukur dalam penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi adalah tersedianya unit kerja
yang melayani hubungan masyarakat Humas yang dijalankan dengan baik. Salah satu ukurannya adalah tersedianya bahan
informasi cetak seperti majalahbuletin intern yang berfungsi sebagai jembatan komunikasi dengan masyarakat luas.
Mahkamah Agung RI menerbitkan majalah “Mahkamah Agung RI”
yang diluncurkan secara resmi pada 3 Mei 2013 oleh Ketua
Mahkamah Agung RI, Dr. HM Hatta Ali, SH., MH. Majalah ini
merupakan media komunikasi bagi Mahkamah Agung RI dan
empat lingkungan pengadilan di bawahnya. Majalah ini juga
menampung ide dan semangat menulis warga peradilan.
Sepanjang tahun 2013, Mahkamah Agung RI telah menerbitkan tiga
edisi. Untuk saat ini Majalah Mahkamah Agung RI didistribusikan untuk kalangan internal
Mahkamah Agung RI dan empat lingkungan peradilan serta mitra kerja Mahkamah Agung RI di bidang hukum.