PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI IV Asesor IV Asesor IV Asesor IV

Bagian 3 : Pengawasan Internal 129 Keterangan: Nilai PMPRB Mahkamah Agung RI di atas belum diveriikasi oleh Kementerian PAN dan RB.

IV. TANTANGAN KE DEPAN

1. Peningkatan kapasitas aparatur pengadilan khususnya kemampuan aparatur pengadilan untuk berpartipasi dalam program reformasi pengadilan yang berbasis teknologi dan pengarusutamaan paradigma pelayanan prima yang berorientasi pada pengguna layanan. 2. Dorongan terhadap pengadilan untuk mendapatkan sertiikasi Standar Pelayanan Organisasi ISO, yang dikeluarkan oleh lembaga eksternal dan melakukan pengawasan secara terus-menerus guna meningkatkan kualitas pelayanan publik pengadilan. 3. Melaksanakan pengawasan tertutup mysterious shoppers oleh Badan Pengawas Mahkamah Agung RI untuk meningkatkan pelayanan publik di pengadilan. 4. Mendorong terwujudnya Reformasi Birokrasi di Empat Lingkungan Peradilan. 5. Menjadikan survei kepuasan sebagai program yang berkelanjutan dengan melaksanakan evaluasi program reformasi birokrasi di pengadilan. 6. Meningkatkan mutu Laporan Keuangan Mahkamah Agung RI dan seluruh Lingkungan Peradilan. 7. Menindaklanjuti temuan Pengawas Eksternal. 8. Mengoptimalkan penanganan Whistle Blower Justice Collabolator Nilai PMPRB pada Mahkamah Agung RI adalah: Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013 130 Bagian 4 : Manajemen SDM, Kebijakan MARI dalam Pengelolaan Anggaran serta Manajemen Aset 131 Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013 132 Bagian 4 : Manajemen SDM, Kebijakan MARI dalam Pengelolaan Anggaran serta Manajemen Aset 133

I. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Salah satu arah kebijakan pembangunan di bidang Sumber Daya Manusia SDM aparatur peradilan adalah meningkatkan integritas moral dan profesionalisme. Pembangunan SDM diarahkan pada terciptanya aparatur yang memiliki kemampuan untuk mengayomi masyarakat dan mendukung pembangunan nasional serta pemantapan kelembagaan aparatur pemerintah dan peningkatan kemampuan yang profesional. SDM di lingkungan Mahkamah Agung RI harus dikembangkan melalui peningkatan kualitas, baik tingkat kemampuan profesional maupun integritas moral, serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kualitas aparatur peradilan di lingkungkan Mahkamah Agung RI harus tercermin dalam sikap yang menjunjung tinggi kejujuran, bersih, berwibawa dan bertanggung jawab dalam perilaku keteladanan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Mahkamah Agung RI telah membuat Proil Kompetensi Inti dan Kompetensi Jabatan di Pengadilan tingkat pertama dan tingkat banding. Proil kompetensi ini akan terus disempurnakan sehingga bisa lebih dimanfaatkan untuk pengembangan dan penempatan SDM peradilan. Peningkatan karir PNS di lingkungan Mahkamah Agung RI merujuk pada pola karir dan standar kompetensi jabatan struktural PNS Mahkamah Agung RI dan empat lingkungan peradilan di bawahnya.

A. Upaya Peningkatan dan Pengelolaan SDM 1.

Sistem Informasi Mahkamah Agung RI Terintegrasi Sistem Informasi Mahkamah Agung RI SIMARI Terintegrasi diluncurkan dan diresmikan oleh Ketua Mahkamah Agung RI pada 27 April 2012. Proses pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian pada SIMARI Terintegrasi hingga saat ini telah mencapai 95, sedangkan proses integrasi database masih terus berjalan. Ditjen Badilum, Ditjen Badilag, dan Ditjen Badilmiltun telah terlebih dahulu mengembangkan dan menggunakan Sistem Aplikasi Simpeg secara online sampai pada satker daerah. Proses integrasi database SIMARI Terintegrasi dan Simpeg Online terus dilakukan. Melalui integrasi ini diharapkan database pada aplikasi Simpeg yang mencakup Ditjen Badilum, Badilag, dan Badilmiltun dan empat Lingkungan Peradilan ANAJEMEN SDM, KEBIJAKAN MAHKAMAH AGUNG RI DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN SERTA MANAJEMEN ASET M Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013 134 yang berada di bawah Mahkamah Agung RI akan terhubung dengan SIMARI Terintegrasi. Mahkamah Agung RI telah melakukan proses pemantauan atau quality assurance mengenai data, fungsionalitas itur, dan ketahanan aplikasi apabila diakses oleh banyak orang. Uji coba aplikasi dan quality assurance ini dilakukan selama Oktober sampai November 2013. Sejak April 2013 Mahkamah Agung RI melakukan modernisasi manajemen kepegawaian dengan menerapkan sistem paperless dalam proses pengajuan kenaikan pangkat. Dengan sistem ini, pegawai yang akan mengajukan kenaikan pangkat tidak perlu menyerahkan berkas isik ke Direktorat Jenderal tetapi cukup mengunggah dokumen yang diperlukan melalui sistem aplikasi kepegawaian. Sistem ini lebih memudahkan dan memangkas waktu. Untuk saat ini yang menjadi pilot project adalah Ditjen Badilag, dan diharapkan yang akan datang sistem ini bisa diberlakukan untuk seluruh satker.

2. Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian BKN

Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian SAPK dicetuskan Badan Kepegawaian Negara BKN pada 19 Juli 2011 dan diterapkan secara nasional sejak 25 Juli 2011. Dengan demikian seluruh proses yang Gambar : Tampilan Aplikasi SIKEP SIMARI Terintegrasi Bagian 4 : Manajemen SDM, Kebijakan MARI dalam Pengelolaan Anggaran serta Manajemen Aset 135 berkaitan dengan pelayanan kepegawaian seperti kenaikan pangkat, pensiun, dan pengadaan pegawai dilakukan melalui aplikasi ini secara online. Mahkamah Agung RI merespon dengan cepat proses pelayanan kepegawaian melalui aplikasi ini. Terbukti pada tahun 2013 Mahkamah Agung RI telah memproses kenaikan pangkat 2.731 pegawai pada bulan April 2013, dan sebanyak 1.198 pada bulan Oktober 2013. Mahkamah Agung RI juga telah melakukan proses pengajuan Nomor Induk Pegawai NIP untuk CPNS Formasi Tahun 2013 sebanyak 317 orang melalui SAPK. Biro Kepegawaian Mahkamah Agung RI telah melaksanakan monitoring dan pelatihan-pelatihan yang diikuti peserta satker daerah. Biro Kepegawaian Mahkamah Agung RI juga menyediakan forum online untuk mengatasi kesulitan teknis pengoperasian SAPK, sehingga setiap operator daerah dapat mendiskusikan berbagai masalah teknis SAPK dan masalah kepegawaian lainnya.

3. Aplikasi Sistem Informasi Rekrutmen CPNS Online

Pada Tahun Anggaran 2013 Mahkamah Agung RI melaksanakan rekrutmen CPNS untuk formasi Calon Panitera Pengganti dan Calon Juru Sita serta formasi CPNS tenaga honorer kategori II secara online melalui http:cpnsonline.mahkamahagung.go.id.

a. Rekrutmen Pegawai dari Formasi CPNS Umum

Dasar Pelaksanaan Rekrutmen CPNS Tahun 2013 adalah Surat Menteri PAN dan RB Nomor R113M.PAN-RB072013 tanggal 12 Juli 2013 perihal persetujuan prinsip tambahan Formasi Pegawai Negeri Sipil Tahun 2013. Jumlah formasi yang ditetapkan untuk Tahun Anggaran 2013 sebanyak 317 orang, terdiri atas: • Calon Panitera Pengganti : 197 orang • Calon Juru Sita : 120 orang Dalam pelaksanaannya sesuai instruksi Kementerian PAN dan RB serta Panitia Seleksi Penerimaan CPNS Nasional Panselnas yang terdiri atas anggota tim Konsorsium 10 Perguruan Tinggi Negeri, peserta dinyatakan lulus jika memenuhi nilai ambang ba- tas passing grade yang telah ditentukan. Pengumuman rekrutmen dilaksanakan melalui website Mahkamah Agung RI, website CPNS online Mahkamah Agung RI, website dan papan pengumuman pada masing-masing Pengadilan Tingkat Banding di 15 wilayah yang telah ditentukan. Pendaftaran CPNS Mahkamah Agung RI Tahun 2013 dilakukan secara online, kemudian dilanjutkan dengan seleksi administrasi di Kantor Pusat Mahkamah Agung RI. Peserta yang dinyatakan lu- lus seleksi administrasi selanjutnya harus mengikuti Tes Komputer untuk memperoleh nomor peserta tes tertulis.