Realisasi Anggaran Mahkamah Agung RI Tahun Anggaran 2013 Menurut
Bagian 4 : Manajemen SDM, Kebijakan MARI dalam Pengelolaan Anggaran serta Manajemen Aset
183 IP-BMN terhadap aset yang dimiliki dan tercatat dalam Laporan BMN.
Hasil Inventarisasi dan Penilaian IP tersebut merupakannilai koreksi terhadap aset yang harus dicatat dalam laporan SIMAK-BMN setiap
satker sesuai Berita Acara Hasil Penertiban BMN.
Sesuai LHP BPK tahun 2011, ada perbedaan nilai koreksi transaksi IP dalam LBP Mahkamah Agung RI. Nilai koreksi IP yang tercantum
pada data Satgas Penertiban BMN mencapai Rp. 806.864.801.913, tersebar di 32 wilayah dan 788 satker. Bekerjasama dengan Ditjen
Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Mahkamah Agung RI telah
menindaklanjuti selisih nilai koreksi tersebut dengan cara veriikasi dan validasi ke semua satker di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan di bawahnya.
Veriikasi dan validasi itu membuahkan hasil. Hingga penyusunan Laporan BMN tahun 2012, selisih nilai koreksi IP pada Mahkamah
Agung RI tinggal sebesar Rp. 233.261.184, yang terdapat di 7 wilayah dan 16 satker. Pada tahun 2013 Mahkamah Agung RI terus menerus
berupaya menyelesaikan selisih nilai koreksi IP dengan melakukan
veriikasi dan validasi terhadap satuan kerja yang masih terdapat selisih nilai koreksi inventarisasi dan penilaian BMN..
Namun, seperti dimuat dalam LHP BPK tahun 2012, hasil veriikasi dan validasi data koreksi IP-BMN pada Mahkamah Agung RI belum
memadai berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap berita acara veriikasi dan validasi dengan laporan SIMAK-BMN. Penyebabnya:
a Belum semua satker mengirimkan berita acara veriikasi dan validasi;
b Adaperbedaan bentuk dan metode penelusuran data koreksi IP-
BMN pada setiap satker; dan c
Ada ketidaksesuaian nilai koreksi IP dalam laporan SIMAK-BMN dengan berita acara veriikasi dan validasi data koreksi IP-BMN.
Mahkamah Agung RI terus berupaya mencari solusi atas persoalan tersebut. Kesesuaian nilai koreksi dalam berita acara veriikasi dan
dan validasi dengan laporan SIMAK-BMN akhirnya bisa dicapai pada Desember 2013. Ini berarti sudah tidak ada selisih nilai koreksi IP.
Perkembangan tindak lanjut veriikasi dan validasi data koreksi IP-BMN dapat digambarkan sebagai berikut:
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
184