Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran Mahkamah Agung RI
Bagian 4 : Manajemen SDM, Kebijakan MARI dalam Pengelolaan Anggaran serta Manajemen Aset
187
26 Bengkulu 20
6 12
10 1
2 33
18 27 Maluku Utara
1 1
1 1
28 Banten 17
9 13
1 30
10 29 Bangka Belitung
14 4
18 30 Gorontalo
4 39
5 1
9 40
31 Tanjung Pinang
Batam 4
4 32 Irian Jaya Barat
11 7
2 6
13 13
33 Sulawesi Barat 31
13 44
34 Eselon - I
Total 803
1.279 367
479 72
69 2
19 1.244
1.846
4 Penetapan Status Penggunaan BMN di Mahkamah Agung RI
Dalam rangka tertib pengelolaan BMN Mahkamah Agung RI telah melaksanakan proses penetapan status penggunaan BMN sesuai
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 31KM.62008 jo. KMK Nomor 218KM.062013 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Menteri
Keuangan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara untuk MelakukanPenetapan Status Penggunaan BMN. Berdasarkan aturan
ini, penetapan dilakukan sesuai dengan besaran nilai aset. Data Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Informasi PKNSI
menunjukkan masih ada BMN dalam LBP Mahkamah Agung RI yang belum ditetapkan statusnya. Karena itu, penetapan status BMN ini
menjadi salah satu program tahun 2013, yang telah dilakukan melalui sosialisasi dan pembinaan satker. Sehingga diharapkan semua satker
menetapkan status BMN yang berada di bawah kewenangannya.
Tabel 4-29 : Penetapan Status Penggunaan BMN oleh Pengadilan
Tingkat Banding di Provinsi
No. KEWENANGAN PENETAPAN
STATUS PENGGUNAAN JUMLAH SK
HINGGA TAHUN 2013
NILAI ASET Rp
1. SK Kepala Badan Urusan
Administrasi 66
52.304.727.889 2.
SK Dirjen Kekayaan Negara 14
178.122.695.134 3.
SK KPKNL atau Kepala KANWIL Ditjen Kekayaan Negara
359 647.218.461.048
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
188 5
Pendataan Aset Kementerian Kelautan dan Perikanan yang Diserahkan ke Pengadilan Perikanan
Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007
mengamanatkan pembentukan Pengadilan Perikanan. Hingga akhir tahun 2013 telah dibentuk Pengadilan Perikanan di tujuh wilayah yaitu
Medan, Jakarta Utara, Pontianak, Bitung, Tanjung Pinang, Tual, dan Ranai.
Dalam rangka menunjang operasional Pengadilan Perikanan di tujuh wilayah tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah
menyerahkan aset pada tahun 2006 lalu senilai Rp6.626.125.292. Hingga kini aset tersebut masih tercatat dalam laporan BMN Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Demi tertib administrasi pengelolaan dan pencatatan laporan BMN, Mahkamah Agung RI telah berkoordinasi
dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendata kembali aset-aset yang telah diserahkan.
Pada tahun 2013 pendataan aset sudah berhasil dilakukan di empat wilayah. Tiga wilayah lain ditargetkan selesai pada tahun 2014. Hasil
pendataan aset bisa digunakan sebagai pijakan awal menjajaki nota kesepahaman dan pembuatan Berita Acara Serah Terima Aset BAST.