Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
214 memiliki komitmen serta integritas yang baik. Banyak faktor y a n g
d i p e r t i m b a n g k a n P impinan Mahkamah Agung RI s a a t m e n y u s u n komposisi sumber daya manusia di lingkungan peradilan,
da n y a n g t e r p e n t i n g , setiap keputusan dalam promosi dan mutasi tour of duty diambil berdasarkan pertimbangan yang
terbaik bagi organisasi.
Promosi dan mutasi di Mahkamah Agung RI dan empat lingkungan peradilan di bawahnya dilakukan secara berkala dan berkelanjutan
melalui forum Tim Promosi Mutasi. Pada dasarnya setiap hakim memiliki peluang untuk mendapatkan promosi dan mutasi. Tour of
duty juga dibutuhkan untuk meningkatkan semangat aparat peradilan dalam menjalankan tugas dan kewajiban menegakkan hukum dan
keadilan.
Gambar 5-2 : Seminar Model Ideal promosi dan Mutasi di Jakarta pada 15 November 2013.
Idealnya, sistem promosi dan mutasi aparatur peradilan merupakan salah satu pendorong upaya peningkatan potensi SDM peradilan, baik
bagi kemajuan jenjang karier dan kesejahteraan aparatur peradilan yang bersangkutan maupun bagi penyegaran organisasi peradilan
secara institusional. Tujuannya, agar pelayanan keadilan terhadap masyarakat dapat terjaga dengan baik.
Bagian 5 : Penelitian, Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
215
3. Peningkatan kualitas SDM Penelitian
Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 menegaskan dua fungsi strategis yang perlu dikembangkan Puslitbang Kumdil Mahkamah
Agung RI. Pertama, mendorong pengembangan dan pembangunan substansi hukum untuk mendukung fungsi Mahkamah Agung RI
dalam mengadili perkara. Kedua, mendukung pengembangan dan pembaruan kebijakan Mahkamah Agung RI. Dalam konteks ini, pada
tahun 2013 telah dilaksanakan kegiatan peningkatan kualitas bagi SDM Puslitbang Kumdil sebagai kelanjutan kegiatan peningkatan
kapasitas tahun sebelumnya. Materi peningkatan kualitas meliputi:
a. Sistem dan teknis penganggaran kegiatan penelitian Puslitbang Kumdil.
b. Penguatan kedudukan dan peran Puslitbang Kumdil sebagai supporting unit Mahkamah Agung RI.
c. Penguatan kompetensi dan penerapan Standard Operating Procedure SOP peneliti, pembantu peneliti dan pengolah data
pada Puslitbang Kumdil. Narasumber dalam kegiatan tersebut berasal dari Hakim Agung,
mantan Ketua Mahkamah Agung RI, pejabat dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, LIPI, Perguruan Tinggi, BUA Mahkamah Agung RI, peneliti dari Mahkamah Konstitusi.
III. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PERADILAN
Sistim Diklat dengan pola pendidikan yudisial berkelanjutan Continuing Judicial Education CJE dan Continuing Registraat Training CRT
mewajibkan hakim maupun tenaga teknis peradilan lainnya secara terus menerus mengikuti atau mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan demi menunjang tugas sehari-hari. Berdasarkan AKP yang dilaksanakan bersama antara Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah
Agung RI dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan adalah salah satu upaya yang bermanfaat
menciptakan dan membina aparatur teknis peradilan yang ideal.
Berdasarkan pola pendidikan yudisial berkelanjutan tersebut maka Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Peradilan pada tahun 2013 telah mendidik
dan melatih tenaga teknis peradilan sebanyak 1.840 orang 99,67 dari target indikator kinerja sebanyak 1.846 orang, dengan melaksanakan jenis
program pendidikan dan pelatihan sebagai berikut: