Penguatan Sumber Daya Manusia SDM pada Badan Pengawasan

Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013 110 informasi kualitatif. Informasi kuantitatif dan kualitatif dianalisis dengan melakukan cross analysis terhadap informasi yang dihimpun. Analisis kuantitatif menghasilkan dua hal. Pertama, gambaran kinerja kepuasan empat lingkungan peradilan di tiap wilayah. Kedua, dengan melakukan analisis regresi terhadap faktor-faktor dekomposisi, berhasil ditemukan faktor yang paling signiikan untuk perbaikan dan peningkatan kepuasan layanan peradilan. Berdasarkan hasil survei jenis pelayanan yang memiliki kinerja kepuasan terendah adalah layanan sidang tilang. Pada layanan sidang tilang, tingkat kepuasan mencapai 29 dengan tingkat ketidakpuasan, yaitu mencapai 22. Jenis pelayanan dengan nilai kepuasan tertinggi adalah pelayanan administrasi pengadilan dengan kepuasan responden sebanyak 63 dan ketidakpuasan sebanyak 7. Pada jenis layanan informasi mendapatkan kepuasan responden sebanyak 50 dengan ketidakpuasan 10 sedangkan pada jenis layanan bantuan hukum mendapatkan kepuasan responden sebanyak 49 dengan ketidakpuasan 14 yang digambarkan dalam graik sebagai berikut: Graik 3-1 : Kepuasan Responden per Jenis Layanan Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan bahwa pada umumnya kepuasan responden terhadap pengadilan masih perlu ditingkatkan karena belum mencapai kepuasan di atas 80. Selain itu, dari keempat jenis layanan, layanan administrasi pengadilan memiliki angka ketidakpuasan di bawah 10. Data di atas memperlihatkan banyak responden bersikap netral. Hal itu menandakan bahwa fungsi-fungsi pelayanan pengadilan masih berjalan, walaupun kualitas dalam memberikan kepuasan kepada pengguna layanan pengadilan masih perlu ditingkatkan. Bagian 3 : Pengawasan Internal 111 Berdasarkan jenis peradilan, kinerja di lingkungan Pengadilan Agama pada umumnya baik pada hampir semua jenis layanan, selisih rata-rata kepuasan antara Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama terpaut berkisar antara 5-10. Demikian pula pada aspek ketidakpuasan, rata-rata responden Pengadilan Agama menunjukkan angka ketidakpuasan yang rendah. Graik 3-2 : Perbandingan Kepuasan per Jenis Pengadilan Jumlah responden dan jumlah kasus pada Pengadilan Tata Usaha Negara terhitung sedikit sehingga tidak cukup dijadikan basis dalam melakukan analisis. Dengan demikian, tampilan angka berikut tidak mencerminkan keseluruhan situasi Pengadilan Tata Usaha Negara, dan bersifat non- probabilistik. Namun dari data yang ada pada Pengadilan Tata Usaha Negara, kinerja kepuasan responden dibanding tahun sebelumnya. Kepuasan tertinggi terdapat pada pelayanan informasi yang dapat digambarkan pada graik berikut: Graik 3-3 : Layanan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013 112 Pada distribusi per jenis wilayah pengawasan, Wilayah I memiliki kinerja terendah pada semua jenis layanan. Kemudian, posisi kepuasan tertinggi oleh Wilayah III, disusul oleh Wilayah IV dan Wilayah II. Pada jenis layanan administrasi pengadilan, Wilayah III mencatatkan kepuasan tertinggi dengan 69 responden yang memberikan jawaban puas dan mendapatkan ketidakpuasan terendah.Sementara itu Wilayah I merupakan wilayah dengan kepuasan terendah dan dengan ketidakpuasan tertinggi. Graik 3-4 : Kepuasan Responden atas Administrasi Pengadilan Pada layanan bantuan hukum, posisi pertama yang memiliki kinerja yang baik adalah Wilayah II; yang diikuti Wilayah IV, Wilayah III, dan Wilayah I. Berbeda dengan layanan administrasi pengadilan, pada bantuan hukum, Wilayah II menduduki posisi teratas dan Wilayah I berada pada posisi terbawah sama dengan posisi pada layanan administrasi pengadilan yang digambarkan dalam graik sebagai berikut : Graik 3-5 : Kepuasan Responden atas Bantuan Hukum Pada layanan informasi, Wilayah IV mendapatkan kepuasan tertinggi dan mendapatkan posisi kedua terkait ketidakpuasan. Secara relatif, kinerja terbaik diperoleh Wilayah III dengan kepuasan 53 responden dan