Bagian 6 : Peran Serta Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Dunia Internasional
233 AIPJ telah memberikan dukungan untuk kegiatan-kegiatan yang dapat
mendorong pemberian hak masyarakat terhadap layanan hukum yang adil dan mudah diakses seperti perubahan proses kerja manajemen
perkara di Mahkamah Agung RI, dukungan terhadap Kelompok Kerja Alternatif Penyelesaian Sengketa mediasi. Pelaksanaan kegiatan ini
juga merupakan implementasi nota kesepahaman antara Mahkamah Agung RI dengan Pengadilan Federal Australia dan Pengadilan
Keluarga Australia yang ditandatangani pada tahun 2012.
3.3. United Nation Ofice on Drugs and Crime
Sejak 2009 United Nation Ofice on Drugs and Crime UNODC telah berkontribusi dalam pembaruan peradilan melalui Proyek Penguatan
Integritas dan Kapasitas Peradilan Indonesia Fase III. Proyek ini bertujuan untuk memberikan dukungan bagi reformasi hukum di
Indonesia guna memperkuat integritas sistem peradilan pidana melalui peningkatan akses terhadap keadilan dan perbaikan upaya
pencegahan dan penuntutan perkara korupsi. Untuk Mahkamah Agung RI, UNODC mendukung peningkatan kapasitas hakim dan
mendorong akses informasi publik di pengadilan. Beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu pengembangan materi untuk kurikulum program
pendidikan calon hakim fase ke III, analisis kebutuhan pelatihan akses informasi dan komunikasi bagi Biro Hukum dan Humas MARI serta
pengembangan materi pelaksanaan pelatihan akses informasi di pengadilan.
Perlu dicatat, bahwa Proyek Penguatan Integritas dan Kapasitas Peradilan Indonesia Fase ke III telah memasuki masa akhir pada
Desember 2013, dan rencananya akan dilanjutkan dengan angkatan selanjutnya yang masih dalam tahap pembicaraan.
B. PARTISIPASI DALAM FORUM INTERNAIONAL
Mahkamah Agung RI juga terus berupaya membangun eksistensinya di percaturan peradilan internasional dengan berpartisipasi aktif pada forum-forum
strategis yang dirasa penting untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, maupun mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan dan pengalaman pembaruan
Mahkamah Agung RI ke negara lain. Kebijakan utama Mahkamah Agung RI adalah untuk sangat selektif dalam melaksanakan partisipasinya, dan membatasi
kepada forum yang benar-benar memiliki kredibilitas.
Beberapa forum yang secara resmi dihadiri oleh Mahkamah Agung RI adalah antara lain sebagai berikut :