Bagian 5 : Penelitian, Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
223
3.1. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengadilan Jenis Diklat
Klasiikasi Peserta Lama Pelaihan
Jumlah Peserta
a. Diklat Pimpinan Penga- dilan
·
Angkatan III 13 – 27 Mei 2013
·
Angkatan IV 24 Juni – 4 Juli
2013
·
Angkatan V 24 Juni – 4 Juli
2013 Ketua Pengadilan
ingkat pertama 10 hari
· 29
orang
· 30
orang
· 29
orang b. Diklat Sekretaris Penga-
dilan
· Angkatan III
14 – 28 Mei 2013
·
Angkatan IV 24 Juni – 4 Juli
2013
·
Angkatan V 16 - 29 Oktober
2013
· Angkatan VI
16 - 29 Oktober 2013
PaniteraSekretaris pengadilan ingkat
pertama 10 hari
· 27
orang
· 27
orang
· 30
orang
· 30
orang
3.2. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pelatihan Training of Trainers Jvenis Diklat
Klasiikasi Peserta Lama Pelaihan
Jumlah Peserta
a. Diklat Training Needs Assessment TNA
28 Januari – 14 Februari 2013
Pejabat Strukural Badan Litbang
Diklat Kumdil 14 hari
26 orang
b. Training of Trainers TOT Kerjasama den-
gan LAN, BPKP, dan SPIMNAS LAN khusus
untuk TOT KIAT Widyaiswara,
Pejabat Struktural dan Staf Pusdiklat
Manajemen Kepemimpinan
3 hari 64 orang
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
224
3.3. Pendidikan dan Pelatihan Sertiikasi
Jenis Diklat Klasiikasi Peserta
Lama Pelaihan Jumlah
Peserta
a. Diklat Seriikasi Pengadaan Barang
Jasa Dilaksanakan di
8 kota Surabaya, Yogyakarta, Medan,
Palembang, Padang, Banjarmasin, Mata-
ram dan Makassar. PNS Mahkamah
Agung RIbadan peradilan di
bawahnya 7 hari
754 orang
b. Diklat Serii- kasi Bendahara
16 Juni – 3 Juli 2013
PNS Mahkamah Agung RIbadan
peradilan di bawahnya
2 minggu 35 orang
3.4. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Administrasi Jenis Diklat
Klasiikasi Peserta Lama Pelaihan
Jumlah Peserta
a. Diklat Teknis Komputer
· Angkatan II
3 – 25 April 2013
· Angkatan III
15 April - 4 Mei 2013
· Angkatan IV
29 April – 18 Mei 2013
PNS Mahkamah Agung RIbadan
peradilan di bawahnya
3 minggu
· 28 orang · 30 orang
· 32 orang
b. Diklat Layanan Pengadaan Barang
Jasa Secara Elektronik LPSE
19 – 22 Agustus 2013
PNS Mahkamah Agung RIbadan
peradilan di bawahnya
4 hari 92 orang
Bagian 5 : Penelitian, Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
225
Gambar 5-3 : Peserta Sekretaris Pengadilan Angkatan VI Tahun 2013 sedang melakukan diskusi.
4. Pendidikan Rintisan Gelar
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta
menyelenggarakan program rintisan gelar Strata 2 S.2 dan Strata 3 S.3 bagi pejabat dan pegawai Mahkamah Agung RI dan
empat lingkungan peradilan di bawahnya dalam berbagai disiplin ilmu. Pendidikan Rintisan Gelar bertujuan mencetak kader-kader yang dapat
berperan aktif untuk kepentingan Mahkamah Agung RI pada berbagai aspek. Pada tahun 2013 tercatat 70 aparatur peradilan yang mengikuti
program rintisan gelar S.2. dan S.3. Rinciannya dapat dilihat pada tampilan berikut.
Perguruan Tinggi Peserta S.2
Peserta S.3 Jumlah
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
31 orang 3 orang
34 orang Universitas Airlangga,
Surabaya 31 orang
31 orang Universitas Padjajaran,
Bandung 2 orang
2 orang Universitas Jayabaya,
Jakarta 1 orang
1 orang Universitas Borobudur,
Jakarta 1 orang
1 orang Universitas Islam Bandung
1 orang 1 orang
Total Peserta 62 orang
8 orang 70 orang
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
226 Tabel 5-1 Sebaran Program Studi Rintisan Gelar S.2 dan S.3,
sebagai berikut:
No. Program Studi
Jumlah Ket.
1. Ilmu Hukum
39 orang 2.
Manajemen 31 orang
Jumlah 70 orang
VI. TANTANGAN KE DEPAN
1. Sejak Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
mendapatkan akreditasi dari Lembaga Administrasi Negara terhadap program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan, Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV dan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III dan implementasi reformulasi sistem
pendidikan dan pelatihan calon hakim dalam bentuk Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Hakim Terpadu berdampak terhadap
penggunaan sarana dan prasarana khususnya ruang kelas dan asrama yang semakin tinggi.
Dalam periode 2010-2013 rata-rata jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak 3.900 orang per tahun dengan
34 jenis pendidikan dan pelatihan. Selain itu, penggunaan ruang kelas dan asrama oleh lembaga lain turut menambah daftar penggunaan
ruang kelas dan asrama. Pada tahun 2013 sebanyak 23 kegiatan dari berbagai lembaga menggunakan sarana dan prasarana tersebut.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Peradilan telah mulai berbenah diri dalam rangka proses akreditasi lembaga pusat pendidikan dan
pelatihan teknis peradilan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang. Dengan proses akreditasi ini tentu saja perlu didukung
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, yang akan menjadi faktor pendukung dalam proses akreditasi.
Memperhatikan hal tersebut maka pengadaan kelas dan asrama untuk proses pelatihan perlu segera dilaksanakan.
2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan akan
berusaha terus meningkatkan capaian kualitas dan kuantitas hasil-
Bagian 5 : Penelitian, Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan
227 hasil penelitian dan pengkajian serta publikasinya melalui perluasan
jaringan networking dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan berbagai KementerianLembaga, Perguruan Tinggi, Lembaga
Donor, LSM dan berbagai pihak yang terkait. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Peradilan dimasa mendatang masih
memerlukan tambahan anggaran dalam jumlah yang memadai untuk merealisasikan berbagai program kegiatan yang akan terus mengalami
peningkatan, baik menyangkut kuantitas maupun variabilitasnnya, serta tambahan jumlah SDM peneliti dari yang ada sekarang hanya
5 orang, setidaknya ditingkatkan secara bertahap menjadi 18 orang, sesuai dengan latar belakang keahlian masing-masing yang dikaitkan
dengan pelaksanaan Sistem Kamar di Mahkamah Agung RI.
.
Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI - Tahun 2013
230
Bagian 6 : Peran Serta Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Dunia Internasional
231
ERAN SERTA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DALAM DUNIA INTERNASIONAL
P
Pada tahun 2013, sejumlah kerjasama dilakukan Mahkamah Agung RI dengan Mahkamah Agung RI dan lembaga penegak hukum negara lain. Sebagian
kerjasama itu dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman, tetapi ada juga dalam bentuk studi banding. Penandatangan nota kesepahaman tersebut merupakan
salah satu wujud keseriusan Mahkamah Agung RI untuk berperan serta dalam dunia internasional. Kerjasama antar negara memungkinkan kedua belah pihak
saling bertukar informasi dan pengalaman untuk menciptakan sistem hukum yang baik di negara masing-masing.
Kemajuan pembaruan peradilan di Indonesia telah menarik perhatian lembaga peradilan di dunia internasional. Indikasinya terlihat dari beberapa kunjungan
pimpinan dan anggota lembaga peradilan luar negeri ke Mahkamah Agung RI, terutama untuk melihat best practice pembaruan yang telah dilaksanakan
Mahkamah Agung RI. Selain itu, Mahkamah Agung RI juga diundang ke beberapa negara untuk berbagi pengalaman tentang capaian-capaian pembaruan dalam
beberapa tahun terakhir. Kerjasama berskala internasional di bidang yudisial memberikan manfaat yang besar bagi Mahkamah Agung RI untuk mewujudkan
visinya menjadi “Badan Peradilan yang Agung”. Peran aktif Mahkamah Agung RI di forum internasional telah mengharumkan bangsa Indonesia.
A. KERJASAMA
Pada periode 2013 tercatat sejumlah kerjasama yang dilaksanakan baik jangka pendek maupun jangka panjang sebagai berikut :
1. Mahkamah Agung RI dengan Hoge Raad Kerajaan Belanda
Pada tanggal 18 Maret 2013 Mahkamah Agung RI dan Hoge Raad Kerajaan Belanda menandatangani Nota Kesepahaman kerjasama
yudisial untuk periode lima tahun. Nota Kesepahaman berfokus kepada dialog berkelanjutan tentang topik-topik teori hukum yang meliputi hukum
perdata, pidana, dan hukum pajak, serta pembaruan operasional peradilan, khususnya dalam rangka mendukung implementasi sistem kamar.
Kerjasama ini memfokuskan kegiatan pada pelaksanaan serangkaian diskusi dan tukar menukar informasi tentang: i institusi pengadilan, meliputi topik
sistem kamar, manajemen perkara dan pembatasan perkara; ii Substansi hukum, meliputi hukum pidana, perdata dan pajak; dan iii operasional
pengadilan, meliputi pengembangan pengetahuan dan informasi dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan di pengadilan.