c. Teknik Amplifikasi
Data 06 TCLA
Teks Bsu Teks Bsa
On the other hand, TC defined as ‘the
knowledge needs to translate well’ is itself too general
Sebaliknya anggapan bahwa KP
adalah pengetahuan yang diperlukan untuk menerjemahkan dengan baik
adalah sesuatu yang terlalu umum
Dalam kalimat di atas, peneliti menemukan teknik penerjemahan amplifikasi dalam teks bahasa sasaran yakni dengan adanya penambahan kata anggapan.
Teknik amplifikasi merupakan teknik penerjemahan yang memberikan informasi tambahan atau memperjelas informasi yang tidak atau belum diterangkan dalam
bahasa sumber BSu dengan jelas. Penambahan informasi anggapan digunakan untuk menunjukkan bahwa secara keseluruhan kalimat tersebut merupakan suatu
pendapat atau argumen seseorang.
d. Teknik Reduksi dan Teknik Naturalized Borrowing
Data 08 TCLA
Teks Bsu Teks Bsa
Bell 1991: 36 defines TC in terms of five types of knowledge: target
language knowledge, text-type knowledge, source language
knowledge, real world knowledge, and
contrastive knowledge. A similar set
of components is proposed by Nord 1991: 146.
Bell 1991: 36 membagi KP menjadi lima jenis pengetahuan, yaitu:
pengetahuan BSa, pengetahuan tentang jenis-jenis teks, pengetahuan
BSu, dan pengetahuan kontrastif.
Pembagian yang sama seperti di atas juga diungkapkan oleh Nord 1991:
146.
Teks terjemahan pada data di atas terdapat dua jenis teknik penerjemahan yakni teknik reduki dan teknik naturalized borrowing. Teknik reduksi merupakan
kebalikan dari teknik amplifikasi, yaitu teknik penerjemahan yang mana dalam teks terjemahan terdapat kata atau istilah yang dihilangkan. Dalam kasus di atas,
teks bahasa sasaran mengalami penghilangan informasi yang seharusnya terdapat dalam bahasa sumber yakni penghilangan istilah real world knowledge. Dalam
bahasa sasaran istilah ini tidak diterjemahkan sehingga semestinya KP yang terdapat pada BSu memiliki lima jenis pengetahuan, dalam bahasa sasaran hanya
memiliki empat jenis pengetahuan saja karena ada satu jenis yang tidak diterjemahkan.
Teknik penerjemahan yang ke dua yakni teknik penerjemahan naturalized borrowing atau peminjaman natural. Maksudnya adalah dalam peminjaman
natural diperlukan perubahan biasanya terkait dengan pengucapan dalam bahasa sasaran. Dalam data 03 TCLA teknik penerjemahan naturalized borrowing
terdapat pada kata contrastive yang dalam bahasa sasaran penulisan disesuaikan dengan pelafalannya menjadi kontrastif.
e. Teknik Penerjemahan Literal dan Teknik Naturalized Borrowing