Teknik Reduksi, Transposisi, Amplifikasi, Pure Borrowing, dan

perubahan dalam penulisan antara teks Bsu dengan teks Bsa. Teknik peminjaman langsung ini bisa diidentifikasi dari kata transfer yang terdapat pada teks Bsu juga terdapat pada teks Bsa juga.

i. Teknik Reduksi, Transposisi, Amplifikasi, Pure Borrowing, dan

Established Equivalence Data 12 TCLA Teks Bsu Teks Bsa This {language awareness aimed at foreign language learners} suggests scope for a new type of Contrastive Analysis CA, not CA of the classical sort done by linguists and then made over to textbook writers, but CA done by pupils as FL learners themselves, to gain linguistic awareness of the contrasts and similarities holding between the structures of the MT {mother tongue} and the FL. Kesadaran bahasa yang diperuntukan bagi pembelajar bahasa asing ini memberi sebuah bidang analisis kontrastif yang baru. Analisis ini bukanlah analisis kontrastif klasik yang dipakai linguist yang kemudian dimanfaatkan oleh para penulis buku, tapi analisis kontrastif yang digunakan oleh siswa sebagai pembelajar bahasa asing untuk mendapatkan kesadaran linguistik tentang perbedaan dan persamaan antara bahasa ibu dan bahasa asing yang sedang dipelajari. Kalimat pada data di atas merupakan satu-satunya kalimat yang terdapat empat teknik penerjemahan yakni teknik reduksi, teknik transposisi, teknik amplifikasi, teknik pure borrowing, dan teknik establish equivalence. Teknik reduksi merupakan kebalikan dari teknik amplifikasi yaitu adanya pengurangan informasi dari teks bahasa sumber ke teks bahasa sasaran. Dalam hal ini, teknik reduksi bisa dilihat dari kata this yang dalam teks Bsu diperjelas lagi dengan kalimat yang terdapat dalam tanda {…}, akan tetapi dalam teks bahasa sasaran kata this dihilangkan dan hanya kalimat dalam tanda kurung saja yang diterjemahkan. Teknik selanjutnya yaitu teknik transposisi terdapat pada kata linguists yang dalam teks Bsa menjadi linguist. Teknik transposisi dalam hal ini, yakni adanya pergeseran dari bentuk jamak dalam teks Bsu yang ditandai dengan tambahan s diakhir kata yang berarti para pakar atau ahli linguistik dalam bahasa sasaran baca=Indonesia, sedangkan pada teks Bsa menjadi linguist yang berarti memiliki makna tunggal tanpa menambahkan kata para, banyak didepannya atau dibuat dalam bentuk pengulangan. Karena dalam bahasa Indonesia kata-kata tersebut dipergunakan untuk menunjukkan suatu kata memiliki makna jamak. Selain teknik transposisi, dalam kata linguists juga terdapat teknik penerjemahan pure borrowing. Dengan alasan bahwa bentuk terjemahan yang terdapat dalam teks Bsa langsung mengambil istilah tersebut dari teks Bsu tanpa ada perubahan penulisannya. Jadi bisa disimpulkan bahwa teknik peminjaman langsung juga terdapat pada terjemahan kata linguists disamping teknik transposisi. Berikutnya yaitu teknik penerjemahan amplifikasi, yakni adanya penambahan kata analisis ini dalam teks Bsa supaya terlihat keterkaitan antar kalimatnya dan tidak terkesan sebagai kalimat baru dengan topik pembahasan yang berbeda. Teknik terjemahan yang terakhir adalah teknik establish equivalen. Teknik ini bisa dilihat dari kata awareness yang terjemahannya menjadi kesadaran. Istilah tersebut dikategorikan dalam teknik establish equivalence karena istilah awareness yang menjadi kesadaran merupakan istilah yang maknanya diambil secara langsunga dari kamus tanpa menyesuaikan dengan konteks kalimat. Tabel 8: Teknik Penerjemahan Individu Translation Competence and Language Awarenes No. Teknik Jumlah Data Persentase Data 1. Penerjemahan Literal 4 28,6 2. Transposisi 2 14,3 3. Amplifikasi 1 7,1 4. Reduksi dan Naturalized Borrowing 1 7,1 5. Penerjemahan Literal dan Naturalized Borrowing 1 7,1 6. Amplifikasi dan Transposisi 2 14,3 7. Transposisi dan Naturalized Borrowing 1 7,1 8. Transposisi, Naturalized dan Pure Borrowing 1 7,1 9. Reduksi, Transposisi, Amplifikasi, Naturalized Borrowing, dan Established Equivalence 1 7,1 Jumlah Data Keseluruhan N= 14 100 Teknik penerjemahan yang terdapat dalam terjemahan penggalan teks fiksi The Elves and The Shoemaker tidak saja satu teknik namun juga ditemukan beberapa terjemahan dengan menggunakan 2 dan 3 teknik penerjemahan. Teknik- teknik terjemahan yang ditemukan dalam terjemahan penggalan teks fiksi tersebut yaitu teknik penerjemahan literal, kompensasi, amplifikasi, reduksi, modulasi, transposisi, dan teknik adaptasi.

a. Teknik Penerjemahan Literal