4.1.1.1 Strategi Penerjemahan Individu
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa strategi penerjemahan diterapkan pada saat berlangsungnya proses penerjemahan. Durasi waktu yang
ditetapkan untuk menyelesaikan 2 teks terjemahan yaitu kalimat-kalimat yang terdapat pada penggalan teks non-fiksi Translation Competence and Language
Awareness dan kalimat-kalimat yang terdapat pada penggalan teks fiksi The Elves and The Shoemaker adalah 4 jam, jadi setiap teks harus diselesaikan dalam kurun
waktu 2 jam dengan melalui tiga tahapan proses penerjemahan. Tahapan yang pertama adalah analisis dengan membaca teks secara
menyeluruh untuk mengetahui jenis teks, gaya bahasa dari masing-masing teks penugasan serta untuk menentukan siapa yang menjadi pembaca sasaran dari teks
terjemahannya. Setelah membaca, kemudian penerjemah menandai istilah-istilah yang dirasa sulit atau tidak dipahami dengan menggarisbawahi istilah-istilah
tersebut serta kalimat-kalimat kompleks yang terdapat pada teks penugasan. Pada saat menggarisbawahi istilah-istilah dan kalimat-kalimat, penerjemah individu
menyadari bahwa hal tersebut merupakan suatu masalah, namun penerjemah tidak langsung mengatasi permasalahan tersebut.
Selanjutnya tahap yang ke dua yaitu transfer. Pada tahap ini, penerjemah mencari istilah-istilah yang sudah digarisbawahinya tadi dalam kamus. Berikut
jenis kamus yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan kedua teks penugasan oleh penerjemah individu untuk menerjemahkan kedua teks penugasan
beserta kuantitas penerjemah dalam membuka kamus:
Tabel 6: Jenis Kamus dan Intensitas dari Penerjemah Individu Kuantitas
Jenis Kamus TCLA
TETS Total
Monolingual Indonesia-Indonesia
Inggris-Inggris 3
2 5
Bilingual Inggris-Indonesia
5 1
6
Tabel di atas menunjukkan intensitas penerjemah dalam mencari padanan yang tepat dalam kamus. Beberapa istilah yang ditemukan penerjemah
dan mencari padanannya dalam kamus Inggris-Inggris
Celestial Disposal
Coincide Inggris-Indonesia
Celestial Endowed
Converts Disposal
Coincide Scraps
Indonesia-Indonesia Kursi
Bengkel Pada
tahap pencarian
ini penerjemah
individu hanya
bisa membandingkan padanan yang terdapat pada kamus monolingual dengan
bilingual. Terkadang penerjemah hanya bergumam untuk memahami maksud dari teks BSu sehingga penerjemah bisa menentukan padanan yang sesuai dengan
konteks kalimatnya. Seperti gambar berikut
Gambar 6: Penerjemah Individu Membuka Kamus dan Berpikir Mendalam Tidak semua istilah dalam kalimat pada teks terjemahan diterjemahkan
oleh penerjemah secara langsung, namun penerjemah mengkosongi istilah tersebut dan melanjutkan menerjemahkan kalimat selanjutnya. Hal tersebut
dilakukan oleh penerjemah karena pada saat menstransfer, penerjemah tidak menemukan padanan yang tepat dan sesuai. Setelah selesai menerjemahkan
keseluruhan kalimat yang terdapat pada penggalan teks penugasan, penerjemah kembali pada kalimat yang masih kosong dan melengkapinya.
Kemudian pada tahapan terakhir dalam proses penerjemahan yaitu tahap restrukturisasi, penerjemah menyusun teks terjemahannya dengan baik sekaligus
merevisi istilah dan susunan kalimat yang kurang sesuai. Teks terjemahan yang
sudah disusun, dibaca terlebih dahulu sebelum penerjemah mengumpulkan pekerjaannya.
4.1.1.2 Strategi Penerjemahan Kelompok