politik dan ekonomi, adat istiadat, dsb. Kompetensi ini sangat bermanfaat untuk mencari padanan istilah yang sesuai antara bahasa sumber dengan
bahasa sasaran. e. Research Competence
Research competence atau disebut juga strategic competence merupakan kompetensi yang dimiliki oleh penerjemah dalam memecahkan permasalahan
yang terkait dengan pengambilan keputusan dalam proses penerjemahan yaitu pada saat menentukan strategi yang tepat digunakan dalam menerjemahkan
teks. Seperti yang dinyatakan Orozco dan Albir 2002: 376 bahwa strategic competence is essentialbecause it affects the others, making up for deficiencies
and solving problems in all of them. f.
Transfer Competence Kompetensi Transfer Merupakan kompetensi yang menuntut kemampuan penerjemah dalam
mengalihkan pesan dari bahasa sumber BSu ke dalam bahasa sasaran BSa yakni cara mereproduksi kembali teks sehingga penerjemah bisa
mempertahankan dan mengungkapkan makna yang ada dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan tepat.
2.1.5 Metode Penerjemahan
Dalam teori penerjemahan terdapat beberapa kerancuan dalam mendefinisikan suatu istilah yang terkait dengan bidang penerjemahan sehingga
menimbulkan kebingungan dalam memaknainya, misalnya seperti definisi yang
dinyatakan oleh beberapa ahli penerjemahan tentang metode, strategi, dan teknik penerjemahan.
Kerancuan pendefinisian
istilah tersebut
menimbulkan ketumpangtindihan dalam pemahaman ketiga istilah dalam penerjemahan, sebagai
contoh seperti definisi teknik atau prosedur penerjemahan yang dipaparkan oleh Vinay and Darbelnet dalam Molina dan Albir, 2002 the procedures as a
description of the ways open to the translator in the translation process. Definisi tersebut tumpang tindih dengan metode dan juga strategi penerjemahan karena
pengertian tersebut melihat prosedur atau teknik penerjemahan sebagai proses awal pada saat akan menerjemahkan teks.
Albir mendefinisikan metode penerjemahan dengan jelas sehingga tampak perbedaannya dengan teknik penerjemahan. Albir menyatakan bahwa
metode penerjemahan sebagai suatu cara yang ditetapkan oleh penerjemah untuk melaksanakan proses penerjemahan dalam menerjemahkan teks. Metode
merupakan opsi global yang mempengaruhi teks secara menyeluruh sehingga metode penerjemahan yang ditetapkan atau dipilih oleh penerjemah akan
bergantung pada tujuan dari penerjemahan. Molina dan Albir, 2002 Albir 1999:32 dalam Molina and Albir 2002: 58 menawarkan
beberapa metode penerjemahan yang bisa digunakan dan diaplikasikan oleh penerjemah yaitu metode interpretatif-komunikatif translation of the
sensepenerjemahan gagasan, literal, bebas, dan filologis. Di sisi lain, Newmark 1988 seperti yang dinyatakan Ordudary 2007
membagi metode penerjemahan dalam beberapa kategori yaitu penerjemahan kata
demi kata, penerjemahan literal, penerjemahan setia, penerjemahan semantik, adaptasi, penerjemahan bebas, penerjemahan idiomatik, dan penerjemahan
komunikatif.
2.1.6 Strategi Penerjemahan