Teknik Penerjemahan Literal dan Teknik Transposisi Teknik Amplifikasi dan Teknik Reduksi

tentang perbedaan orang-orang tertentu yang memiliki suatu anugerah pada zaman dulu dan sekarang, sedangkan istilah alchemist pada the translator into some sort of latter-day textual alchemist digunakan untuk merujuk di masa sekarang. Makna alchemist pada kalimat di atas terkait dengan penerjemah, sedangkan seorang penerjemah sendiri bukan hanya orang yang belajar atau mempraktikkan kimia tetapi seorang bahasawan yang menguasai berbagai bidang ilmu yang akan diterjemahkannya. Oleh karena itu, apabila istilah alchemist dicarikan kesesuaiannya karena istilahnya dalam bahasa asing tidak bisa langsung diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, maka diperlukan istilah lain pada bahasa Indonesia yang bisa digunakan untuk menggantikan alchemist yaitu ahli. Jadi adanya penyesuaian istilah tersebut maka teks terjemahan tersebut dikatan memiliki teknik kompensasi. Namun secara keseluruhan, teknik penerjemahan yang terdapat pada teks terjemahan kalimat di atas adalah teknik penerjemahan literal karena struktur kalimat terjemahannya memiliki kesamaan dengan struktur teks pada bahasa sumbernya.

g. Teknik Penerjemahan Literal dan Teknik Transposisi

Data 10 TCLA Teks Bsu Teks Bsa All these types of knowledge are undoubtedly important, but this article focuses on contrastive knowledge which corresponds to a subtype of ‘transfer competence, in Nord’s list referred to above because the process of learning how to translate can be Semua jenis pengetahuan di atas memang penting. Namun, artikel ini membahas pengetahuan kontrastif, yang oleh Nord disebut kompetensi transfer, sebab proses belajar menerjemahkan mungkin dapat ditingkatkan dengan cara membuat considerably enhanced by making students conscious of the degree to which languages coincide and differ. siswa memahami tingkat perbedaan dan persamaan bahasa. Dua teknik penerjemahan terdapat pada teks terjemahan data 10 TCLA yaitu teknik penerjemahan literal dan teknik transposisi. Teknik penerjemahan literal terdapat pada kalimat terjemahan di atas secara keseluruhan. Namun ada bagian tertentu yang menggunakan teknik lain yaitu teknik transposisi. Teknik transposisi ini bisa dicermati dari adanya pergeseran bentuk kalimat pada kedua teks yaitu antara teks BSu dengan teks BSa. Kalimat yang terdapat pada teks BSu terdiri atas satu kalimat komplek yang ditandai dengan kata penghubung but dan tanda baca ,, sedangkan teks BSa, satu kalimat kompleks tersebut berubah menjadi dua kalimat simplek meskipun kata penghungnya masih tetap digunakan namun tanda baca yang digunakan berubah dari tand , menjadi tanda baca ..

h. Teknik Amplifikasi dan Teknik Reduksi

Data 09 TCLA Teks Bsu Teks Bsa TC means having these different types of knowledge at one’s disposal, and being able to use them to solve problems and make appropriate decisions. Seseorang yang memiliki TC berarti memiliki kelima pengetahuan tersebut dan dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan tepat. Pada kalimat terjemahan data 09 TCLA terdapat dua teknik penerjemahan, seperti berikut teknik transposisi, teknik amplifikasi, dan teknik reduksi. Semisal kata TC pada teks BSu yang diterjemahkan menjadi seseorang yang memiliki TC merupakan contoh dari teknik amplifikasi. Dikatakan sebagai contoh teknik amplifikasi karena pada teks BSa ada penambahan informasi yang tidak dijelaskan pada teks BSu yakni seseorang yang memiliki. Selanjutnya yaitu istilah at one’s disposal merupakan realisasi dari teknik reduksi karena pada teks BSa istilah tersebut tidak ditemui terjemahannya sehingga ada informasi pada teks BSu yang seharusnya disampaikan namun malah dihilangkan pada teks BSa. Table 10: Teknik Penerjemahan Kelompok Translation Competence and Language Awareness No. Teknik Jumlah Data Persentase Data 1. Penerjemahan Literal 5 35,7 2. Amplifikasi 1 7,1 3. Modulasi 2 12,3 4. Penerjemahan Literal dan Pure Borrowing 2 12,3 5. Penerjemahan Literal dan Kompensasi 1 7,1 6. Penerjemahan Literal, Pure dan Naturalized Borrowing 1 7,1 7. Transposisi dan Penerjemahan Literal 1 7,1 8. Amplifikasi dan Reduksi 1 7,1 Jumlah Data Keseluruhan N= 14 100 Selanjutnya, dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa jenis teknik penerjemahan yang terdapat dalam teks terjemahan penggalan teks fiksi The Elves and The Shoemaker, yaitu ada 8 jenis teknik penerjemahan yang meliputi teknik penerjemahan literal, teknik kreasi diskursif, teknik kompensasi, teknik transposisi, teknik modulasi, teknik amplifikasi, teknik reduksi dan teknik naturalized borrowing. Berikut ini beberapa contoh data teknik penerjemahan yang terdapat pada teks terjemahan penggalan teks fiksi The Elves and The Shoemaker yang dihasilkan oleh penerjemah kelompok.

a. Teknik Penerjemahan Literal