Teknik Transposisi dan Teknik Naturalized Borrowing Teknik Transposisi, Naturalized Borrowing, dan Pure Borrowing

Teknik amplifikasi dan teknik transposisi juga ditemukan dalam terjemahan pada data 14 TCLA. Namun dalam hal ini teknik transposisi di atas berbeda dengan bentuk transposisi pada contoh kalimat sebelumnya. Apabila dalam contoh kalimat sebelumnya teknik transposisi yang ditemukan adalah teknik transposisi dengan perubahan struktur tata bahasa, namun pada kalimat di atas teknik transposisi yang ditemukan adalah teknik transposisi dengan perubahan bentuk kalimat yang dalam teks bahasa sumber merupakan kalimat komplek yang ditandai dengan kata penghubung but berubah menjadi dua kalimat simplek. Teknik penerjemahan yang ke dua adalah teknik penerjemahan amplifikasi. Teknik tersebut bisa dilihat dari penambahan informasi seperti yang disebutkan di atas pada teks bahasa sasaran untuk menerangkan kata this dalam teks bahasa sumber.

g. Teknik Transposisi dan Teknik Naturalized Borrowing

Data 04 TCLA Teks Bsu Teks Bsa However, in the past, it has often been referred to as though it were a celestial gift that certain people are miraculously endowed with, and which converts the translator into some sort of latter-day textual alchemist with the magical power to transform a source language text into a target language text Toury, 1980; Seleskovitch Lederer, 1984. Pada masa lalu Kompetensi Penerjemahan sering dianggap sebagai anugerah tuhan yang diperoleh orang- orang tertentu secara gaib. Anggapan ini mengubah penerjemah menjadi semacam alkemi tekstual masa kini yang dengan kekuatan magisnya mengubah teks Bsu ke dalam teks Bsa Toury, 1980; Saleskovitch Lederer, 1984 Penggunaan dua teknik penerjemahan dalam satu kalimat juga terdapat dalam kalimat pada data 04 TCLA. Teknik penerjemahan transposisi ditemukan pada teks terjemahan yaitu adanya perubahan bentuk kalimat yakni dari kalimat komplek yang ditandai dengan kata pengghubung and which menjadi dua kalimat simplek dalam teks bahasa sasaran. Teknik penerjemahan berikutnya adalah teknik penerjemahan naturalized borrowing peminjaman natural dengan adanya perubahan bentuk kata atau istilah dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Teknik penerjemahan naturalized borrowing terdapat pada istilah textual alchemist dan magical yang dalam teks terjemahan menjadi alkemi tekstual dan magis. Perubahan bentuk ini disesuaikan dengan cara pengucapan yang biasa digunakan oleh masyarakat dalam bahasa sasaran.

h. Teknik Transposisi, Naturalized Borrowing, dan Pure Borrowing

Data 10 TCLA Teks Bsu Teks Bsa All these types of knowledge are undoubtedly important, but this article focuses on contrastive knowledge which corresponds to a subtype of ‘transfer competence, in Nord’s list referred to above because the process of learning how to translate can be considerably enhanced by making students conscious of the degree to which languages coincide and differ. Semua jenis pengetahuan di atas sangatlah penting. Meskipun begitu, artikel ini hanya memfokuskan pada pengetahuan kontrastif yang merupakan subjenis kompetensi transfer pada jenis pengetahuan menurut Nord. Pemfokusan pada pengetahuan kontrastif ini mempunyai alasan bahwa pelajaran bagaimana menerjemahkan bisa ditingkatkan dengan menyadarkan siswa bahwa pada tingkat yang berbeda bahasa – bahasa memiliki persamaan dan perbedaan. Dalam data 10 TCLA di atas terdapat tiga teknik penerjemahan yang ditemukan digunakan bersamaan dalam satu kalimat yaitu teknik transposisi, teknik naturalized borrowing, dan teknik pure borrowing. Apabila dicermati, teknik transposisi secara umum terdapat pada teks terjemahan kalimat di atas. Hal tersebut bisa dilihat dari susunan kalimat yang terdapat pada teks bahasa sumber merupakan jenis teks dengan kalimat kompleks yang ditandai dengan adanya penggunaan beberapa kata penghubung conjunction seperti but dan because, serta adanya tanda baca ,. Sedangkan dalam teks bahasa sasaran, teks tersebut berubah menjadi tiga kalimat simplek yang disetiap akhir kalimatnya diakhiri dengan tanda baca .; Selanjutnya, teknik transposisi juga bisa dilihat dari perubahan kelas kata yang terdapat pada kalimat di atas yaitu tepatnya pada kata conscious. Kata tersebut dalam teks bahasa sumber menempati posisis sebagai kata sifat adjective sedangkan pada teks terjemahan kelas katanya berubah menjadi kata kerja verb yaitu menyadarkan. Teknik penerjemahan yang ke dua yaitu teknik naturalized borrowing peminjaman natural yaitu terdapat pada kata contrastive yang dalam teks terjemahannya menjadi kontrastif. Teknik yang terakhir yakni teknik penerjemahan pure borrowing peminjaman langsung. Teknik ini hampir serupa dengan teknik peminjaman natural, yaitu meminjam istilah yang terdapat dalam teks bahasa sumber, bedanya yaitu apabila dalam teknik peminjaman natural terjadi perubahan penulisan karena disesuaikan dengan lafal masyarakat dalam bahasa sasaran, sedangkan dalam teknik peminjaman langsung tidak terjadi perubahan dalam penulisan antara teks Bsu dengan teks Bsa. Teknik peminjaman langsung ini bisa diidentifikasi dari kata transfer yang terdapat pada teks Bsu juga terdapat pada teks Bsa juga.

i. Teknik Reduksi, Transposisi, Amplifikasi, Pure Borrowing, dan