Strategi Penerjemahan Kelompok Strategi Penerjemahan

sudah disusun, dibaca terlebih dahulu sebelum penerjemah mengumpulkan pekerjaannya.

4.1.1.2 Strategi Penerjemahan Kelompok

Seperti strategi penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah individu, penerjemahan kelompok juga menerapkan strategi penerjemahan melalui tiga tahapan pada proses penerjemahan yaitu analisis, transfer, dan restrukturisasi. Pada tahapan pertama yakni analisis, sama halnya dengan analisis yang diterapkan penerjemah individu, penerjemah kelompok juga membaca keseluruhan teks untuk mengidentifikasi jenis teks, gaya bahasa pada setiap teks penugasan, dan menunjukkan pembaca sasaran dari masing-masing teks tersebut. Selain itu, penerjemah juga menemukan istilah-istilah yang sulit dan kalimat-kalimat komplek serta menggarisbawahi istilah-istilah dan kalimat-kalimat tersebut. Kemudian pada tahap ke transfer, penerjemah mencari padanan yang tepat dan sesuai untuk menggantikan istilah-istilah tersebut pada teks BSa dengan jalan membuka kamus. Kamus yang digunakan oleh penerjemah kelompok memiliki kesamaan dengan kamus yang digunakan oleh penerjemah individu, hanya saja intensitas untuk membuka kamus dalam mencari padanan yang sesuai tiap teks pastilah berbeda, berikut gambaran pemanfaatan kamus oleh penerjemah kelompok Tabel 7: Jenis Kamus dan Intensitas Penerjemah Kelompok Kuantitas Jenis Kamus TCLA TETS Total Monolingual  Indonesia-Indonesia  Inggris-Inggris 5 1 1 7 Bilingual  Inggris-Indonesia 4 4 Berikut beberapa istilah untuk memunjukkan keintensitasan penerjemah dalam membuka kamus untuk menemukan padanannya:  Inggris-Indonesia  Correspondence  Disposal  Coincide  Scope  Inggris-Inggris  Converts  Alchemist  Correspondence  Disposal  Advocated  Ashamed  Indonesia-Indonesia  Mengejapkan mata Setelah menemukan kesepadanan makna dari istilah-istilah tersebut dalam kamus, mereka, penerjemah kelompok tidak hanya berfikir sendiri istilah mana atau apa yang sesuai tetapi mereka saling bertukar pendapat dan pikiran untuk menentukan istilah. Tidak hanya menentukan istilah saja, namun kegiatan berdiskusi tersebut juga mereka pergunakan untuk membahas penyusunan kalimat yang tepat supaya mudah dipahami oleh pembaca. Pada saat penyusunan kalimat, ada beberapa istilah dan kalimat yang dikosongi oleh penerjemah, namun penerjemah melengkapinya setelah semua kalimat pada penggalan teks penugasan diselesaikan oleh penerjemah. Berikut gambaran srtategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah pada saat pelaksanaan tahap transfer Gambar 7: Penerjemah Kelompok Membuka Kamus dan Berdiskusi Selanjutnya yaitu tahap restrukturisasi, penerjemah kelompok menyusun ulang terjemahan mereka sebelumnya. Terkadang mereka juga berdiskusi apabila pada tahap ini, mereka menemukan keganjilan dalam susunan kalimat yang terdapat pada teks BSa. Setelah semua dirasa cukup, penerjemah kelompok membaca ulang seluruh teks terjemahannya sebelum mengumpulkan teks tersebut.

4.1.2 Teknik Penerjemahan