Teknik Transposisi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Teknik penerjemahan yang terdapat dalam teks terjemahan di atas adalah teknik penerjemahan literal sama seperti contoh pada data sebelumnya, yaitu pada data 01 TCLA. Kalimat di atas dalam BSu merupakan kalimat yang memiliki struktur kalimat pasif ditandai dari can be understood dan dalam BSa kalimat tersebut tetap dipertahankan dengan menggunakan struktur kalimat bentuk pasif pula ditandai dengan awalan di- pada kata dipahami. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja yang berawalan di- atau ter- memiliki makna bahwa kata kerja tersebut merupakan kata kerja bentuk pasif dan digunakan untuk menunjukkan kalimat pasif. Oleh karena dalam teks terjemahan memiliki struktur yang sama seperti struktur dalam bahasa sumber dan tidak mengalami perubahan, maka jelas bahwa teks terjemahan tersebut menggunakan teknik terjemahan literal.

b. Teknik Transposisi

Data 05 TCLA Teks Bsu Teks Bsa But if we accept such an explanation of the ability to arrive at interlinguistic textual correspondence, then no rational analysis is possible. tapi jika kita menerima saja penjelasan di atas, sebagai kaitan tekstual interlinguistik, kita tidak akan mungkin mendapatkan analisis rasional tentang kompetensi penerjemahan Bila kita cermati lebih mendalam, terjemahan kalimat no rational analysis is possible menjadi tidak akan mungkin mendapatkan analisis rasional tersebut merupakan teknik transposisi. Teknik transposisi merupakan teknik penerjemahan yang mengubah kategori gramatikal dari kalimat MolinaAlbir, 2000. Pada kalimat dalam BSu, subyek kalimat berbentuk negatif ditandai dengan kata no namun terjemahan dalam BSa negatif subyeknya berubah menjadi positif obyek dan kata kerja berubah menjadi kata kerja bentuk negatif ditandai dengan tidak akan mungkin. Meskipun terjemahannya berubah secara gramatikal namun aspek makna yang muncul dalam BSa tidak mengalami pergeseran makna dari BSu. Data 11 TCLA Teks Bsu Teks Bsa This type of language awareness for translators has much in common with the new type of contrastive analysis advocated by James Garrett 1991b: 6: Jenis kesadaran bahasa untuk penerjemah ini sangat mirip dengan jenis analisis kontrastif baru yang disampaikan oleh James Garrett 1991b: 6: Teknik penerjemahan pada data 11 TCLA di atas juga menggunakan teknik penerjemahan transposisi. Teknik tersebut dapat dilihat dari kalimat this type of language awareness for translators yang dalam BSa menjadi jenis kesadaran bahasa untuk penerjemah ini. Kata ini yang dalam bahasa sumber berfungsi sebagai these mengacu pada types of language awareness. Dengan kata lain, these sebenarnya digunakan untuk menekankan jenis kesadaran bahasa dalam bahasa sumber namun dalam bahasa sasaran digunakan untuk menerangkan kata penerjemah. Dalam kasus ini, tampak bahwa terjadi pergeseran titik acuan antara bahasa sumber baca=these dengan bahasa sasaran baca=ini. Hal tersebut sangat berpengaruh pada keakuratan dalam penyampaian pesan.

c. Teknik Amplifikasi