Klasifikasi Anak Tunarungu Tunarungu 1. Pengertian Anak Tunarungu

49 b. Sensorineural hearing losses mengacu pada kerusakan serat saraf pendengaran atau mekanisme sensitif di telinga bagian dalam. Sensorineural impairments melibatkan masalah pada perbatasan telinga dalam. Sensorineural loss diindikasikan jika udara dan tulang hampir setengahnya abnormal. c. Mixed hearing losses adalah kerusakan pendengaran yang merupakan gabungan antara conductive hearing losses dan sensorineural hearing losses.

3. Klasifikasi Anak Tunarungu

Gangguan pendengaran individu biasanya digambarkan dengan istilah slight, mild, moderate, severe dan profound tergantung pada tingkat pendengaran rata-rata dalam desibel, seluruh frekuensi yang paling penting untuk memahami pembicaraan 500 sampai 2000 Hz. Adapun klasifikasi derajat pendengaran menurut Heward 1996, yaitu : a. Slight loss, hanya mampu mendengar suara mulai 27 sampai 40 dB. Anak yang mengalami slight loss memiliki pendengaran yang samar dan jauh. Kemampuan mendengar masih baik karena berada pada batas antara penderngaran normal dan kekurangan pendengaran taraf ringan. Tidak mengalami kesulitan memahami pembicaraan dan dapat mengikuti sekolah biasa dengan syarat tempat duduknya perlu diperhatikan. Sedikit mengalami kesulitan ketika ia berinteraksi dengan orang lain yang berbicara dengan suara samar dan jauh. 50 b. Mild loss, hanya mampu mendengar suara mulai 41 hinga 55 dB. Anak yang mild loss, dapat memahami percakapan pada jarak 3 sampai 5 kaki tatap muka. Namun, ia bisa kehilangan sebanyak 50 dari diskusi kelas jika suara samar. Ia juga memiliki kosakata yang terbatas dan berbicara tidak sesuai dengan tata bahasa. c. Moderate loss, hanya mampu mendengar suara mulai 56 hingga 70 dB. Anak yang mengalami moderate loss, hanya dapat memahami percakapan keras serta cenderung memiliki gangguan bicara, cenderung memiliki kesulitan dalam penggunaan bahasa dan pemahaman, serta memiliki kosakata yang terbatas. d. Severe loss, hanya mampu mendengar suara mulai 71 hingga 90 dB. Anak yang mengalami severe loss, dapat mendengar suara-suara keras sekitar 1 kaki dari telinga. Kemungkinan individu mampu membedakan vokal tetapi tidak semua konsonan. Kosakata dan bahasa yang dimilikinya mungkin terganggu atau memburuk. Jika individu kehilangan pendengaran sebelum usia 1 tahun, maka kosakata dan bahasa tidak mungkin untuk berkembang secara spontan. e. Profound loss hanya mampu mendengar suara 91 dB atau lebih. Anak yang mengalami profound loss mungkin mendengar beberapa suara keras tapi getaran indra lebih sensitif. Individu juga memiliki kosakata dan bahasa yang mungkin terganggu atau memburuk sehingga akan mengganggu proses komunikasi dan interaksi sosialnya dengan orang lain. Berdasarkan klasifikasi anak tunarungu diatas, maka slight loss hanya mampu mendengar suara mulai 27 sampai 40 dB; mild loss, hanya mampu 51 mendengar suara mulai 41 hinga 55 dB; moderate loss, hanya mampu mendengar suara mulai 56 hingga 70 dB; severe loss, hanya mampu mendengar suara mulai 71 hingga 90 dB; dan profound loss hanya mampu mendengar suara 91 dB atau lebih.

4. Hambatan dalam Mengasuh Anak Tunarungu