Lokasi Penelitian Teknik Pengambilan Partisipan Metode Pengumpulan Data

62

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Medan dan sekitarnya serta dilakukan berdasarkan waktu dan tempat yang telah disepakati oleh peneliti dan responden. Proses pengambilan data pada partisipan 1 dilakukan di rumah partisipan yaitu di Mabar, Medan Deli. Proses pengambilan data pada partisipan 2 dilakukan di rumah partisipan yaitu di Kecamatan Tembung, Medan Tembung.

C. Partisipan Penelitian 1.

Karakteristik Partisipan Adapun kriteria yang digunakan untuk penentuan partisipan penelitian adalah sebagai berikut: a. Wanita yang menikah dengan duda dan memiliki anak tunarungu Mengingat fenomena penelitian ini adalah seorang wanita yang menyandang status sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu, maka penelitian ini hanya dikhususkan kepada wanita yang menikah dengan duda yang memiliki anak tunarungu. b. Wanita yang mengasuh anak tiri yang tunarungu Partisipan penelitian juga hanya dikhususkan kepada wanita yang mengasuh anak tirinya yang tunarungu. Alasan peneliti memilih 63 tunarungu sebagai anak yang diasuh oleh ibu tiri, karena pada dasarnya anak tunarungu mengalami kekurangan dan kehilangan kemampuan mendengar yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari Heward, 1996. Dikarenakan keterbatasannya tersebut, maka ibu tiri akan membutuhkan penyesuaian khusus dalam memahami bahasa, komunikasi dan penyesuaian dalam mengasuh anak tunarungu tersebut.

2. Jumlah Partisipan

Penentuan jumlah partisipan dalam penelitian kualitatif bergantung pada seberapa dalam masalah yang ingin digali dalam penelitian tersebut, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kredibilitas yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut, serta waktu dan sumber-sumber yang tersedia Patton, 1990. Strauss dalam Irmawati, 2002 mengatakan bahwa, tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal subjek yang harus dipenuhi. Apabila data yang dikumpulkan sudah cukup mendalam, maka dapat diambil subjek penelitian dalam jumlah kecil. Pendekatan maksimal dapat dilakukan dengan subjek yang tidak terlalu besar, dan jumlah subjek tidak diambil satu orang saja dengan alasan agar dapat dibandingkan antara subjek yang satu dengan subjek yang lain dan dapat melihat perbedaan individual. Sesuai dengan pernyataan tersebut, jumlah subjek dalam 64 penelitian ini adalah 2 orang. Hal tersebut dikarenakan wanita yang menikah dengan duda yang memiliki anak tunarungu di lapangan, tidak banyak yang memiliki karakteristik sesuai dengan tujuan penelitian.

D. Teknik Pengambilan Partisipan

Teknik pengambilan partisipan pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan subjek berdasarkan teori, atau berdasarkan konstruk operasional theory-based operational construct sampling. Sampel dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau berdasarkan konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel adalah ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. Dan ingin mengetahui proses penerimaan diri ibu tiri tersebut sesuai dengan teori penerimaan diri oleh Jersild 1963. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh-sungguh mewakili bersifat representatif fenomena yang dipelajari Poerwandari, 2007.

E. Metode Pengumpulan Data

Menurut Poerwandari 2007, salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara. Wawancara adalah proses dimana pewawancara berusaha mendapatkan informasi dari orang lain atau sekelompok orang, yang dilakukan dengan cara tatap muka. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi pada isu tersebut Banister dkk, 65 1994 dalam Poerwandari, 2007. Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam depth interview sebagai metode utama. Wawancara dilakukan melalui wawancara dengan pedoman umum. Peneliti memiliki pedoman wawancara yang sangat umum yang mencantumkan masalah yang ingin diketahui, yaitu mengenai proses penerimaan diri. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek yang ingin digali. Observasi juga digunakan sebagai metode pendukung pada saat wawancara. Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan selama berlangsungnya wawancara. Adapun yang diobservasi yaitu penampilan fisik partisipan, setting wawancara, perilaku responden selama wawancara, hal-hal yang mengganggu selama wawancara, serta hal-hal yang sering dilakukan partisipan selama wawancara.

F. Alat Bantu Pengumpulan Data