Keseimbangan Real self dan Ideal self Gambaran diri sebenarnya dan

198 Aurum. Menghadapi kritikan dari ibu mertuanya, NB tetap merasa harus tetap sabar dalam menjalani rumah tangganya sampai saat ini. “Dari mertualah. Ya..seperti tadilah, terkadang kalok ngomong, mamaknya itu kasar kali ke aku.. kata-kata dia mertua. Katanya ibu tiri kejamlah..gak mau nurutin anak lakikku lah..iis..entah kapan dia liat aku nyentuh cucunya…” W3.R2.NB.P.MDN.16Juni2014E4b692-698h34-35 “Alah kan udah nampak, memang dia nolak aku jadi menantunya. Mau kek mana lagi. Kritikan dari dia, itu berarti sama aja dia nolak aku untuk jadi istri dari anaknya..terus jadi ibu tiri dari cucunya..ya..ku anggap itu sebagai penolak anlah…” W3.R2.NB.P.MDN.16Juni2014E4b703-709h35

5. Keseimbangan Real self dan Ideal self Gambaran diri sebenarnya dan

Keinginan diri Awalnya NB merasa kecewa ketika memiliki status sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. Timbulnya rasa kecewa tersebut dikarenakan, sebagai wanita normal pada umumnya NB tidak memiliki keinginan untuk menjadi seorang ibu tiri. Namun, NB dapat mengatasi rasa kecewanya tersebut ketika menyadari bahwa semua itu adalah pilihan dan keputusan NB untuk menikah dengan duda yang memiliki seorang anak. Meskipun NB memiliki keinginan untuk menjadi ibu kandung ideal self, namun saat ini NB sudah merasa ikhlas menerima dan menjalani peran sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu real self. Meskipun dirinya seorang ibu tiri, NB juga memiliki harapan bagi keluarganya saat ini. Dikarenakan harapan- harapan tersebut, membuat NB berupaya untuk menerima statusnya tersebut. 199 “Pernah jugak sih, istilahnya timbul rasa kecewa itu, ada jugak pernah. Cuman ya..gak..gak keseringan, istilahnya hem..kalok dibawakkan kali kecewa itu, susah jugak ngejalani rumah tangga ya kan? Ya..memang kan gak ada rencana jugak untuk jadi ibu tiri..ya..gak pingin jugaklah ya kan? Kalok ditanya, siapa sih yang mau jadi ibu tiri? kan gak ada..wanita normal umumnya..tapi karena udah pilihan ya udahlah..pasti semua wanita kan pinignnjadi ibu kandung? Tapi aku udah nerima kok status itu karena kan aku ngerasa keluarga ini harapanku. Jadi ya aku harus bisa nerima status itu ya kan?... “ W3.R2.NB.P.MDN.16Juni2014E5b734-750h36-37 Awalnya dengan adanya penilaian negatif yang muncul di masyarakat mengenai status ibu tiri yang kejam, membuat NB tidak begitu merasa bangga menjadi ibu tiri. Menurutnya status sebagai ibu tiri di masyarakat memang ada, namun kekejaman seorang ibu tiri ditentukan oleh masing-masing karakteristik individulnya. NB mengaku, bahwa dirinya membutuhkan waktu setengah tahun untuk dapat menerima statusnya sebagai ibu tiri. Saat ini, NB mengaku telah mampu menyeimbangkan keadaan dirinya sebagai ibu tiri real self dengan keinginannya sebagai ibu kandung ideal self yang tidak tercapai. Pada usia NB saat ini, NB menyadari bahwa dirinya tidak bisa lagi untuk melahirkan seorang anak. Oleh karena itu, NB berupaya agar dapat menyeimbangkan keinginannya dengan keadaannya saat ini sebagai ibu tiri. Meskipun saat ini NB telah mampu untuk menyeimbangkan keinginan ideal self dan keadaan dirinya real self, namun NB sampai saat ini masih merasa sulit untuk bisa menerima Aurum sebagai anaknya sendiri. Hal tersebut dikarenakan perilaku kasar Aurum kepada NB, dan perlakuan ibu mertuanya yang tidak memberikan dukungan kepada NB sebagai menantu dan ibu tiri cucunya. 200 “Berapa ya? Hem..setengah taunlah itu..baru bisa terima status itu. Ya..sekarang ya udah terimalah..ikhlas..karena aku anggep aku ini jugak harapan keluargaku, suamiku, gitulah. Jadi..istilahnya karena merasa ada harapan itulah aku bisa terrima status itu dan tahan ngejalani rumah tanggaku ini…” W3.R2.NB.P.MDN.16Juni2014b761-769h38 “Ya..gini loh qi, kalok nerima statusku sebagai ibu tiri, aku bilang sampek saat ini, aku itu udah ikhlas karena kan memang keadaanku seperti itu, gitu ya kan? Ya..kalok ditanyak ya siapa sih gitu kan yang mau jadi ibu tiri? Tapi aku udah nerima kok..karena kayaknya harapanku buat jadi ibu kandung itu udah gak bisa kayaknya..karena usia..Tapi kalok untuk jadi mamak dia Aurum, gak mau aku qi. Nengok perlakuan dia, perlakuan neneknya ke aku kayak gitu, jadi sulit qi…” W4.R2.NB.P.MDN.13Nov2014E5b368-379h18

6. Memiliki Penerimaan Diri dan Penerimaan orang lain dengan baik