47 untuk memproses informasi bahasa dari lawan bicaranya Hallahan and
Kauffman, 1988. Gangguan pendengaran hearing impairment adalah istilah umum yang
melibatkan gangguan pada alat indera pendengaran yaitu telinga dari ringan sampai sangat berat, yang mencakup anak-anak yang sulit mendengar hard of
hearing dan tuli deaf. Seseorang yang tuli deaf, tidak bisa menggunakan pendengarannya untuk memahami pembicaraan, meskipun dia mungkin
mendengar beberapa suara Heward, 1996.
2. Faktor Penyebab Ketunarunguan
Menurut S.C. Brown dalam Heward, 1996 ada 4 penyebab tuli deaf dan gangguan pendengaran yang berat pada anak-anak yang membutuhkan
perhatian, yaitu : a. Maternal rubella, dikenal juga dengan cacar Jerman. Maternal rubella
merupakan symptom ringan yang juga menyebabkan tuli deaf, gangguan penglihatan dan macam-macam gangguan serius pada perkembangan anak-anak
yang terjadi pada ibu hamil selama trimester pertama. b. Heredity. Selain karena maternal rubella, penyebab utama gangguan
pendengaran adalah faktor keturunan. Bukti yang kuat menyebutkan bahwa gangguan pendengaran diturunkan dari beberapa keluarga.
48 c. Prematurity and complications of pregnancy. Ini adalah faktor yang
meningkatkan resiko tuli deaf dan gangguan lainnya. Komplikasi pada kehamilan menimbulkan bermacam-macam penyebab.
d. Meningitis. Adapun penyebab utama gangguan pendengaran adalah meningitis. Meningitis adalah bakteri atau infeksi virus yang bisa menyebabkan
efek lain, merusak alat-alat pendengaran di dalam telinga. Gangguan pendengaran juga disebabkan otitis media, yaitu infeksi atau
peradangan pada telinga tengah. Jika tidak diobati, maka akan menimbulkan penumpukan cairan dan gendang telinga pecah, dimana menyebabkan gangguan
pendengaran secara permanen. Cara yang paling umum untuk mengklasifikasikan penyebab gangguan
pendengaran adalah berdasarkan lokasi dari masalah dalam mekanisme pendengaran. Ada 3 klasifikasi utama, yaitu conductive hearing losses,
sensorineural hearing losses, dan mixed hearing losses Heward, 1996: a. Conductive hearing losses berasal dari kelainan atau komplikasi pada telinga
luar atau tengah. Conductive hearing losses mengacu pada gangguan yang mengganggu dengan pengalihan suara di sepanjang jalur konduktif dari telinga.
Penumpukan lilin yang berlebihan pada saluran pendengaran dapat menyebabkan gangguan pendengaran konduktif, seperti penyakit yang dapat
meninggalkan cairan atau puing-puing. Sebuah gangguan pendengaran juga dapat disebabkan jika gendang telinga atau ossicles tidak bergerak dengan
benar.
49 b. Sensorineural hearing losses mengacu pada kerusakan serat saraf
pendengaran atau mekanisme sensitif di telinga bagian dalam. Sensorineural impairments melibatkan masalah pada perbatasan telinga dalam. Sensorineural
loss diindikasikan jika udara dan tulang hampir setengahnya abnormal. c. Mixed hearing losses adalah kerusakan pendengaran yang merupakan
gabungan antara conductive hearing losses dan sensorineural hearing losses.
3. Klasifikasi Anak Tunarungu