133 memiliki anak tunarungu, maka Sartika akan sulit untuk menerima kondisi
tersebut ketika sudah menikah. Oleh karena keterbukaan diri bang AN tersebut, Sartika mudah untuk menerima posisinya sebagai ibu tiri Cindy
yang mengalami tunarungu. Ia juga menambahkan bahwa ia sudah merasa ikhlas dari awal jika harus menjadi ibu tiri dari Cindy.
“Enggaklah dengan penekanan. Gak pernah menyalahkan diri sendirilah. Gimana ya, karena dari awalnya udah..hem..istilahnya udah
nerima, udah bakalan tau posisi kakak kalok nikah sama bang AN seperti apa, gitu...
” W4.R1.ST.P.MDN.10Nov2014E9b113-118h7-8
“Enggak. Gak ada. Udah ikhlas dari awal…” W4.R1.ST.P.MDN.10Nov2014E9b122h8
10. Sikap yang baik terhadap penerimaan diri
Sampai saat ini, Sartika telah mampu menerima dirinya menjalani hidupnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu Cindy. Ia
mengaku, bahwa apabila ada penilaian yang muncul terkait statusnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu, maka ia akan menerima
segala penilaian yang muncul tersebut. Namun, ia tidak akan terpaku pada penilaian tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari cara Sartika dalam
menikmati hidupnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. Ia merasa bebas melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa harus merasa
malu dengan statusnya sebagai ibu tiri Cindy. Sartika menganggap bahwa dirinya adalah seorang ibu kandung yang mengasuh anak tunarungu
layaknya kelurga normal pada umumnya.
134 “Ya..sikap kakak selama ini ya biasa aja, enjoy aja nikmatin hidup ini.
Anggap ajalah yang kakak bilang tadi, gak ada istilah ibu tiri. Mungkin pertanyaannya dibalek-balek aja ini ya?...
” W3.R1.ST.P.MDN.15Jun2014E10b482-486h27
“Ya..biasa aja, ya enjoy aja gitu loh. Anggapnya gak ada apa-apa gitu loh, anggap aja keluarga ini keluarga harmonis tanpa adanya istilah ibu
tiri dan anak tunarungu…” W3.R1.ST.P.MDN.15Jun2014E10b488-492h27-28
Tabel 3. Rekapitulasi Analisa Penerimaan Diri Ibu Tiri yang Memiliki anak Tunarungu Partisipan I Sartika
No. Aspek Penerimaan Diri
Jersild, 1963 Gambaran Penerimaan Diri
1. Persepsi mengenali diri
dan sikap
terhadap penampilan
- Sartika memiliki persepsi positif
mengenai keadaan
maupun penampilan dirinya
- Sartika sudah merasa percaya diri
dengan penampilan dirinya saat ini. -
Saat ini, Sartika merasa sudah memiliki penampilan yang sempurna
sebagai seorang wanita -
Sartika tidak terpaku dengan penilaian
orang lain
mengenai penampilan dirinya saat ini.
- Sartika sudah menerima keadaan dan
penampilan dirinya saat ini dengan apa adanya.
2. Sikap terhadap kelemahan
dan kekuatan diri sendiri dan orang lain
- Sartika memiliki kelemahan yaitu
mudah merasa down jatuh, sedih ketika
memiliki masalah
pada dirinya
- Sebagai ibu tiri, Sartika memiliki
kelebihan rasa sabar pada dirinya dan kekurangannya yaitu mudah
merasa emosi sesaat
- Rasa sabar yang dimilikinya
membuat Sartika
mampu menghadapi keluarga dan mengasuh
Cindy yang tunarungu -
Sartika tidak mudah merasa marah
135 ketika
ada orang
yang ingin
mengetahui statusnya sebagai ibu tiri Cindy.
- Mampu memandang kekurangan dan
kelebihannya dengan baik, yaitu dapat menyeimbangkan rasa emosi
sesaat yang ada pada dirinya dengan rasa sabar.
3. Perasaan inferior sebagai
gejala penolakan diri -
Sartika dapat menerima segala kondisi bang AN yang memiliki anak
tunarungu dan tidak merasa malu dengan hal itu
- Pernah merasa malu ketika ada
penilaian dari tetangganya mengenai kondisi
Cindy yang
tunarungu internal
- Awalnya merasa malu ketika
mengajak Cindy bersosialisasi di lingkungan
tempat tinggalnya
ekxternal -
Rasa malu yang muncul tersebut dapat diatasi karena adanya dukungan
dari suami dan pemikiran positif Sartika
- Adanya dukungan dari suami,
membuat Sartika
mulai mau
mengajak dan mengenalkan Cindy untuk bersosialisasi di lingkungan
tempat tinggalnya
- Saat ini, Sartika telah mampu untuk
menerima kondisi
Cindy yang
tunarungu dan tidak merasa malu ketika mengenalkan Cindy sebagai
anaknya
- Sartika telah mampu menanggapi
penilaian yang muncul mengenai kondisi Cindy dengan biasa saja.
- Sartika tidak mempermasalahkan
statusnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. Jika ia
mempermaslahkan statusnya tersebut, maka akan menambah beban dalam
kehidupan rumah tangganya
4. Respon atas penolakan
dan kritikan -
Apabila Sartika mendapat kritikan, maka ia akan mengambil nilai positif
dari kritikan tersebut
136 -
Kritikan yang muncul tersebut, akan dijadikannya sebagai evaluasi bagi
dirinya agar dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya
- Apabila penialaian tersebut memiliki
nilai yang negatif, maka akan dijadikan Sartika sebagai pendapat
saja.
- Sartika tidak akan memperdulikan
penilaian negatif
yang muncul
mengenai keadaan dan status dirinya -
Selama menjadi ibu tiri Cindy, Sartika akan menganggap kritikan
atau pendapat orang lain mengenai kondisi
Cindy tersebut
sebagai masukan dan dukungan untuk dirinya.
- Sartika tidak merasa takut terhadap
celaan ataupun penilaian yang muncul terkait statusnya sebagai ibu tiri
Cindy.
- Sartika juga akan lebih menerima
apabila ada penilaian yang muncul karena statusnya tersebut, karena
penilaian tersebut sesuai dengan keadaan dirinya saat ini
5. Keseimbangan
antara “real self” dan “ideal
self ”
- Adanya penilaian negatif yang
muncul di masyarakat mengenai status ibu tiri, membuat Sartika
awalnya tidak begitu merasa bangga menjadi ibu tiri
- Ketika sudah menjalani peran sebagai
ibu tiri, Sartika mengaku tidak mengalami kesulitan untuk menerima
status tersebut.
- Sartika sudah mengetahui posisinya
dari awal ketika menjalin hubungan dengan bang AN.
- Sartika membutuhkan waktu untuk
dapat menyeimbangkan
dan menerima keadaan dirinya sebagai
ibu tiri -
Saat ini Sartika mengaku telah mampu menyeimbangkan keadaan
dirinya sebagai ibu tiri real self dengan keinginan dirinya menjadi ibu
kandung ideal self yang belum
137 tercapai.
- Dengan segala harapan yang ia miliki
terhadap dirinya dan keluarganya, Sartika mampu menerima segala
keadaan dirinya dalam menjalani kehidupan sebagai ibu tiri Cindy yang
tunarungu real self.
6. Memiliki penerimaan diri
dan penerimaan orang lain
- Sartika menyadari bahwa ia masih
perlu memperbaiki dirinya untuk bisa menerima dan menyayangi keadaan
dirinya.
- Sartika mencoba membuka diri untuk
bisa berbagi cerita dengan orang terdekat ketika mengalami suatu
masalah.
- Sartika merasa takut jika berbagi
cerita dengan orang tua ataupun dengan suaminya, karena ia merasa
tidak ada yang memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya.
- Sartika juga menyadari bahwa ia
merasa memiliki beban ketika tidak ingin berbagi masalahnya dengan
orang lain.
- Sartika rela menyimpan sendiri
masalah yang ia hadapi tanpa harus berbagi dengan orang lain.
- Saa ini, secara keseluruhan Sartika
mengakui bahwa ia sudah dapat menerima dan menyayangi dirinya
dengan apa adanya.
- Sartika juga mengaku bahwa ia
mudah untuk menerima kehadiran Cindy sebagai anak tirinya. Terlebih
dengan kondisi
Cindy yang
tunarungu. -
Mudahnya Sartika
menerima kehadiran Cindy, karena pada masa
pacaran dengan bang AN, Cindy juga sering ikut serta dalam kegiatan
mereka.
- Intensitas
pertemuan diantara
keduanya memunculkan
ikatan emosional. Ikatan emosional yang
terjalin diantara keduanya, membuat Cindy dan Sartika menjadi dekat satu
138 sama lain.
- Sartika merasa bangga ketika bisa
mengasuh Cindy dan bisa bersabar dalam menghadapi kondisi Cindy
yang tunarungu.
- Sartika mengaku tidak merasa malu
ketika harus melibatkan Cindy dalam segala aktivitasnya.
7. Menerima diri, menuruti
kehendak, dan
menonjolkan diri -
Sartika merasa jarang berinteraksi dengan tetangga di lingkungannya
- Sedikitnya
interaksi yang
dilakukannya dikarenakan
keterbatasan waktu yang dimilikinya. -
Meskipun dirinya jarang di rumah dan
memiliki kesempatan
yang sedikit
untuk berinteraksi
di lingkungan tempat tinggalnya, tidak
menghalangi Sartika untuk berusaha berkumpul
dengan tetangga
sekitarnya. -
Sartika mengaku tetap merasa percaya
diri ketika
berinteraksi dengan tetangganya dan berusaha
untuk dikenal di lingkungan tempat tinggalnya.
- Bukanlah hal yang baik apabila harus
mengurung diri di rumah serta membatasi interaksi dengan tetangga
sekitarnya hanya karena memiliki status sebagai ibu tiri.
- Sampai saat ini, Sartika belum ada
mengikuti salah satu perkumpulan di rumahnya.
- Sartika
mengaku ketidakikutsertaannya
dalam perkumpulan
di lingkungannya,
dikarenakan dirinya
belum bisa
membagi waktu
serta belum
mendapat ajakan dari ibu kepala lingkungannya.
- Di tempat kerjanya, Sartika lebih
terlihat percaya diri -
Sartika tidak
memperdulikan statusnya sebagai ibu tiri ketika di
tempat kerja. 8.
Menerima diri, -
Adapun salah satu cara Sartika untuk
139 spontanitas,
menikmati hidup
menikmati hidup sebagai ibu tiri yang memiliki
anak tunarungu
yaitu, memiliki pandangan yang positif
terhadap status ibu tiri dan anak tunarungu yang diasuhnya.
- Di dalam dirinya, ia menghapus
istilah ibu tiri dan anak tunarungu. -
Menurutnya kondisi Cindy yang tunarungu, tidak berbeda dengan anak
normal pada umumnya. -
Sartika merasa menikmati segala aspek kehidupannya sebagai ibu tiri
Cindy. -
Sartika mengaku bahwa selama 2 tahun terakhir, ia menikmati dalam
mengasuh dan merawat Cindy yang tunarungu.
- Sartika juga merasa bebas melakukan
hal-hal yang disukainya. -
Statusnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu, bukanlah
sebagai hambatan
untuk bisa
menikmati berbagai aspek di dalam hidupnya.
- Statusnya bukan sebagai penghambat
untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungannya.
9. Kejujuran
dalam penerimaan diri
- Setelah menjadi ibu tiri Cindy,
Sartika merasa mampu menerima statusnya sebagai ibu tiri Cindy
- Dia tetap menikmati hidupnya tanpa
harus memikirkan
penilaian masyarakat mengenai karakteristik
ibu tiri yang kejam. -
Perannya sebagai ibu tiri Cindy, menurutnya
tidak ada
bedanya dengan ibu kandung pada umumnya.
- Sartika melakukan perannya sesuai
dengan tugas seorang ibu pada umumnya,
yaitu mengasuh
dan merawat Cindy yang mengalami
tunarungu. -
Sartika sudah menganggap Cindy sebagai anak yang ia lahirkan dari
rahimnya sendiri. -
Saat ini, Sartika mengaku bahwa ia
140 tidak pernah merasa ragu, cemas dan
bimbang dengan statusnya. -
Apabila dirinya terlalu memikirkan statusnya sebagai ibu tiri Cindy, maka
dalam menjalani hidupnya Sartika tidak akan merasa tenang.
- Selama berupaya menerima dirinya
menjadi ibu tiri yang memiliki anak tunarungu,
Sartika tidak
pernah merasa
bersalah dengan
status tersebut.
- Kunci dari penerimaan dirinya itu
adalah keterbukaan diri bang AN mengenai status dudanya pada awal
perkenalan.
- Karena keterbukaan diri bang AN
tersebut, Sartika
mudah untuk
menerima posisinya sebagai ibu tiri Cindy yang mengalami tunarungu.
- Sartika juga sudah merasa ikhlas dari
awal jika harus menjadi ibu tiri dari Cindy.
10. Sikap yang baik terhadap
penerimaan diri -
Saat ini, Sartika telah mampu menerima dirinya menjalami hidup
sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu Cindy.
- Jika ada penilaian yang muncul
terkait statusnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu, maka ia
akan menerima segala penilaian yang muncul tersebut. Namun, ia tidak
akan terpaku pada penilaian tersebut.
- Hal tersebut dapat dilihat dari cara
Sartika dalam menikmati hidupnya -
Ia merasa bebas melakukan apa saja yang diinginkannya tanpa harus
merasa malu
dengan statusnya
sebagai ibu tiri Cindy. -
Sartika memposisikan dirinya sebagai seorang ibu kandung yang mengasuh
anak tunarungu layaknya kelurga normal pada eumumnya.
141
Gambar I. Skema Gambaran Penerimaan Diri Ibu Tiri yang Memiliki Anak Tunarungu Partisipan I Sartika Aspek-Aspek Penerimaan Diri Ibu Tiri
Persepsi mengenali diri dan sikap terhadap
penampilan
- Memiliki persepsi positif
mengenai keadaan penampilan dirinya
- Sudah merasa percaya diri dan
merasa memiliki penampilan yg sempurna sbg wanita
- Tidak terpaku dgn penilaian org
lain mengenai penampilan dirinya saat ini
Sikap terhadap kelemahan dan kekuatan diri sendiri
orang lain
Kelemahan : mudah merasa down
mudah merasa emosi sesaat
Kelebihan : memiliki rasa sabar yang
membuatnya mampu menghadapi keluarga
mengasuh anak tirinya yg tunarungu
Perasaan inferior sebagai
gejala penolakan diri
Awalnya merasa malu ketika mengajak Cindy bersosialisasi di
tempat tinggalnya. Namun, dapat diatasi karena ada dukungan dari
suami pemikiran positif. Sartika telah mampu menerima kondisi
Cindy dan tidak merasa malu lagi ketika mengenalkannya sebagai
anaknya. Tidak mempermasalahkan statusnya sebagai ibu tiri.
Respon atas penolakan kritikan
- Mengambil nilai positif dari
kritikan org lain -
Kritikan yg muncul akan dijadikannya sbg evaluasi diri
- Tidak memperdulikan penilaian
negatif yg muncul mengenai keadaan status dirinya
- Sartika akan menganggap kritikan
org lain mengenai kondisi Cindy sbg masukan dukungan
- Tidak merasa takut trhdap celaan
yg muncul terkait statusnya
Keseimbangan antara “real self” dan “ideal
self ”
- Saat ini Sartika mengaku telah
mampu menyeimbangkan keadaan dirinya sbg ibu tiri
real self dgn keinginan dirinya menjadi ibu kandung ideal self
yg belum tercapai.
- Dgn segala harapan yg ia miliki
trhdp dirinya keluarganya, ia mampu menerima segala
keadaan dirinya dlm menjalani kehidupan sbg ibu tiri Cindy yg
tunarungu real self
Memiliki penerimaan diri dan penerimaan orang
lain
- Menyadari bahwa masih perlu
utk memperbaiki dirinya -
Mencoba membuka diri utk bisa berbagi crta dgn org trdkat
- Mudah menerima kehadiran
Cindy sbg anak tirinya kondisi tunarungunya
- Merasa bangga ketika bisa
mengasuh Cindy bisa bersabar dlm mghdapi kondisi
Cindy yg tunarungu -
Mengaku tdk merasa malu ketika harus melibatkan Cindy
dlm segala aktivitasnya
Menerima diri, menuruti kehendak menonjolkan diri
- Merasa jarang berinteraksi dgn
tetangganya karena bekerja -
Ia tetap berusaha utk berusaha brkumpul dgn tetangganya
- Mengaku tetap percaya diri ktika
berinteraksi dgn tetangganya -
Ketidakikutsertaannya dlm prkmpulan di lgkungannya krn blm bisa mmbagi
waktu blm mndpt ajakan dari ibu kepala lingkungan
- Sartika lebih terlihat percaya diri di
tmpat kerjanya -
Tidak memperdulikan statusnya sbg ibu tiri ketika di tmpat kerja
Menerima diri, spontanitas,
menikmati hidup
- Memiliki pandangan positif
trhdp status ibu tiri anak tunarungu agar bisa menikmati
hidupnya -
Menghapus istilah ibu tiri anak tunarungu
- Kondisi Cindy yg tunarungu
tidak berbeda dgn anak normal lainnya
- Menikmati segala aspek
kehidupannya sbg ibu tiri Cindy -
Merasa bebas melakukan hal- hal yg disukainya
- Statusnya bukan hambatan utk
bersosialisasi
Kejujuran dalam penerimaan diri
Sikap yang baik terhadap penerimaan
diri
- Setelah menjadi ibu tiri
Cindy, Sartika merasa mampu menerima
statusnya sbg ibu tiri Cindy
- Perannya sebagai ibu tiri,
menurutnya tidak ada bedanya dgn ibu kandung
pd umumnya
- Sudah menganggap Cindy
sbg anak yg ia lahirkan dari rahimnya sendiri
- Saat ini, Sartika telah
mampu menerima dirinya sbg ibu tiri yg memiliki
anak tunarungu
- Jika ada penilaian yg
muncul terkait statusnya, maka ia akan menerima
penialain tsb namun tdk terpaku pd penilaian tsb.
- Memposisikan dirinya sbg
seorang ibu kandung yg mengasuh anak tunarungu
spt keluarga normal lainnya
142
B. HASIL 1. Analisa Data Partisipan 2