Saran Praktis PEMBAHASAN 1. Partisipan I Sartika

256 merawat anak tirinya. Adanya dukungan dari suaminya, membuat partisipan 2 mampu bertahan dalam menjalani rumah tangganya. Saat ini, partisipan 2 sudah merasa ikhlas lahir batin dalam menjalani hidupnya dan menghadapi perlakuan dari ibu mertuanya. Rasa sabar yang ada pada partisipan 2 juga turut berperan dalam proses penerimaan dirinya. Partisipan 2 juga menganggap bahwa rasa sabar adalah kunci dalam menjalani rumah tangga maupun menerima statusnya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu.

B. SARAN

Berdasarkan hasil dan proses penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini. Saran berikut diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis.

1. Saran Praktis

a. Partisipan 1

- Sebagai seorang ibu tiri, partisipan harus mampu membagi waktunya untuk mengasuh dan memperhatikan kondisi anak tirinya yang tunarungu. Dikarenakan kondisi tunarungunya, tentu anak tirinya membutuhkan pelayanan dan perhatian khusus dari partisipan, bukan dari orang lain. Partisipan juga diharapkan memperhatikan pendidikan dan sekolah khusus bagi anak tirinya yang mengalami tunarungu. 257 - Partisipan diharapkan dapat meluangkan waktu dan menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan tetangga di sekitar lingkungannya. Hal tersebut bertujuan agar partisipan mampu berbaur dengan masyarakat pada umumnya meskipun dirinya adalah seorang ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. - Partisipan juga diharapkan agar lebih membuka dirinya ketika mengalami suatu masalah. Agar partisipan tidak merasa terbebani ketika mengalami suatu masalah, hendaknya partisipan berusaha membagi cerita dengan ibu, orang-orang terdekat, kakaknya, ataupun orang-orang yang mampu ia percaya. b. Partisipan 2 - Partisipan diharapkan dapat lebih sabar dan mampu untuk mengontrol rasa emosi sesaat dalam menghadapi perlakuan negatif dari anak tiri dan mertuanya. Hal ini bertujuan agar tidak berpengaruh terhadap pengasuhannya pada anak dan mampu memperbaiki hubungannya dengan mertua. - Partisipan juga diharapkan agar mampu lebih membuka diri dengan cara, menjalin hubungan baik, dan tidak menjaga jarak dengan keluarga suami serta berusaha berbicara dari hati kehati dengan menghadirkan penengah. Hal ini kedepannya bertujuan agar dapat menyelesikan masalah yang terjadi antara partisipan 258 dan mertuanya, sehingga akhirnya dapat menerima anak tiri dan mertuanya. - Partisipan juga diharapkan untuk memperhatikan cara pengasuhan yang baik, agar anak tirinya secara perlahan dapat merubah perilaku kasarnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan suami dalam mengasuhnya.

2. Saran bagi Penelitian Selanjutnya