52
mengambil sampel yang memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam.
“Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu,
tenaga, dan dana sehingga t idak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.”
4
Menurut Suharsimi Arikunto, pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti untuk dapat
mewakili populasi. “Dengan perkataan lain, sampel dipilih karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena yang ingin
diteliti.”
5
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau yaitu software pembelajaran fisika Kelas XI yang di miliki SMA Negeri 11, SMA
Negeri 76, SMA Negeri 89, SMA Negeri 102, dan SMA Negeri 107 Jakarta.
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian untuk mendeskripsikan tingkat kelayakan software pembelajaran ditinjau dari delapan aspek desain pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Instrumen Penskoran Tingkat Kelayakan Software
Pembelajaran Ditinjau dari Aspek Desain Pembelajaran
No Indikator Penskoran
Skor 1
2 3 4 1. Relevansi
tujuan pembelajaran
dengan SKKDKurikulum
2. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran 3. Interaktivitas
4. Kontekstualitas 5. Kemudahan untuk dipahami
6. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, dan latihan
7. Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran 8. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi
4
Ibid., h. 183.
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 7, h. 101.
53
E. Rubrik Kriteria Penskoran
Penskoran terhadap masing-masing indikator perlu dibuat kriterianya yang berfungsi sebagai pedoman guna meminimalisir subjektivitas peneliti. Rubrik
kriteria penskoran delapan indikator aspek desain pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Relevansi Tujuan Pembelajaran dengan SKKDKurikulum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, relevansi adalah hubungan, kaitan. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan harus berhubungan dengan
SKKDKuriulum. Hamzah B. Uno dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran mengatakan bahwa tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam bentuk
format ABCD, yaitu: A = Audience, B = Behavior perilaku yang dapat diamati sebagai hasil belajar, menggunakan kata kerja operasional, C = Condition
persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai, D = Degree tingkat penampilan yang dapat diterima.
Tabel 3.
2
. Kriteria Penskoran Relevansi Tujuan Pembelajaran dengan
SKKDKurikulum
Skor Status
Kriteria 4
Sangat Baik
Terdapat rumusan tujuan pembelajaran baik berupa lisan atau tulisan Tujuan pembelajaran dinyatakan dengan redaksi yang jelas dan
dapat diukur Semua tujuan pembelajaran yang ada relevan dengan
SKKDKurikulum Menggunakan format ABCD
3 Baik
Jika hanya terpenuuhi 3 kriteria 2
Cukup Baik
Jika hanya terpenuhi 2 kriteria
1
Kurang Baik
Jika hanya terpenuhi 1 kriteria Tidak
Baik Jika tidak terpenuhi kriteria satupun
54
2. Ketepatan Penggunaan Strategi Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tepat berarti kena benar kepada sasaran, tujuan, maksud, sedangkan ketepatan berarti keadaan sifat tepat.
Ketepatan dimaksudkan keadaan yang kena benar kepada tujuan. Menurut Hamzah B. Uno, strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan oleh
pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang terdapat pada software yang dijadikan
sampel penelitian ini adalah tutorial.
Tabel 3.3. Rubrik Kriteria Penskoran Ketepatan Penggunaan Strategi
Pembelajaran
Skor Status
Kriteria 4
Sangat Baik
Terdapat materi pelajaran yang disajikan sesuai dengan karakteristik dari materi tersebut
Terdapat pertanyaan dan respon, yaitu berupa soal-soal latihan yang harus dikerjakan siswa dan siswa dapat merespon nya
Terdapat umpan balik dari komputer terhadap kinerja siswa dalam menjawab soal-soal yang diberikan
Terdapat pengulangan ke tahapan sebelumnya dilengakapi dengan tombol navigasi yang memudahkan siswa menggunakannya
3 Baik
Jika hanya terpenuhi 3 kriteria 2
Cukup Baik
Jika hanya terpenuhi 2 kriteria
1
Kurang Baik
Jika hanya terpenuhi 1 kriteria Tidak
Baik Jika tidak terpenuhi kriteria satupun
3. Interaktivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inter berarti bentuk terikat di antara dua, aktivitas berarti keaktifan, kegiatan, sedangkan jika diambil dari kata
interaktif, berarti saling melakukan aksi. Itu berarti pada software pembelajaran