Deviasi Standar Software Lebah Kreasi

69 memiliki persentase tertinggi adalah indikator 2, 4, dan 5 yaitu ketepatan penggunaan strategi pembelajaran, kontekstualitas, dan kemudahan untuk dipahami. Sedangkan indikator yang memiliki persentase terendah adalah indikator 1, 3, dan 7 yaitu relevansi tujuan pembelajaran dengan SKKDKurikulum, interaktivitas, dan konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran.

B. Pembahasan

Nilai persentase yang berhasil diperoleh software pembelajaran fisika Pesona Edu adalah sebesar 56,25. Nilai persentase tersebut jika dicocokkan dengan tabel skala persentase menurut Suharsimi Arikunto, diinterpretasikan dengan status layak. Sedangkan nilai persentase yang berhasil diperoleh software pembelajaran fisika Lebah Kreasi adalah sebesar 75,00. Nilai persentase tersebut jika dicocokkan dengan tabel skala persentase menurut Suharsimi Arikunto, diinterpretasikan dengan status layak. Oleh karena itu, software Pesona Edu dan Lebah Kreasi memiliki status layak, sehingga kedua software pembelajaran tersebut layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan skor tiap-tiap indikator yang diperoleh software pembelajaran fisika Pesona Edu dan Lebah Kreasi, maka dapat diketahui tingkat kelayakan tiap-tiap indikator dengan cara membandingkan persentase skor yang diperoleh masing-masing software dengan tabel skala menurut Suharsimi, yaitu sebagai berikut: 1. Indikator relevansi tujuan pembelajaran dengan SKKDKurikulum Software Pesona Edu dan Lebah Kreasi memperoleh persentase yang sama yaitu sebesar 50 untuk indikator ini, itu berarti cukup layak. Menurut Wina Sanjaya, tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam bentuk perubahan perilaku yang terukur yang kemudian dinamakan objective. Software Pesona Edu maupun Lebah Kreasi kurang jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran seharusnya disajikan dengan sejelas-jelasnya dan dapat diukur sehingga memudahkan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. 70 Pesona Edu dan Lebah Kreasi menyajikan bahan belajar yang cukup relevan dengan SKKDKurikulum. Standar Kompetensi SK merupakan kemampuan minimal yang harus dicapai siswa setelah menyelesaikan suatu mata pelajarn, sedangkan Kompetensi Dasar KD merupakan kemampuan minimal yang harus dicapai siswa dalam penguasaan konsep. Itu berarti, SKKDKurikulum nantinya bermuara pada indikator hasil belajar yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan, karena indikator hasil belajarlah yang menjadi kriteria keberhasilan pencapaian Kompetensi Dasar KD. 2. Indikator ketepatan penggunaan strategi pembelajaran Software Pesona Edu memperoleh persentase sebesar 50 untuk indikator ini, yang berarti cukup layak. Software Lebah Kreasi memperoleh persentase sebesar 100 untuk indikator ini yang berarti sangat layak. Menurut Hamzah B. Uno, strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran. Kedua software menyajikan apersepsi dengan bertanya terlebih dahulu kepada pengguna siswa sebelum menjelaskan. Khusus untuk Pesona Edu terdapat poin pendahuluan yang menghubungkan pengetahuan tentang satelit buatan yang diluncurkan ke ruang angkasa dengan posisi, kecepatan dan percepatan, namun tidak terdapat soal-soal latihan yang dapat direspon siswa dan umpan balik dari komputer terhadap kinerja siswa. Sedangkan Lebah Kreasi lengkap menyajikan sajian materi, soal-soal dan umpan baliknya. 3. Indikator interaktivitas Software Pesona Edu memperoleh persentase sebesar 100 untuk indikator ini, yang berarti sangat layak. Sedangkan software Lebah Kreasi memperoleh persentase sebesar 50 untuk indikator ini, yang berarti cukup layak . Unsur-unsur interaktivitas diantaranya adalah aktif dan interaktif, yaitu pengguna siswa harus berperan aktif dalam setiap kegiatan selama pembelajaran dengan menggunakan software pembelajaran tersebut. Jika pembelajaran dengan