44
80 2
- 6
14 334
t
1 2
1 2
t v
v t
v a
ms
2
Persamaan umum percepatan: a =
= 6t
2
– 6t maka, percepatan partikel pada saat t = 6 sekon adalah:
a = 66
2
– 66 = 180 ms
2
5. Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan contoh paduan gerak dalam dua dimensi dimensi x dan y, yang juga dikenal sebagai gerak peluru atau gerak proyektil.
Gerakan sebuah benda bersifat relative, cepat atau lambat bergantung di mana posisi pengamat ketika mengamati gerakan benda. Misalnya, ketika kamu sedang
berada di atas gerbong kereta api yang bergerak dengan kecepatan 80 kmjam, maka kecepatan relatif kamu terhadap kereta api sama dengan nol. Namun,
terhadap seseorang teman yang diam yang berada di luar kereta api, maka kecepatan relatif kamu adalah 80 kmjam.
Paduan dua gerak lurus beraturan menghasilkan sebuah gerak lurus beraturan pula. Jika gerak pertama mempunyai vektor kecepatan v
1
dan gerak kedua mempunyai vektor kecepatan v
2
, maka hasil paduan kedua gerak lurus
beraturan ini akan menghasilkan gerak lurus beraturan lain dengan kecepatan v,
yaitu:
v = v
1
+ v
2
Besar kecepatan v apabila sudut antara vektor kecepatan v
1
dan vektor kecepatan v
2
adalah , menurut rumus cosinus adalah:
v = √
Untuk , maka:
v = v
1
+ v
2
, sedangkan untuk
, maka: v =
√
45
Perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan menghasilkan sebuah grafik berupa parabola, itu berarti paduan gerak tersebut
menghasilkan gerak yang lintasannya berbentuk parabola. Gerak ini disebut gerak parabola. Salah satu contoh gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari adalah
gerak peluru. “Gerak peluru adalah gerak sebuah benda yang dilempar ke atas dengan
arah lemparan tertentu yang membentuk sudut terhadap sumbu y.”
65
Gerak yang terjadi pada sumbu x mengalami kecepatan konstan GLB, sedangkan gerak yang
terjadi pada sumbu y GLBB mengalami percepatan konstan. Besaran yang muncul pada gerak peluru adalah titik tertinggi yang merupakan titik tempat
benda tepat mulai berbalik arah dengan kecepatan nol dan jarak jangkauan yang merupakan jarak horizontal antara titik tempat benda dilemparkan dengan titik
tempat benda jatuh kembali ke tanah. Kecepatan benda yang bergerak pada sumbu y di titik puncak v
y
adalah nol sedangkan kecepatan benda yang gerak pada sumbu x di titik puncak v
x
adalah konstan sebesar v
x
= v
ox
= v
o
cos . Oleh karena itu, kecepatan benda di
titik puncak adalah v
p
= v
x
= v
ox
= v
o
cos . Waktu yang diperlukan peluru untuk
mencapai puncak lintasan ketinggian maksimum, maka diperoleh waktu maksimum untuk mencapai titik puncak:
t
maks
= , t
maks
= waktu untuk mencapai ketinggian maksimum. Tinggi maksimum yang dicapai benda adalah: y
maks
= .
a. Gerak pada Sumbu X sebagai Gerak Lurus Beraturan
v
x
= v
0x
= v cos
= tetap, maka: x = v
0x
. t = v cos
. t
b. Gerak pada Sumbu Y sebagai Gerak Lurus Berubah Beraturan
v
y
= v
0y
– gt = v sin
– gt, maka: y = v
0y
t - =
c. Benda Mencapai Titik Terjauh B
Titik terjauh B terjadi pada posisi x = R tercapai ketika benda berada di posisi y = 0, maka waktu yang diperlukan mencapai titik jauh B adalah:
65
Ibid., h. 34.