51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan desember 2013 sampai bulan Maret 2014. Adapun tempat penelitian ini adalah di kecamatan Cakung, Jakarta Timur,
yaitu di SMA N 11 Jakarta, SMA N 76 Jakarta, SMA N 89 Jakarta, SMA N 102 Jakarta, dan SMA N 107 Jakarta untuk memperoleh sampel software
pembelajaran fisika.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. “Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mencandra
atau mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu
.”
1
Penelitian dengan metode ini berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan obyek yang diteliti. Penelitian ini berusaha untuk melaporkan
obyek yang diteliti sesuai dengan apa adanya di lapangan, yaitu mendeskripsikan tingkat kelayakan software pembelajaran fisika SMA.
C. Populasi dan Sampel
“Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti
.”
2
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh software pembelajaran fisika yang dimiliki
SMA Negeri di Jakarta Timur. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah software pembelajaran fisika yang di miliki SMA Negeri di Kecamatan Cakung.
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
3
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik
1
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, Cet. 10, h. 100.
2
Ibid., h. 154.
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. 14, h. 174.
52
mengambil sampel yang memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam.
“Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu,
tenaga, dan dana sehingga t idak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.”
4
Menurut Suharsimi Arikunto, pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti untuk dapat
mewakili populasi. “Dengan perkataan lain, sampel dipilih karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena yang ingin
diteliti.”
5
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau yaitu software pembelajaran fisika Kelas XI yang di miliki SMA Negeri 11, SMA
Negeri 76, SMA Negeri 89, SMA Negeri 102, dan SMA Negeri 107 Jakarta.
D. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian untuk mendeskripsikan tingkat kelayakan software pembelajaran ditinjau dari delapan aspek desain pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.1. Instrumen Penskoran Tingkat Kelayakan Software
Pembelajaran Ditinjau dari Aspek Desain Pembelajaran
No Indikator Penskoran
Skor 1
2 3 4 1. Relevansi
tujuan pembelajaran
dengan SKKDKurikulum
2. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran 3. Interaktivitas
4. Kontekstualitas 5. Kemudahan untuk dipahami
6. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, dan latihan
7. Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran 8. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi
4
Ibid., h. 183.
5
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 7, h. 101.