Pengertian Model Desain Pembelajaran Macam-macam Model Desain Pembelajaran

31 1 Manfaat model Dick, Carey Carey a Alur pelaksanaan model dilaksanakan jelas, biasanya arah diatur dengan simbol tanda panah , garis putus-putus untuk umpan balik ---, b Setiap langkah jelas, sehingga mudah diikuti, c Dengan keteraturan ini, maka terjadi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan. 2 Keterbatasan model Dick Carey, Carey a Kaku, karena setiap langkah sudah ditentukan oleh langkah sebelumnya, b Tidak semua prosedur pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau peristiwa belajar dapat dikembangkan menurut langkah-langkah tersebut. b. Melingkar Selain model prosedural, ada juga model desain pembelajaran melingkar. Karena bentuknya yang melingkar maka tahapan awal dan akhir desain pembelajarannya tidak ditentukan. Model yang termasuk model melingkar adalah model Kemp, dkk. c. Model berbasis sistem Model desain pembelajaran berbasis sistem merupakan desain pembelajaran yang dalam pelaksanaannya mengembangkan pendekatan sistem, memiliki alur pelaksanaan yang berurutan. Jadi, ketika tahapan awal belum selesai dilaksanakan maka tahapan selanjutnya belum dapat dilaksanakan. Selain itu, model ini ditinjau dari berbagai sudut pandang, tidak hanya kegiatan di kelas atau proses belajar saja tapi pembelajaran dapat dianggap sebagai suatu pemecahan masalah yang timbul berdasarkan analisis kebutuhan individu yang belajar. Model berbasis sistem memiliki ciri-ciri diantaranya sebagai berikut: 1 Jumlah komponen relatif banyak dibandingkan model lain, 2 Seringkali diawali dengan komponen analisis kebutuhan, analisis lain yang terkait dengan pembelajaran seperti lingkungan sekolah atau pekerjaan, 3 Merupakan prosedur pengembangan dilihat dari alur umpan balik dan adanya komponen revisi pada model ini. 32 Model Dick, Carey Carey dan Rothwell Kazanas, merupakan model yang mengacu pada model berbasis sistem. 55 Model berbasis sistem merupakan model yang lengkap karena terdiri atas sistem-sistem dan memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya. Model ini memerlukan pembentukan sebuah tim kerja yang solid, meliputi semua fasilitas dan SDM yang sesuai agar dapat dilaksanakan serta lebih cocok digunakan untuk mendesain proses belajar di dalam suatu organisasi, dan untuk program pelatihan. d. Model materi ajar atau pengetahuan Model ini terkait dengan cara agar topik tertentu yang menjadi bagian dari mata ajaran disampaikan kepada peserta didik. Model materi ajar atau pengetahuan cenderung menggunakan media atau metode tertentu agar peserta didik dapat menguasai materi dengan baik. Secara khusus, model desain materi ajar mempunyai ciri-ciri seperti: 1 Komponen yang ada tidak banyak, dan cenderung lebih sederhana, yaitu tujuan pembelajaran yang akan dikuasai, kategorisasi materi ajar, dan strategi penyampaian, 2 Strategi penyampaian cenderung memberikan masukan bagaimana cara menjelaskan atau menyajikan materi di kelas, 3 Kebanyakan mengacu kepada materi bersifat kognitif, dan dapat dilaksanakan oleh seorang pengajar tanpa tim khusus. Model ini mempunyai kelemahan sebagai berikut: 1 Komponen tidak lengkap dan sederhana, sehingga tidak mudah mendeteksi kelemahan yang ada pada pembelajaran, 2 Lingkup sempit, karena model ini baik hanya untuk satu topik tertentu, 3 Tidak mencerminkan upaya peserta didik untuk menguasai kompetensi yang harus dicapai. Contoh model desain materi ajar adalah model CDT Component Display Theory yang disusun oleh Merrill. Model CDT mengembangkan berpikir kognitif, karena menurut Merill berpikir kognitif mencakup ragam pengetahuan 55 Ibid., h. 42. 33 fakta, konsep, prosedur, dan prinsip. 56 Ragam pengetahuan fakta hanya perlu diingat. Ragam konsep seperti rumus dapat diingat atau dihafal, diterapkan dan ditemukan. Begitu pula halnya untuk ragam prosedur dan prinsip. e. Model produk Model produk merupakan produk yang ditandai dengan proses untuk memproduksi suatu bahan ajar. Model ini diawali dengan tahap perencanaan, yaitu rumusan tujuan belajar, analisis kebutuhan peserta didik. Selanjutnya, tahap pengembangan, yakni pengembangan topik, penyusunan draf, produksi prototipe dari satu jenis produk yang akan digunakan untuk belajar. Tahap terakhir yaitu penilaian dengan melaksanakan uji coba prototipe produk serta perbaikannya berdasarkan masukan yang telah diperoleh sebelumnya. “Manfaat yang dapat diperoleh dari model desain pembelajaran ini, diantaranya :” 57 1 Kejelasan pelaksanaan seluruh kegiatan disain pembelajaran, 2 Terkonsentrasi atas produksi bahan ajar tertentu sehingga mudah diikuti setiap langkahnya, dan 3 Model dan cara kerja relatif sederhana, tanpa melibatkan komponen supra sistem. Namun, keterbatasan model produk yaitu tidak ada penjelasan secara langsung tentang pelaksanaan KBM. Model ini hanyalah digunakan untuk menghasilkan sesuatu hal, misalnya penulisan modul. Rowntree merupakan salah seorang yang mengembangkan model produk. 58 f. Model kegiatan belajar mengajar Model ini berfokus pada satu KBM. Model KBM memandu guru mengenai cara mengelola, menciptakan interaksi belajar mengajar dan memotivasi peserta didik. Intinya, kerjasama antara guru dan peserta didik serta pihak-pihak lain yang terlibat dapat dikembangkan dengan model KBM. 56 Ibid., h. 44. 57 Ibid., h. 45. 58 Ibid.