UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bentuk Bau
Kristal jarum Aromatik khas lemah
Titik Leleh 49
– 50ºC Pengukuran titik leleh dilakukan menggunakan alat apparatus melting
point.Rentang titik leleh senyawa EPMS didapatkan sekitar 49-50ºC.Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Umar 2014 yang menyatakan bahwa titik leleh
EPMS adalah 49ºC. Selanjutnya
dilakukan analisa
menggunakan GCMS
untuk mengidentifikasi dan menguji kemurnian EPMS. Menurut penelitian Umar et al.
2012 senyawa EPMS muncul pada waktu retensi 9,9 dengan berat molekul 206,4 serta memiliki fragmentasi massa pada 161; 134; 118; 89;77;63; 51; dan 39.
Gambar 4.2 Spektrum GCMS EPMS standarUmar et al, 2012
Hasil interpretasi GCMS yang didapatkan menunjukkan bahwa senyawa EPMS dari kristal yang diuji muncul pada waktu retensi 9,916 dengan berat
molekul 206,1 serta memiliki fragmentasi massa pada 161; 134; 118; 89; 76; 63; 50; dan 37. Selain itu juga didapatkan hasil bahwa kristal yang diuji, 100 murni
mengandung EPMS.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.3Spektrum GCMS EPMS yang diuji Keterangan: a. waktu retensi; b. fragmentasi
4.3. Optimasi Formula Sediaan
4.3.1. Krim
Tabel 4.2 Hasil Uji Optimasi Formula Krim
Parameter F1
F2 F3
Konsistensi +++
++ +
Daya Sebar +
++ +++
Stabilitas Stabil
Stabil Stabil
Keterangan: +
: rendah ++
: sedang +++ : tinggi
a
b
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari ketiga formula yang diuji, didapatkan hasil sentrifugasi yang bagus, di mana dari ketiga formula tersebut tidak terjadi pemisahan setelah
disentrifugasi.Namun dari pemeriksaan secara organoleptis, konsistensi dan kenyamanan saat sediaan diaplikasikan penyebaran sediaan, maka dipilih
formula 2.Formula 1 dari segi konsistensinya terlalu tinggi, sehingga pada saat diaplikasikan, penyebarannya tidak bagus. Hal ini dikarenakan pada formula 1
tidak terdapat pembawa minyak yang salah satu fungsinya adalah dapat meningkatkan daya sebar, dalam hal ini adalah minyak zaitunseperti yang terdapat
pada formula 2 dan 3, sedangkan formula 3 sediaannya lebih encer. Hal ini dikarenakan pada formula 3, minyak zaitun yang digunakan lebih banyak yaitu
2.Oleh karena itu dipilih formula 2 yang mana konsistensi dan penyebaran saat diaplikasikannya juga bagus dengan konsentrasi minyak zaitun 1.
4.3.2. Gel
Tabel 4.3 Hasil Uji Optimasi Formula Gel
Parameter F1
F2 F3
Konsistensi ++
++ +
Daya lekat +++
++ +
Stabilitas Stabil
Stabil Stabil
Keterangan: +
: rendah ++
: sedang +++ : tinggi
Dari ketiga formula yang diuji, didapatkan hasil sentrifugasi yang bagus,
di mana dari ketiga formula tersebut tidak terjadi pemisahan setelah disentrifugasi.Namun dari pemeriksaan secara organoleptis, konsistensi dan daya
lekatsediaan maka dipilih formula 3.Formula 1 dan formula 2 daya lekatnya tinggi, sehingga pada saat diaplikasikan terasa lengket. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi konsentrasi gelling agent yang digunakan maka akan meningkatkan konsistensi gel dan daya lekat menjadi lebih besar Arikumalasari,
2013.Oleh karena itu dipilih formula 3, dengan hasil sentrifugasi, konsistensi, dan daya lekat yang lebih nyaman.