UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tembagamembentuk garam kompleks.Selain itu TEA juga dapat bereaksi dengan reagen seperti tionil klorida untuk menggantikan gugus hidroksi dengan halogen,
hasil reaksi ini sangat beracun.TEA dapat berubah coklat pada paparan udara dan cahaya.85 trietanolamin cenderung terstratifikasi dibawah 15ºC, dapat homogen
dengan pemanasan kembali sebelum digunakan untuk pencampuran.Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan
kering Rowe et al., 2009.
2.8.5. Minyak Zaitun
Nama lainminyak zaitun atau olive oildi antaranyagomenoleo oil, olea europaea oil, oleum olivae, dan lain-lain. Olive oil merupakan cairan berminyak
yang jernih, tidak berwarna atau kuning transparan.Olive oil sedikit larut dalam etanol 95, larut dengan eter, kloroform, light petroleum 50-70ºC, dan karbon
disulfida.Olive oil berfungsi sebagai oleaginous vehicle Rowe et al., 2009. Ketika didinginkan, olive oil menjadi keruh pada suhu sekitar 10ºC, dan
seperti mentega pada suhu 0ºC.olive oil sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering, dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Olive oil
dapat disaponifikasi oleh hidroksida alkali.Karena mengandung proporsi asam lemak tak jenuh yang tinggi, olive oil rawan teroksidasi dan inkompatibel dengan
oksidator Rowe et al., 2009.
2.8.6. Propilen Glikol
Gambar 2.7 Struktur Propilen Glikol Nama lain propilen glikol di antaranya metil glikol, metil etilen glikol,
propana-1,2-diol, dan lain-lain. Propilen glikol merupakan cairan jernih, tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau manis, rasa sedikit tajam mirip
gliserin.Propilen glikol memiliki titik leleh -59ºC. Larut dalam aseton, kloroform, etanol 95, gliserin, dan air; larut pada 1 dari 6 bagian dari eter, tidak larut
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam minyak mineral ringan atau fixed oil, tetapi akan melarutkan beberapa minyak esensial Rowe et al., 2009.
Propilen glikol telah banyak digunakan sebagai pelarut, ekstraktan, dan pengawet dalam berbagai formulasi farmasi parenteral dan nonparenteral.Pelarut
ini umumnya lebih baik dari gliserin dan melarutkan berbagai macam bahan, seperti kortikosteroid, fenol, obat sulfam barbiturate, vitamin A dan D, alkaloid,
dan banyak anastesi lokal. Dalam sediaan topikalsetengah padat, propilen glikol biasa digunakan sebagai humektan ≈15, pengawet antimikroba 15-30, dan
sebagai solvent atau cosolvent 5-80 Rowe et al., 2009. Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup baik, tetapi
pada suhu tinggi dan tempat terbuka, cenderung mudah teroksidasi dan menghasilkan produk seperti propionaldehid, asam laktat, asam piruvat, dan asam
asetat.Propilen glikol stabil bila dicampur dengan etanol 95, gliserin, atau air; larutan mengandung air dapat disterilkan menggunakan autoklaf.Propilen glikol
inkompatibel dengan oksidator seperti kalium permanganat.Propilen glikol bersifat higroskopis, sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk dan kering Rowe et al., 2009.
2.8.7. Metil Paraben
Gambar 2.8 Struktur Metil Paraben Nama lain metil paraben diantarnya metagin, nipagin, solbrol, dan lain-
lain Rowe et al., 2009. Metil paraben berbentuk serbuk hablur kecil, tidak berwarnaserbuk hablur, putih; tidak berbau, berbau khas lemah, mempunyai
sedikit rasa terbakar Ditjen POM, 1995.Metil paraben memiliki titik leleh 125- 128ºC.Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5
bagian etanol 95 dan dalam 3 bagian aseton; mudah larut dalam eter dan