UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian I, Laboratorium Penelitian II, Laboratorium Kimia Obat, dan Laboratorium Biologi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 sampai Juni 2015.
3.2. Alatdan Bahan
3.2.1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah vacuum rotary evaporator EYELA N-1000, Japan, digital water bath SB-100 Eyela,
kromatografi gas spektrometri massa GC-MS, lemari pendingin Sanyo Medicool, Japan, pH meter Horiba F-52, Japan, hotplate Cimarec, viscotester
HAAKE 6R Thermo Scientific, Jerman, apparatus melting point Stuart, centrifuge 5417 R Eppendorf, oven Eyela NDO-500, timbangan analitik, statif,
botol maserasi, pisau, blender, gelas ukur, corong, erlenmeyer, gelas piala, cawan penguap, batang pengaduk, spatula, kertas saring, kapas, aluminium foil, plastic
wrap, termometer, tip dan mikropipet, pipa kapiler, lumpang dan alu, sudip, kertas perkamen, wadah krim, wadah salep, wadah gel, kaca objek, anak timbangan,
penggaris.
3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rimpang kencur Kaempferia
galanga L.,n-heksana
teknis, metanol
teknis,natrium metabisulfit, propilen glikol Bratachem, Jakarta, metil paraben Bratachem,
Jakarta, propil paraben Bratachem, Jakarta, trietanolamin TEA, karbopol 940 Sahdong Bio-Technology, asam stearat, isopropil miristat, setil alkohol, vitamin
E, minyak zaitun, vaselin album, lanolin hidrat, HPMC, alkohol 96 Bratachem, Jakarta, aqua destilata.
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3. Prosedur Penelitian
3.3.1. Isolasi Kristal EPMS
3.3.1.1.Pengambilan Sampel
Rimpang kencur Kaempferia galanga L. diperoleh dari Balitro Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor, Jawa Barat. Rimpang kencur
tersebut dipanen pada tanggal 29 Oktober 2014 pukul 09.00 WIB dengan kondisi tanah kering.
3.3.1.2.Penyiapan Simplisia
Sebanyak 20 kg rimpang kencur dibersihkan dengan air dan dikeringkan pada suhu ruang tanpa terkena sinar matahari selama satu hari.Rimpang yang
telah kering kemudian dirajang dengan ketebalan sekitar 2-3 mm. Selanjutnya kencur yang telah dirajang tersebut dikeringkan kembali pada suhu ruang tanpa
terkena sinar matahari selama 5hari.Setelah kering, simplisia tersebut diblender hingga menjadi serbuk halus Barus, 2009.
3.3.1.3.Isolasi EPMS dari Rimpang Kencur
Serbuk simplisia rimpang kencur Kaempferia galanga L. dimaserasi menggunakan pelarut n-heksana yang sebelumnya telah didestilasi terlebih
dahulu.Sebanyak 500 gram serbuk simplisia dimasukkan ke dalam botol maserasi dan dimaserasi dengan n-heksana sampai serbuk simplisia terendam seluruhnya
dan terdapat lapisan pelarut sekitar 3 cm di atas serbuk simplisia. Maserasi dilakukan selama 3-5 hari sambil sesekali dilakukan
pengocokan.Setelah itu disaring menggunakan kapas dan kertas saring, sehingga diperoleh ampas dan filtrat.Ampas ini dimaserasi kembali sekitar 3-4 kali sampai
didapatkan hasil maserasi yang jernih warna kuning bening.Hasil maserasi filtrat dipekatkan dengan vacuum rotary evaporatorpada suhu 48-50ÂșC,
sehingga didapatkan ekstrak berwarna coklat kekuningan. Ekstrak yang didapatkan selanjutnya disimpan di dalam lemari pendingin
hingga terbentuk kristal. Kristal dan ekstrak dipisahkan dengan cara melarutkan ekstrak dengan n-heksana dan melakukan penyaringan, sehingga diperoleh kristal
EPMS.Selanjutnya filtrat hasil penyaringan disimpan di dalam lemari pendingin