Propil Paraben Formulasi Sediaan Setengah padat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta etanol dan diklorometan, campuran metanol dan diklorometan, dan campuran air dan alkohol. Sejumlah tertentu HPMC larut dalam larutan aseton cair, campuran diklorometan dan propan-2-ol, dan pelarut organik lainnya.Beberapa juga dapat mengembang dalam etanol.HPMC memiliki pH 5-8 dalam 2 bb larutan cair Rowe et al., 2009. Dalam sediaan topikal seperti gel dan salep, HPMC berfungsi sebagai emulsifier, suspending agent, stabilizing agent; sebagai koloid pelindung yang dapat mencegah pembentukan droplet dan partikel dari koalesen atau aglomerasi, sehingga menghambat pembentukan sedimen Rowe et al., 2009. Serbuk HPMC merupakan bahan yang stabil, meskipun higroskopis setelah pengeringan.Larutan stabil pada pH 3-11.Serbuk HPMC sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering.HPMC inkompatibel dengan beberapa oksidator. Karena nonionik, HPMC tidak akan kompleks dengan garam logam atau ion organik untuk membentuk endapan yang tidak larut. Dalam larutan memiliki inkompatibilitas dengan substansi derivate fenol seperti metil paraben dan propil paraben.Kehadiran polimer anionic mungkin meningkatkan viskositas dari larutan HPMC.Kompatibilitas dari HPMC dengan garam anorganik bervariasi tergantung dari jenis garam dan konsentrasinya Rowe et al., 2009.

2.8.12. Vaselin Album

Nama lain vaselin album adalah white petrolatum, white soft paraffin. Vaselin album berwarna putih sampai kuning pucat, transparan, massa lembut; tidak berbau dan tidak berasa. Fungsi vaselin album adalah sebagai emolien, dan basis salep. Kelarutan praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95 panas atau dingin, gliserin, dan air, larut dalam benzene, karbon disulfida, kloroform, eter, heksan dan minyak lemak dan menguap. Pada paparan sinar, kemurnian dari vaselin album mungkin berubah warna dan teroksidasi serta menghasilkan bau yang tidak diinginkan.Oksidasi mungkin dapat dicegah dengan penambahan antioksidan yang cocok seperti BHT, BHA dan tokoferol.Vaselin mungkin disterilisasi dengan pemanasan kering. Meskipun dapat disterilisasi dengan iradiasi gamma, tetapi proses tersebut dapat mempengaruhi sifar fisik dari vaselin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta album eperti mengembang, berubahwarna, bau dan perilaku reologi. Vaselin harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya ditempat sejuk dan kering.Vaselin album merupakan material inert dengan sedikit inkompatibilitas Rowe et al., 2009.

2.8.13. Cera Alba

Nama lain cera alba adalah white wax, bleached wax. Cera alba merupakan lilin putih yang hampir tidak berasa, putih atau sedikit kekuningan, lembaran atau granul halus dengan sedikit transparan; bau seperti lilin kuning tetapi kurang kuat. Cera alba memiliki tiitk leleh pada suhu 61-65ÂșC. Cera alba larut dalam kloroform, eter, fixed oil,minyak lemak, minyak menguap dan karbon disulfida hangat, sedikit larut dalam etanol 95 dan praktis tidak larut dalam air Rowe et al., 2009. Dalam sediaan farmasi, cera alba berfungsi sebagaicontrolled-release agent, stabilizing agent dan stiffening agent. Cera alba stabil ketika disimpan dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya. Cera alba inkompatibel dengan oksidator Rowe et al., 2009.

2.8.14. Lanolin Hidrat

Nama lain lanolin hidrat adalah adeps lanae cum aqua dan lipolan. Lanolin hidrat merupakan campuran dari lanolin dan 25 air suling.Lanolin hidrat berwarna kuning pucat, lengket berupa bahan seperti lemak, bau khas yang samar. Lanolin hidrat praktis tidak larut dalam kloroform, eter, dan air.Hanya komponen lemak dari lanolin hidrat yang larut dalam pelarut organik Rowe et al., 2009. Lanolin hidrat berfungsi sebagai emulsifying agent dan basis salep.Lanolin hidrat harus disimpan dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Lama penyimpanan normal adalah selama 2 tahun. Lanolin hidrat mungkin berisi prooksidan yang dapat mempengaruhi stabilitas zat aktif tertentu Rowe et al., 2009.

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Evaluasi Daya Penetrasi Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Sediaan Salep, Krim, dan Gel

18 117 119

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7

EFEK SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) SEBAGAI ANTIINFLAMASI.

0 0 10

Pengaruh Suhu Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Diterapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Ditetapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1