Habitat Tumbuh Morfologi Tumbuhan Kencur
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tekstur, kandungan air tanaman yang diekstraksi, dan jenis senyawa yang akan diisolasi.
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam. Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan
massa komponen zat ke dalam pelarut, di mana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.
Efektifitas ekstraksi senyawa kimia dari tumbuhan bergantung pada: 1.
Bahan-bahan tumbuhan yang diperoleh.
2.
Keaslian dari tumbuhan yang digunakan.
3.
Proses ekstraksi.
4.
Ukuran partikel.
Macam-macam perbedaan metode ekstraksi yang akan mempengaruhi kuantitas dan kandungan metabolit sekunder dari ekstrak, antara lain:
1. Tipe ekstraksi.
2. Waktu ekstraksi.
3. Suhu ekstraksi.
4. Konsentrasi pelarut.
5. Polaritas pelarut.
Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut dibagi menjadi dua cara, yaitu ekstraksi cara panas dan ekstraksi cara dingin Diitjen POM,
2000.
2.2.2.1.Ekstraksi Cara Dingin
1. Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
kamar Ditjen POM, 2000. Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara perendaman
menggunakan pelarut dengan sesekali pengadukan pada temperatur kamar. Maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus-menerus disebut maserasi
kinetik sedangkan yang dilakukan dengan penambahan pelarut setelah dilakukan
penyaringan terhadap maserat pertama dan seterusnya disebut remaserasi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. Keuntungan
ekstraksi dengan cara maserasi adalah pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana, sedangkan kerugiannya yakni cara pengerjaannya lama, membutuhkan
pelarut yang
banyak dan
penyarian kurang
sempurna. Dalammaserasiuntukekstrakcairan, serbuk halus atau kasar dari tumbuhan
obatyang kontakdenganpelarut disimpan dalam wadahtertutupuntukperiode tertentudengan pengadukan yang sering, sampai zat tertentu dapat terlarut.Metode
inipaling cocokdigunakan untuk senyawa yang termolabil Tiwari, et al., 2011. Modifikasi metode maserasi:
1. Modifikasi maserasi melingkar.
2. Modifikasi maserasi digesti.
3. Modifikasi maserasi melingkar bertingkat.
4. Modifikasi remaserasi.
5. Modifikasi dengan mesin pengaduk.
Keuntungan metode maserasi: 1.
Peralatannya sederhana. 2.
Dapat digunakan untuk zat yang tahan dan tidak tahan pemanasan. 3.
Zat warna mengandung gugus-gugus yang tidak stabil mudah menguap seperti ester dan eter tidak akan rusak atau menguap karena
berlangsung pada konndisi dingin. Kerugian metode maserasi:
1. Waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama.
2. Cairan penyari yang digunakan lebih banyak.
3. Tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur
keras seperti benzoin, tiraks dan lilin. 2.
Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai
penyarian sempurna exhaustive extraction yang umunya dilakukan pada temperatur ruang. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap
maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak,