Pengukuran Diameter Globul Rata-rata Sediaan Krim

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dari ketiga formula yang diuji, didapatkan hasil sentrifugasi yang bagus, di mana dari ketiga formula tersebut tidak terjadi pemisahan setelah disentrifugasi.Namun dari pemeriksaan secara organoleptis, konsistensi dan kenyamanan saat sediaan diaplikasikan penyebaran sediaan, maka dipilih formula 2.Formula 1 dari segi konsistensinya terlalu tinggi, sehingga pada saat diaplikasikan, penyebarannya tidak bagus. Hal ini dikarenakan pada formula 1 tidak terdapat pembawa minyak yang salah satu fungsinya adalah dapat meningkatkan daya sebar, dalam hal ini adalah minyak zaitunseperti yang terdapat pada formula 2 dan 3, sedangkan formula 3 sediaannya lebih encer. Hal ini dikarenakan pada formula 3, minyak zaitun yang digunakan lebih banyak yaitu 2.Oleh karena itu dipilih formula 2 yang mana konsistensi dan penyebaran saat diaplikasikannya juga bagus dengan konsentrasi minyak zaitun 1.

4.3.2. Gel

Tabel 4.3 Hasil Uji Optimasi Formula Gel Parameter F1 F2 F3 Konsistensi ++ ++ + Daya lekat +++ ++ + Stabilitas Stabil Stabil Stabil Keterangan: + : rendah ++ : sedang +++ : tinggi Dari ketiga formula yang diuji, didapatkan hasil sentrifugasi yang bagus, di mana dari ketiga formula tersebut tidak terjadi pemisahan setelah disentrifugasi.Namun dari pemeriksaan secara organoleptis, konsistensi dan daya lekatsediaan maka dipilih formula 3.Formula 1 dan formula 2 daya lekatnya tinggi, sehingga pada saat diaplikasikan terasa lengket. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi gelling agent yang digunakan maka akan meningkatkan konsistensi gel dan daya lekat menjadi lebih besar Arikumalasari, 2013.Oleh karena itu dipilih formula 3, dengan hasil sentrifugasi, konsistensi, dan daya lekat yang lebih nyaman. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.3.3. Salep

Tabel 4.4 Hasil Uji Optimasi Formula Salep Parameter F1 F2 F3 Konsistensi ++ ++ ++ Daya Sebar ++ ++ +++ Stabilitas Tidak stabil Tidak stabil Stabil Keterangan: + : rendah ++ : sedang +++ : tinggi Dari ketiga formula yang diuji, dilakukan pengujian sentrifugasi, pemeriksaan secara organoleptis, konsistensi dan penyebaran.Formula 1 dan 2, meskipun dari segi organoleptis, konsistensi, dan penyebaran sudah bagus, namun dari hasil pengujian sentrifugasi terdapat pemisahan.Hal ini menunjukkan bahwa formula 1 dan 2 tidak stabil.Oleh karena itu dipilih formula 3 yang mana dari hasil sentrifugasi sediaan tidak terdapat pemisahan.Selain itu, dari segi organoleptis, konsistensi, dan penyebaran sediaan saat diaplikasikan lebih nyaman.

4.4. Evaluasi Sifat Fisik Sediaan

Pada penelitian ini, formula optimal yang telah dipilih dari masing-masing jenis sediaan disimpan pada salah satu kondisi pengujian stabilitas dipercepat.Formula yang telah dipilih adalah F2 untuk sediaan krim, F3 untuk sediaan gel, dan F3 untuk sediaan salep. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas sediaan setelah disimpan.Pengujian stabilitas dipercepat ini dapat dilakukan pada suhu 25ºC, 40ºC, 50ºC, 60ºC, 70ºC, namun pada penelitian ini, sediaan disimpan pada suhu ruang dan suhu 40ºC. Pemilihan suhu ruang dan suhu 40ºC ini selain dikarenakan titik leleh EPMS yang berada dalam rentang 49-50ºC, juga dikarenakan pada suhu di atas 40ºC, dikhawatirkan akan mempengaruhi stabilitas sediaan tersebut.Hal ini dikarenakan pada suhu 40ºC, basis sediaan semisolid sudah mulai mengalami peleburan. Oleh karena itu, jika sediaan disimpan pada suhu di atas 40ºC, maka sediaan akan mengalami ketidakstabilan dari awal penyimpanan.

Dokumen yang terkait

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Evaluasi Daya Penetrasi Etil p-Metoksisinamat Hasil Isolasi dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) pada Sediaan Salep, Krim, dan Gel

18 117 119

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga Linn.) Melalui Transformasi Gugus Fungsi Serta Uji Aktivitas Sebagai Antiinflamasi

1 18 111

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7

EFEK SENYAWA P-METOKSI SINAMAT ETIL ESTER KENCUR (KAEMPFERIA GALANGA LINN) SEBAGAI ANTIINFLAMASI.

0 0 10

Pengaruh Suhu Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga Linn) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Diterapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Etanol Sebagai Pelarut Pada Pembuatan Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga L.) Terhadap Kadar Etil -p- Metoksisinamat Yang Ditetapkan Secara Spektrofotodensitometri - Ubaya Repository

0 0 1